google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Rekomendasi Saham AKRA, GGRM, PTBA dan BRPT oleh MNC Sekuritas | 14 Desember 2020 Langsung ke konten utama

Rekomendasi Saham AKRA, GGRM, PTBA dan BRPT oleh MNC Sekuritas | 14 Desember 2020


MNC Daily Scope Wave

14 Desember 2020


Menutup pekan kemarin (11/12), IHSG menguat tipis 0,1% ke level 5,938. Selama IHSG belum mampu menguat di atas 6,004, maka kami perkirakan pergerakan IHSG berpotensi terkoreksi ke area 5,830-5,880 untuk membentuk bagian dari wave [v] dari wave 3. Selama IHSG tidak terkoreksi ke bawah 5,775 atau bahkan 5,563, maka IHSG masih berpeluang menguat kembali untuk menguji area 6,000-6,010. Namun, apabila IHSG turun di bawah 5,563, maka IHSG sudah terkonfirmasi menyelesaikan wave 3 dan akan membentuk wave 4 ke area 5,500-5,650 terlebih dahulu.

Support: 5,775, 5,563

Resistance: 6,010, 6,200


AKRA - Buy on Weakness (3,320)

Pada Jumat lalu (11/12), AKRA ditutup menguat 0,6% ke level 3,320. Selama AKRA tidak terkoreksi di bawah 3,230, maka saat ini posisi AKRA sedang berada di awal wave [v] dari wave C dari wave (Y). Hal tersebut berarti, AKRA berpotensi untuk melanjutkan penguatannya, wave [v] sendiri akan lebih terkonfirmasi bila AKRA mampu menguat di atas 3,430. 

Buy on Weakness: 3,280-3,320

Target Price: 3,500, 3,800

Stoploss: below 3,230


GGRM - Spec Buy (41,350)

Menutup pekan kemarin (11/12), GGRM ditutup terkoreksi signifikan sebesar 6,6% di level 41,350. Pada skenario biru, kami perkirakan GGRM saat ini sudah berada di akhir wave [ii] dari wave 3 dari wave (C), sehingga ke depannya GGRM berpeluang menguat sekaligus menutup gap yang terjadi beberapa waktu lalu. Namun demikian, bila GGRM bergerak ke bawah 40,000, maka skenario merah yang akan terjadi.

Spec Buy: 41,100-41,300

Target Price: 43,000, 45,000

Stoploss: below 40,000


PTBA - Sell on Strength (2,810)

PTBA bergerak menguat tipis sebesar 0,4% dan ditutup di level 2,810 pada perdagangan Jumat kemarin (11/12). Kami perkirakan saat ini posisi PTBA sudah berada di akhir wave [v] dari wave 3 dari wave (C), sehingga penguatan PTBA sudah relatif terbatas dan rentan koreksi untuk membentuk wave 4. Wave 4 akan terkonfirmasi bila PTBA terkoreksi ke bawah 2,700, untuk level koreksi PTBA sendiri kami perkirakan berada pada rentang 2,500-2,650. Level koreksi tersebut juga dapat dipergunakan sebagai level buyback.

Sell on Strength: 2,810-2,870


BRPT - Sell on Strength (1,230)

Kemarin (11/12), BRPT ditutup menguat 2,9% ke level 1,230. Kami perkirakan saat ini pergerakan BRPT sudah berada di akhir wave (v) dari wave [iii] dari wave 3, sehingga penguatan BRPT cenderung terbatas dan rentan terkoreksi untuk membentuk wave [iv] dari wave 3. Wave [iv] sendiri akan terkonfirmasi bila BRPT bergerak ke bawah 1,185, dan level koreksi BRPT berada pada rentang 1,100-1,160. Silahkan pergunakan level koreksi tersebut sebagai level buyback.

Sell on Strength: 1,235-1,270


Disclaimer On

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida

Mengenal Indikator Exponential Moving Average - EMA

Apa itu Exponential Moving Average - EMA? Exponential Moving Average (EMA) adalah jenis moving average (MA) yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Exponential Moving Average juga disebut sebagai Moving Average tertimbang secara eksponensial. Moving Average tertimbang secara eksponensial bereaksi lebih signifikan terhadap perubahan harga saat ini daripada rata-rata bergerak sederhana (SMA), yang menerapkan bobot yang sama untuk semua pengamatan pada periode tersebut. Memahami Indikator EMA EMA adalah Moving Average yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Seperti semua moving average, indikator teknis ini digunakan untuk menghasilkan sinyal beli dan jual berdasarkan crossover dan divergensi dari rata-rata historis. Pedagang sering menggunakan beberapa hari EMA yang berbeda - misalnya rata-rata bergerak 20 hari, 30 hari, 90 hari, dan 200 hari. Formula EMA Tiga langkah dasar untuk menghit