google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Ulasan Pasar Modal Hari Ini 21 Juli 2016 Langsung ke konten utama

Ulasan Pasar Modal Hari Ini 21 Juli 2016

Ulasan Pasar Modal Hari Ini 21 Juli 2016


Market Review 20 Juli 2016
(Investment Information Team,  Daewoo Securities Indonesia)

IHSG ditutup menguat 1.35% (69 poin) ke level 5,242.82 pada perdagangan hari ini, merupakan penguatan hari ketiga pekan ini. Hingga akhir perdagangan, tercatat 174 saham menguat, 146 saham melemah, 110 saham tidak mengalami pergerakan dan 185 saham tidak diperdagangkan sama sekali. Seluruh sektor ditutup menguat dipimpin oleh sektor consumer yang ditutup menguat 2.99%, diikuti oleh sektor miscellaneous industry dan finance yang masing-masing naik 1.63% dan 1.47% di akhir perdagangan. Bursa Asia juga ditutup menguat pada perdagangan hari menjelang laporan laba emiten besar dunia pada hari ini di tengah kekhawatiran perlambatan pertumbuhan global setelah IMF memangkas proyeksi pertumbuhan global tahun ini menjadi 3.1% dan 3.4% pada tahun 2017. Investor asing mencatatkan transaksi net buy sejumlah Rp 862 miliar di seluruh Pasar pada perdagangan hari ini. US Dollar kembali menguat terhadap Rupiah sebesar 0.18% (23 poin), sehingga Rupiah ditutup menjadi Rp 13.112 terhadap US Dollar hari ini.

Unusual Market Activity (UMA)

- PT Bank Windu Kentjana International Tbk (MCOR)
Bursa Efek Indonesia (BEI) menginformasikan telah terjadi penurunan harga dan peningkatan aktivitas saham MCOR yang di luar kebiasaan (unusual market activity). Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham tersebut.

Advance Stocks:


- AISA: AISA hari ini mencatatkan sukuk ijarah sebesar Rp1.200.000.000.000 di BEI. Menurut keterangan Rabu disebutkan bahwa cicilan imbalan ijarah Rp105.500.000.000 per Rp1 miliar. Adapun jangka waktu 5 tahun dimana sukuk ini akan jatuh tempo pada 19 Juli 2021. Pembayaran bagi hasil sukuk pertama akan dilakukan pada 19 Oktober 2016. Harga saham AISA ditutup menguat 5% (Rp100) ke level Rp2,100 pada hari ini.

- SMRA: SMRA mencatatkan marketing sales atau prapenjualan Rp1,7 triliun pada semester I 2016 atau setara dengan 37,7% dari target tahun 2016 sebesar Rp4,5 triliun. Percapaian prapenjualan tersebut diperoleh dari 5 kota mandiri yang telah dikembangkan perseroan yakni Summarecon Serpong, Kelapa Gading, Bekasi, Bandung dan Emerald Karawang. Sampai dengan akhir perdagangan hari ini SMRA ditutup menguat Rp55 (+3.17%) kelevel Rp1,790 dengan lonjakan volume harian 56.47% diatas rata-rata volume mingguan. secara teknis SMRA bergerak dalam area minor uptrend channel dengan rata-rata volatilitas dan likuiditas volume yang cenderung meningkat merefleksikan optimisme dan antusias partisipan pasar yang meningkat dalam jangka pendek, dengan rata-rata fluktuasi harian dalam kisaran Rp65 (3.7%) saham SMRA berfluktuasi dalam area uptrend channel dengan rentang deviasi lower channel dilevel Rp1,740 dan upper channel dilevel Rp1,960.

- BBKP: BBKP membidik dana dari tax amnesty yang masuk mencapai Rp20 triliun. Perseroan akan menyiapkan instrumen yang cocok untuk menampung dana tax amnesty, antara lain produk deposito dengan tenor tiga tahun, reksadana dan medium term notes (MTN). Hingga akhir perdagangan hari ini saham BBKP ditutup naik Rp40 (+6.77%) kelevel Rp630 dengan lonjakan volume harian 111.62% diatas rata-rata volume mingguan. Secara teknis saham BBKP bergerak diluar rata-rata volatilitas hariannya mendorong harga ke dalam area jenuh beli (overbought) dengan rata-rata volatilitas dan likuiditas volume yang cenderung meningkat merefleksikan besarnya optimisme, minat dan antusias partisipan pasar dalam jangka pendek, dengan rata-rata fluktuasi harian dalam kisaran Rp20 (3.08%) saham BBKP berfluktuasi dalam area konsolidasi dengan rentang jenuh jual (oversold) dilevel Rp575 dan jenuh beli (overbought) dilevel Rp635.

- ASII: Pada bulan Juni 2016, penjualan mobil ASII 49.831 unit dibandingkan 49.043 unit pada bulan Mei. Sementara sepanjang semester I 2016, perseroan telah mencatatkan pertumbuhan penjualan kendaraan roda empat sebesar 4,06% YoY menjadi 273.461 unit. Dari perspektif teknikal saham ASII hari ini ditutup naik Rp125 (+1.7%) ke level Rp7,450 tanpa lonjakan volume harian hingga akhir sessi perdagangan. Secara teknis ASII bergerak dalam area konsolidasi stochastic dengan rata-rata volatilitas dan likuiditas volume yang cenderung turun merefleksikan rendahnya optimisme, minat dan antusias partisipan pasar dalam jangka pendek, dengan rata-rata fluktuasi harian dalam kisaran Rp200 (2.6%) saham ASII berfluktuasi dalam area konsolidasi dengan rentang jenuh jual (oversold) dilevel Rp7,100 dan jenuh beli (overbought) dilevel Rp7,600.

Decline Stocks:


- SMBR: Setelah menguat dua hari berturut-turut pada perdagangan sebelumnya, harga saham SMBR ditutup turun 2.63% ke level Rp740 pada perdagangan hari ini. SMBR rela memangkas harga jual sebesar 2%-3% pada semester II tahun ini di tengan semakin kompetitifnya persaingan di pasar semen. Perseroan akan mendiskon harga jual sekaligus menggenjot volume penjualan. Sepanjang tahun ini, SMBR berencana memproduksi 1.75 juta ton semen, setara dengan 87.5% dari total kapasitas pabrik sebesar 2 juta ton per tahun.

- TINS: Harga saham ditutup melemah untuk hari kedua di tengah meningkatnya ekspor timah Indonesia pada bulan Juni menjadi 7.651.84 ton berdasarkan data yang dirilis Kementerian Perdagangan. Melanjutkan pelemahan pada perdagangan kemarin, harga saham TINS ditutup turun 1.74% atau Rp15 ke level Rp845 hari ini.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d