google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Ulasan Pasar Modal Hari Ini, 5 Desember 2016 IHSG Penutupan Langsung ke konten utama

Ulasan Pasar Modal Hari Ini, 5 Desember 2016 IHSG Penutupan

Ulasan Pasar Modal Hari Ini, 5 Desember 2016 IHSG Penutupan
(Investment Information Team,  Daewoo Securities Indonesia)

IHSG menutup perdagangan awal pekan ini di zona hijau dengan ditutup menguat 22 poin (+0.42%) ke level 5,268.3, dengan 180 saham tercatat menguat dan 140 saham melemah. Mayoritas sektor ditutup menguat, hanya sektor finance dan property yang ditututup melemah masing-masing 0.15% dan 0.09%, sementara sektor mining menguat tertinggi diantara sektor lain dengan ditutup naik 2.29%. Mayoritas bursa saham Asia melemah dipimpin oleh bursa saham China yang turun tajam 1.2%, merupakan penurunan terbesarnya dalam enam bulan terakhir. Investor asing mencatatkan transaksi net sell sejumlah Rp782 miliar di seluruh Pasar pada perdagangan hari ini. US Dollar melemah 0.5% terhadap Rupiah hari ini, sehingga Rupiah menguat ke level Rp13,440 terhadap US Dollar pada penutupan perdagangan.

Advance Stocks:

- RAJA: Harga saham RAJA ditutup menguat Rp23 (+13.45%) ke level Rp194 hari ini, setelah menguat 16% pada pekan lalu mencapai Rp171 pada akhir pekan lalu yang merupakan harga penutupan tertinggi sejak 17 Oktober. Perseroan mengestimasi net income akan meningkat hampir dua kali lipat menjadi $6.3 juta pada 2017, dari estimasi $3.2 juta tahun ini. Revenue diekspektasi akan tumbuh menjadi $201.7 juta tahun depan, dari estimasi $182.5 juta di tahun 2016.

- PTBA, HRUM: Kementerian ESDM mencatat Harga Batubara Acuan (HBA) untuk bulan Desember sebesar US$101,69 per metrik ton, melonjak 19,79%  dibandingkan bulan sebelumnya US$84,89 per metrik ton. Dengan demikian, telah terjadi kenaikan harga batu bara sebesar 88,17%  YTD di tahun 2016. Meningkatnya harga batu bara di akhir tahun masih disebabkan kebijakan China yang memangkas jam kerja dan berdampak pada pengurangan produksi. Hal tersebut menjadi sentimen positif bagi saham batubara seperti PTBA yang ditutup menguat Rp1.175 (+9.55%) ke level Rp13.475 dan HRUM yang menguat Rp220 (+9.9%) ke level Rp2.440 di akhir perdagangan hari ini.

- GIAA: GIAA akan mencatatkan jumlah saham tambahan sebesar 17.649.621 lembar saham. Saham tambahan tersebut dengan harga pelaksanaan Rp476 per saham. Setelah melemah dua hari berturut-turut pada perdagangan akhir pekan lalu, harga saham GIAA ditutup menguat Rp8 (+2.18%) ke level Rp374 pada perdagangan hari ini.

- JSMR: Harga saham JSMR ditutup menguat Rp100 (+2.34%) ke level Rp4,360 didorong oleh resminya penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) untuk ruas jalan tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) alias melayang oleh JSMR. Penandatanganan PPJT ini menjadi penanda bahwa JSMR  telah resmi sebagai pemegang konsesi jalan tol melayang ini. Proyek ini direncanakan akan dibangun mulai Triwulan II 2017, sehingga ditargetkan bisa beroperasi pada 2019.

Decline Stock:

- GREN: Rencana restrukturisasi AJB Bumiputera melalui skema right issue terancam molor. Sebab, proses right issue tersebut yang seharusnya dilakukan Desember tahun ini ditunda paling cepat Februari 2017 dikarenakan kondisi pasar global dan lokal yang masih kurang kondusif. Harga saham GREN ditutup melemah Rp8 (-2.66%) ke level Rp292 hari ini.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida

Mengenal Indikator Exponential Moving Average - EMA

Apa itu Exponential Moving Average - EMA? Exponential Moving Average (EMA) adalah jenis moving average (MA) yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Exponential Moving Average juga disebut sebagai Moving Average tertimbang secara eksponensial. Moving Average tertimbang secara eksponensial bereaksi lebih signifikan terhadap perubahan harga saat ini daripada rata-rata bergerak sederhana (SMA), yang menerapkan bobot yang sama untuk semua pengamatan pada periode tersebut. Memahami Indikator EMA EMA adalah Moving Average yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Seperti semua moving average, indikator teknis ini digunakan untuk menghasilkan sinyal beli dan jual berdasarkan crossover dan divergensi dari rata-rata historis. Pedagang sering menggunakan beberapa hari EMA yang berbeda - misalnya rata-rata bergerak 20 hari, 30 hari, 90 hari, dan 200 hari. Formula EMA Tiga langkah dasar untuk menghit