google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Rekap Laba (-Rugi) Emiten 1Q17 vs 1Q16 28 April 2017 Langsung ke konten utama

Rekap Laba (-Rugi) Emiten 1Q17 vs 1Q16 28 April 2017


Rekap Laba (-Rugi) Emiten 1Q17 vs 1Q16

*BANK & FINANCE*
• BBRI Rp6.64t vs Rp6.24t
• BBCA Rp4.99t vs Rp4.51t
• BMRI Rp4.08t vs Rp3.82t
• BBNI Rp3.23t vs Rp2.97t
• BDMN Rp1.05t vs Rp813m
• PNBN Rp725m vs Rp574m
• BNGA Rp639m vs Rp268m
• BBTN Rp594m vs Rp491m
• NISP Rp563m vs Rp457m
• BNII Rp499m vs Rp450m
• BTPN Rp478m vs Rp429m
• BNLI Rp453m vs -Rp376m
• BJBR Rp448m vs Rp446m
• BJTM Rp340m vs Rp313m
• BBKP Rp290m vs Rp274m
• BFIN Rp254m vs Rp159m
• AGRO Rp36.2m vs Rp27.6m
• BABP -Rp19.3m vs Rp2.07m

*CONSUMER & PHARMACY*
• INDF Rp1.20t vs Rp1.08t
• ICBP Rp1.09t vs Rp945m
• PYFA Rp1.31m vs Rp949jt

*AUTO & HEAVY EQUIPMENT*
• ASII Rp5.09t vs Rp3.11t
• UNTR Rp1.50t vs Rp730m
• AUTO Rp147m vs Rp80.7m

*RETAIL*
• LPPF Rp244m vs Rp244m
• MIDI Rp18.4m vs Rp13.3m

*TELCO, TECH & MEDIA*
• TLKM Rp31.0t vs Rp27.5t
• ASGR Rp33.5m vs Rp43.5m
• MARI Rp9.02m vs Rp8.75m

*PROPERTY*
• MKPI Rp312m vs Rp281m
• PPRO Rp91.2m vs Rp90.6m
• BSDE limited review

*CONSTRUCTION*
• WSKT Rp450m vs Rp124m
• WIKA Rp245m vs Rp71.7m
• WSBP Rp196m vs Rp101m
• IDPR Rp33.4m vs Rp37.9m
• ACST Rp30.6m vs Rp19.3m

*INFRASTRUCTURE RELATED*
• PGAS $96.8jt vs $101jt
• JSMR Rp523m vs Rp404m
• SMBR Rp32.0m vs Rp28.3m
• RAJA $1.66jt vs $1.24jt

*MANUFACTURING*
• NIKL -$506rb vs $855rb
• BOLT Rp33.6m vs Rp37.8m
• SPMA Rp28.4m vs Rp49.4m
• KDSI Rp15.5m vs Rp5.96m

*SERVICES*
• SRTG Rp874m vs Rp2.93t
• PRDA Rp32.3m vs Rp24.1m
• SAME Rp22.6m vs Rp24.8m
• MBSS -$2.56jt vs -$1.30jt

*ENERGY & MINING*
• ADRO $97.1jt vs $59.7jt
• PTBA Rp871m vs Rp332m
• DOID $23.75jt vs $3.06jt
• INDY $22.1jt vs -$4.85jt
• KKGI $4.45jt vs $2.50jt
• CNKO -Rp109m vs -31.8m

*AGRICULTURE & POULTRY*
• AALI Rp801m vs Rp417m
• SGRO Rp158m vs Rp14.0m
• JPFA Rp91.4m vs Rp277m

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator ADX | Indikator Kekuatan Trend

Perdagangan pada arah tren yang kuat mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Average Directional Index (ADX) digunakan untuk menentukan kapan harga sedang tren kuat. Dalam banyak kasus, ini adalah indikator tren utama. Bagaimanapun, tren adalah mungkin teman Anda, tentu menyenangkan untuk mengetahui siapa teman Anda. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang ADX sebagai indikator kekuatan tren. Memahami Indikator ADX ADX digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Perhitungan ADX didasarkan pada Moving Average dari ekspansi kisaran harga selama periode waktu tertentu. Pengaturan standarnya adalah 14 bar, meskipun periode waktu lain dapat digunakan. ADX dapat digunakan pada kendaraan perdagangan apa saja seperti saham, reksadana, dana yang diperdagangkan di bursa dan futures. ADX diplot sebagai garis tunggal dengan nilai-nilai mulai dari yang rendah dari nol sampai yang tinggi dari 100. ADX adalah non-directional; itu mencatat kekuatan tren apakah harga sedang t...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...