google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 15 November 2017 Langsung ke konten utama

Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 15 November 2017

Market Review 15 November 2017
(Investment Information Team,  Mirae Asset Sekuritas Indonesia)

IHSG kembali ditutup melemah 15 poin (-0.26%) ke level 5,972.31 pada perdagangan hari ini. Tercatat 137 saham menguat dan 198 saham melemah. Mayoritas sektor melemah dipimpin oleh pelemahan sektor mining (-1.78%) dan miscellaneous industry (-1.27%). Sementara, hanya sektor finance dan infrastructure yang menguat dengan ditutup naik masing-masing 0.24% dan 0.17%. Investor asing mencatatkan transaksi net sell sejumlah Rp956 miliar di seluruh Pasar pada perdagangan hari ini. US Dollar melemah 16 poin (-0.12%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah menguat ke level Rp13,535 terhadap US Dollar di akhir perdagangan.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan neraca perdagangan Indonesia kembali surplus sebesar US$900 juta secara bulanan (month to month/mtm) pada Oktober 2017, lebih rendah dibandingkan surplus bulan sebelumnya yang tercatat US$1,76 miliar. Secara tahun kelender (year to date), neraca perdagangan tercatat surplus US$11,78 miliar, meningkat dibanding Januari-Oktober 2016 yang tercatat US$7,65 miliar. Sementara itu, nilai ekspor Indonesia Oktober 2017 mencapai US$15,09 miliar (+3.62% MoM, +18.39% YoY). Nilai impor Indonesia Oktober 2017 mencapai US$14,19 miliar (+11.04% MoM,+23.33% YoY).

Advance Stocks:

- BBTN: Harga saham BBTN ditutup menguat Rp20 (+0.67%) ke level Rp2.970 pada perdagangan hari ini. BBTN berpeluang menurunkan suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) nonsubsidi secara bertahap hingga 100 basis poin (bps) mulai awal tahun depan. Hal ini seiring dengan penurunan bunga acuan Bank Indonesia yang berdampak pada penurunan biaya dana (cost of fund/CoF) perbankan.

- TRAM: Menguat pertama kalinya dalam tiga hari terakhir, harga saham TRAM ditutup naik Rp4 (+2.75%) ke level Rp149 hari ini. TRAM  menjual kapal Concertina untuk melunasi utang kepada PT Bank ICBC Indonesia. Kapal yang dilepas adalah aset yang tidak digunakan. Aksi tersebut menyebabkan total aset dan kewajiban perseroan turun hingga 20% pada akhir kuartal III-2017.

Decline Stocks:

- PTBA, ADRO: PTBA memimpin pelemahan sektor tambang pada perdagangan hari ini dengan ditutup turun Rp575 (-4.87%) ke level Rp11.225. Sementara, harga saham ADRO ditutup melemah Rp80 (-4.40%) ke level Rp1.735. Penurunan sektor tambang terjadi seiring dengan harga batubara Newcastle, acuan untuk kontrak Asia, turun 2.1% pada 14 November, penurunan tertajam sejak 28 September lalu.

- PGAS: Pada penutupan perdagangan hari ini, harga saham PGAS ditutup melemah Rp50 (-2.73%) ke level Rp1.775. Majelis Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menjatuhkan denda senilai Rp9,9 miliar kepada PGAS. PGAS dijatuhi denda karena terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan pelanggaran terhadap Pasal 17 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999, terkait praktek monopoli dalam penentuan harga gas industri di area Medan, Sumatera Utara.

- BBNI: Harga saham BBNI ditutup melemah Rp200 (-2.53%) ke level Rp7.675 di akhir perdagangan hari ini. BBNI memastikan telah mengajukan rasio dividen untuk laba 2017 sebesar 25%. Rasio dividen dari laba 2017 ini lebih rendah dibandingkan realisasi dividen atas laba 2016 sebesar 35%. Untuk meningkatkan kinerja di akhir 2016, pada kuartal IV, bank akan fokus ke peningkatan fee based income. Pendapatan non bunga ini nantinya akan diperoleh dari optimalisasi digital banking. Dengan ini diharapkan efisiensi dan kualitas aset juga mengalami kenaikan.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator ADX | Indikator Kekuatan Trend

Perdagangan pada arah tren yang kuat mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Average Directional Index (ADX) digunakan untuk menentukan kapan harga sedang tren kuat. Dalam banyak kasus, ini adalah indikator tren utama. Bagaimanapun, tren adalah mungkin teman Anda, tentu menyenangkan untuk mengetahui siapa teman Anda. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang ADX sebagai indikator kekuatan tren. Memahami Indikator ADX ADX digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Perhitungan ADX didasarkan pada Moving Average dari ekspansi kisaran harga selama periode waktu tertentu. Pengaturan standarnya adalah 14 bar, meskipun periode waktu lain dapat digunakan. ADX dapat digunakan pada kendaraan perdagangan apa saja seperti saham, reksadana, dana yang diperdagangkan di bursa dan futures. ADX diplot sebagai garis tunggal dengan nilai-nilai mulai dari yang rendah dari nol sampai yang tinggi dari 100. ADX adalah non-directional; itu mencatat kekuatan tren apakah harga sedang t...

Cara Membaca Indikator Stochastic Oscillator dengan 3 Metode

Keberadaan stochastic telah sedikit disinggung sebagai indikator oscillator yang mampu menunjukkan kondisi jenuh harga. Dulunya, banyak trader mengetahui cara membaca indikator Stochastic hanya untuk penerapan praktis. Namun sebenarnya, Stochastic terdiri dari berbagai macam komponen dan memiliki lebih dari satu manfaat. Untuk mengungkapnya, kita akan mempelajari 3 cara membaca indikator Stochastic berikut. Baca juga: Memahami arti LOT dalam Investasi Saham 1. Cara Membaca Indikator Stochastic Sebagai Penanda Overbought Oversold Cara membaca indikator Stochastic menurut fungsi ini adalah yang paling mudah. Pada dasarnya, indikator ciptaan George Lane ini memiliki dua level ekstrim, yakni 80 dan 20. Masing-masing level tersebut berperan sebagai batas overbought dan oversold. Indikator Stochastic menunjukkan kondisi overbought ketika grafik berada di atas level 80. Sementara itu, cara membaca indikator Stochastic untuk mengenali oversold adalah dengan memperhatikan grafik yang sudah turu...