google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo PT Itama Ranoraya Tbk Raih Kontrak 50 Juta Jarum Suntik ADS Langsung ke konten utama

PT Itama Ranoraya Tbk Raih Kontrak 50 Juta Jarum Suntik ADS


PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) emiten yang bergerak di bidang peralatan dan perlengkapan medis berteknologi tinggi (HiTech Healthcare Solutions) mendapatkan kontrak pembelian 50 juta jarum suntik auto disable syringe (ADS) dari Pemerintah melalui Kementrian Kesehatan (Kemenkes) untuk program vaksinasi pemerintah.

Produk jarum suntik ADS yang dibeli tersebut berukuran khusus 0,3 ml, berbeda dengan produk jarum suntik ADS yang digunakan untuk vaksin lainnya seperti Asta Zeneca, Sinovac maupun Moderna yang menggunakan ADS berukuran 0,5 ml. Penandatanganan kontrak sales and purchase agreement (SPA) dilakukan pada 19 Agustus 2021 termasuk proses pendistribusian.

Jarum suntik ADS berukuran 0,3 ml tersebut akan diperuntukkan bagi vaksin Pfizer/BioNTech yang merupakan vaksin Covid-19 hasil kerjasama produksi antara Pfizer Inc perusahaan farmasi asal Amerika dan BioNTech perusahaan bioteknologi asal Jerman. Dalam pasar jarum suntik global, ukuran 0,3 ml merupakan produk yang belum banyak tersedia di pasar. PT Oneject Indonesia (sister company) menjadi produsen yang mampu memproduksi lebih dahulu ADS untuk ukuran 0,3 ml yang akan digunakan untuk vaksin Covid-19 milik Pfizer/BioNTech.

Direktur Utama Itama Ranoraya Heru Firdausi Syarif mengungkapkan, perolehan kontrak tersebut merupakan perolehan kontrak pertama di tahun ini dari Kemenkes untuk program vaksinasi Covid-19. Semenjak tahun lalu, penjualan untuk jarum suntik ADS meningkat dengan adanya pandemi Covid-19.

Sebelumnya, pertumbuhan penjualan ADS diharapkan dari peralihan penggunaan jarum suntik konvensional (non-ADS) ke jarum suntik ADS. Adanya pandemi Covid-19 menimbulkan kenaikan permintaan yang ekstrem terhadap jarum suntik ADS, tidak hanya di Indonesia, namun juga diseluruh dunia. Lonjakan ini terjadi karena pelaksanaan vaksinasi dan juga adanya standardisasi dari badan kesehatan dunia WHO untuk kategori alat suntik yang digunakan.

"Kami bersyukur kalau pabrik jarum suntik Oneject sister company kami, bisa memenuhi permintaan dengan cepat, untuk kategori ADS ukuran 0,3 ml bisa di bilang masih belum banyak yang memproduksi. Hal ini menunjukkan teknologi produksi yang dimiliki sudah sangat mumpuni untuk bisa memenuhi permintaan global untuk kebutuhan smart syringe dengan standardisasi WHO," ungkap Heru, Minggu (29/8).

Produk alat suntik ADS Itama merupakan produk alat suntik yang sudah berstandar WHO dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) mencapai 60%. Produksinya sendiri dilakukan oleh PT Oneject Indonesia (Oneject) yang merupakan sister company Itama Ranoraya. Produk alat suntik ADS saat ini menjadi produk wajib standard WHO untuk program vaksinasi dan imunisasi termasuk vaksinasi Covid-19.

Tahun ini, kontribusi untuk pembelian produk ADS masih akan didominasi oleh pembelian dari pemerintah baik untuk kebutuhan program vaksinasi Covid-19 dan juga program imunisasi. Pembelian dari non-pemerintah masih memberikan kontribusi rendah tapi tumbuh signifikan. Untuk segmen non-pemerintah, Itama berharap dari peralihan penggunaan jarum suntik non-ADS ke jarum suntik ADS.

Potensi peralihan ini cukup besar, jika melihat penggunaan jarum suntik ADS di medis baru mencapai 20%, artinya 80% jarum suntik yang digunakan oleh Medis masih menggunakan jarum suntik Non-ADS.

Direktur Pemasaran Itama Ranoraya Hendry Herman mengungkapkan, potensi konsumen jarum suntik ADS masih besar. Apalagi dengan kampanye global WHO untuk penggunaan jarum suntik aman dalam dunia medis dan komitmen pemerintah terhadap penggunaan produk lokal untuk kebutuhan dalam negeri.

Pada semester pertama 2021 kapasitas produksi Oneject dapat mencapai 600 juta piece jarum suntik/tahun dan pada akhir semester kedua produksi dapat mencapai 1,2 miliar per tahun. Target tersebut jauh lebih cepat dibandingkan rencana semula dimana kapasitas 1,2 miliar per tahun baru akan di capai di tahun 2024.

Sumber: IQPLUS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Membaca Candlestick Saham

Cara membaca candlestick saham sebenarnya cukup mudah dan tidak perlu banyak menghafal. Anda cukup memahaminya saja secara garis besar, maka akan sukses membaca candlestick saham.  Di grafik atau chart saham, kita menemui puluhan pola saham yang berbeda. Di sana ada  Three Black Crows, Concealing Baby Swallow, Unique Three River Bottom dan lain sebagainya. Jika anda harus menghafalkannya, maka akan membutuhkan tenaga yang banyak. Maka dengan artikel ini harapannya Anda mampu cara memahami atau membaca candlestick saham dengan mudah. Dasar-dasar dalam Membaca Candlestick Saham Buyer Versus Seller Sebelum kita mulai mendalami elemen-elemen penting untuk analisa candlestick, kita harus punya cara pandang yang benar terlebih dulu. Anggap saja pergerakan harga itu terjadi karena perang antara Buyer dan Seller. Setiap candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memegang kontr

Cara Menghitung Harga Wajar Saham Menurut Benjamin Graham

Harga Wajar dan Benjamin Graham Harga wajar atau Harga intrinsik adalah harga wajar suatu perusahaan. Jika harga saham diatas Harga wajar artinya saham tersebut mahal dan jika dijual dibawah Harga wajar artinya saham tersebut murah.Salah satu investor yang mempopulerkan tentang Harga wajar adalah Benjamin Graham. Seorang investor yang menjadi figur penting Warren Buffet. Benjamin Graham mengajar di Columbia Business School tempat Warren Buffet menimba ilmu. Benjamin Graham menulis buku the security analysis dan juga the intelligent investor. Buku yang merupakan legenda dan bacaan wajib bagi para value investor di seluruh dunia. Buku yang juga dibaca dan didalami oleh Warren Buffet ataupun Lo Kheng Hong. Harga Wajar menurut Benjamin Graham Mari saya jelaskan bagaimana contoh menghitung Harga wajar. Dan sebagai contoh perusahaan maka saya akan menggunakan salah satu perusahaan lain yang saya beli. Saya menggunakan data EPS 2018 dengan harga EPS 141,84 Komponen yang saya gunakan ada 2 dal