google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) Tawarkan Obligasi Senilai Rp150 Miliar Langsung ke konten utama

PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) Tawarkan Obligasi Senilai Rp150 Miliar


PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) akan menerbitkan obligasi berkelanjutan I tahap II dengan jumlah pokok sebesar Rp150 miliar. Obligasi ini merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan I dengan target dana yang dihipun sebesar Rp300 miliar.

"Obligasi ini terdiri dari Seri A dengan sebesar Rp15 miliar bunga tetap sebesar 7,50% per tahun, yang berjangka waktu 367 Hari Kalender dan seri B sebesar Rp135 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,50% per tahun, yang berjangka waktu 3 tahun sejak Tanggal Emisi,"tutur Manajemen ISSP pada prospektus Senin (11/7).

Bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulan, pertama akan dibayarkan pada tanggal 27 Oktober 2022, sedangkan Bunga Obligasi terakhir sekaligus pelunasan Obligasi akan dibayarkan pada tanggal 3 Agustus 2023 untuk Obligasi Seri A dan tanggal 27 Juli 2025 untuk Obligasi Seri B. Pelunasan masing-masing seri Obligasi akan dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat jatuh tempo.

Bersamaan dengan penerbitan obligasi itu, ISSP juga akan menerbitkan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Spindo Tahap II Tahun 2022, dengan sisa imbalan ijarah sebesar Rp150 miliar. Sukuk ini merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Spindo dengan target dana yang akan dihimpun sebanyak-banyaknya sebesar Rp300 miliar.

Sukuk ini terdiri dari Seri A dengan sisa imbalan sebesar Rp100 miliar dengan Cicilan Imbalan Ijarah sebesar Rp7,5 miliar per tahun yang dihitung dari jumlah Sisa Imbalan Ijarah Seri A atau sebesar Rp75 juta per Rp1 miliar per tahun dari jumlah sisa Imbalan Ijarah Seri A, berjangka waktu 367 Hari Kalender sejak tanggal Emisi.

Selanjutnya seri B sebesar Rp50 miliar dengan Cicilan Imbalan Ijarah sebesar Rp4.,75 miliar per tahun yang dihitung dari jumlah Sisa Imbalan Ijarah Seri B atau sebesar Rp95. juta per Rp1 miliar per tahun dari jumlah Sisa Imbalan Ijarah Seri B, yang berjangka waktu 3 tahun.

Masa Penawaran Umum Obligasi dan Sukuk ini pada tanggal 21 hingga 22 Juli 2022, tanggal Penjatahan pada 25 Juli 2022 dan Pencatatan pada Bursa Efek Indonesia pada 28 Juli 2022.

PEFINDO memberikan peringkat Obligasi dan Sukuk ini idA- dan idA-(sy) dengan penjamin emisi Obligasi serta Sukuk adalah BCA Sukoritas dan Sucor Sekuritas serta wali Amanat PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI).

Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Obligasi dan Sukuk ini setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja Perseroan yaitu pembelian bahan baku. (end)
Sumber: iqplus-
Informasi lengkap pasar saham ada di Website Saham Online.  
Materi belajar trading dan investasi saham ada di Channel Youtube Saham Online. 

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida

Mengenal Indikator Exponential Moving Average - EMA

Apa itu Exponential Moving Average - EMA? Exponential Moving Average (EMA) adalah jenis moving average (MA) yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Exponential Moving Average juga disebut sebagai Moving Average tertimbang secara eksponensial. Moving Average tertimbang secara eksponensial bereaksi lebih signifikan terhadap perubahan harga saat ini daripada rata-rata bergerak sederhana (SMA), yang menerapkan bobot yang sama untuk semua pengamatan pada periode tersebut. Memahami Indikator EMA EMA adalah Moving Average yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Seperti semua moving average, indikator teknis ini digunakan untuk menghasilkan sinyal beli dan jual berdasarkan crossover dan divergensi dari rata-rata historis. Pedagang sering menggunakan beberapa hari EMA yang berbeda - misalnya rata-rata bergerak 20 hari, 30 hari, 90 hari, dan 200 hari. Formula EMA Tiga langkah dasar untuk menghit