google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo PT Chandra Asri Petrochemical Tbk Berhasil Selesaikan Rights Issue Rp 15,5 Trilyun Langsung ke konten utama

PT Chandra Asri Petrochemical Tbk Berhasil Selesaikan Rights Issue Rp 15,5 Trilyun


PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri), Perusahaan petrokimia terbesar yang terintegrasi di Indonesia, berhasil menyelesaikan Penawaran Umum Terbatas III yang telah memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) . Seluruh saham baru yang diterbitkan telah disetor penuh dan Perseroan berhasil menambah modal sebesar Rp. 15,5 Triliun atau USD 1,1 Miliar, menjadi salah satu right issue terbesar yang pernah dilakukan di Bursa Efek Indonesia hingga saat ini.

Setelah right issue, jumlah saham beredar Perusahaan meningkat sebanyak 3,794,366,013 saham (dari 17.833.520.260 menjadi 21.627.886.273 saham). Komposisi saham publik sekitar 8,2%, memenuhi persyaratan saham publik (free-float) dari Bursa Efek Indonesia. Pembeli siaga (standby buyer) yang mendukung keberhasilan transaksi adalah PT. TOP Investment Indonesia, anak perusahaan Thai Oil Public Company Limited (Thaioil), kilang unggulan PTT Public Company Limited (PTT).

Pada Juli 2021, Chandra Asri telah mengumumkan pemilihan Thaioil sebagai mitra terpilihnya untuk mendukung pengembangan kompleks petrokimia kedua (CAP2), melalui proses seleksi investor strategis yang kuat dan komprehensif.

Hasil bersih yang diperoleh akan digunakan untuk pengembangan dan pembangunan kompleks petrokimia terintegrasi kedua yang berskala global oleh anak Perusahaannya, PT. Chandra Asri Perkasa yang antara lain akan terdiri dari unit cracker, olefin terpolimerisasi serta fasilitas dan utilitas terkait. Hal ini sejalan dengan strategi Chandra Asri untuk memperluas kapasitas produksi dan skala usaha untuk melayani kebutuhan pasar Indonesia.

Suryandi, Direktur Sumber Daya Manusia dan Urusan Korporasi Chandra Asri, mengatakan : .Kami senang dengan keberhasilan Right Issue ini dan menyambut Thaioil sebagai pemegang saham utama baru Chandra Asri. Pembiayaan yang diperoleh, memberi kami fondasi ekuitas yang kuat untuk melanjutkan rencana Perseroan dalam mengembangkan kompleks petrokimia kedua secepatnya. Kami berterima kasih atas dukungan berkelanjutan dari pemegang saham, investor, regulator dan pemangku kepentingan utama lainnya untuk membuat transaksi ini sukses dan luar biasa..

Dengan keberhasilan pelaksanaan proses Right Issue dan injeksi ekuitas, Thaioil sekarang memegang 15% kepemilikan saham di Perusahaan, dan merupakan bagian dari pemegang saham utama serta sponsor Chandra Asri bersama Barito Pacific dan SCG Chemicals.

Thaioil dan Chandra Asri juga telah menandatangani perjanjian penjualan dan pembelian bahan baku untuk pasokan nafta dan gas minyak cair ke Chandra Asri dan CAP 2, serta perjanjian distribusi produk, untuk memberikan keamanan pasokan bahan baku dan membuka nilai lebih lanjut melalui sinergi.

Tunduk pada Keputusan Investasi Akhir (FID) untuk CAP 2 yang ditargetkan untuk tahun 2022, Thaioil dan SCG Chemicals berkomitmen untuk berinvestasi lebih lanjut secara kolektif hingga USD 0,4 miliar. Metode investasi selanjutnya akan ditentukan oleh para pihak pada tahap selanjutnya dan tetap tunduk pada persetujuan pemegang saham Chandra Asri serta otoritas pemerintah terkait di Republik Indonesia.

Investasi di CAP 2 diproyeksikan sekitar USD 5 miliar. Konstruksi diperkirakan akan memakan waktu 4 sampai 5 tahun, menciptakan 25.000 lapangan pekerjaan selama periode tersebut. Hal ini akan menggandakan kapasitas produksi Perseroan dari saat ini 4,2 juta ton per tahun menjadi lebih dari 8 juta ton per tahun.

Hal ini akan membantu memenuhi permintaan domestik Indonesia yang terus meningkat, mengurangi ketergantungan impor, mengembangkan industri hilir petrokimia lokal, mendukung visi pemerintah untuk Industri 4.0, dan menciptakan karir jangka panjang yang bernilai tinggi.(end)

Sumber: IQPLUS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...