google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 7 September 2017 Langsung ke konten utama

Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 7 September 2017

Market Review 7 September 2017
(Investment Information Team,  Mirae Asset Sekuritas Indonesia)

IHSG ditutup menguat 8 poin (+0.14%) ke level 5,832.311 pada perdagangan hari ini. Tercatat 169 saham menguat dan 170 saham melemah. Sektor-sektor ditutup variatif dipimpin oleh penguatan sektor basic industry (+0.84%) dan pelemahan sektor miscellaneous industry (-1.72%). Investor asing mencatatkan transaksi net sell sejumlah Rp940 miliar di seluruh Pasar hari ini. US Dollar kembali melemah sebesar 26 poin (-0.2%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah menguat ke level Rp13,307 terhadap US Dollar di akhir perdangan.

Advance Stocks:

- BATA: Harga saham BATA ditutup menguat Rp35 (+4.34%) ke level Rp840 pada perdagangan hari ini. BATA meraih penjualan neto sebesar Rp514,70 miliar hingga periode enam bulan pertama tahun ini naik jika dibandingkan penjualan neto Rp472,56 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Beban pokok penjualan tercatat turun dari Rp287,6 miliar menjadi Rp280,9 miliar. Laba periode berjalan meningkat menjadi Rp30,62 miliar dari Rp1,33 miliar sebelumnya.

- ROTI: Harga saham ROTI melanjutkan penguatan sejak 30 Agustus lalu dengan ditutup naik Rp10 (+0.80%) ke level Rp1.245 hari ini. ROTI berencana membangun empat hingga lima pabrik di dalam dan luar negeri dalam kurun lima tahun ke depan. Ekspansi bisnis ini dilakukan lantaran kapasitas produksi pabrik ROTI diprediksi mencapai tingkat maksimal pada akhir 2017. Pembangunan pabrik tersebut merupakan salah satu rencana pemanfaatan dana hasil Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atau HMETD.

- BNLI: Setelah melemah berturut-turut sejak 25 Agustus lalu, harga saham BNLI ditutup menguat Rp10 (+1.44%) ke level Rp700 pada perdagangan hari ini. Pefindo menegaskan peringkat idAAA untuk BNLI. Pefindo menegaskan juga peringkat idAA+ untuk Obligasi Subordinasi II/2011, Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I/2012 dan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Tahap I/2013. Peringkat untuk Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Tahap II/2014 ditegaskan dengan peringkat idAA yang berpotensi untuk dihapusbukukan jika non-viability event terjadi.

- WSKT: Harga saham WSKT ditutup menguat Rp30 (+1.42%) ke level Rp2.130 hari ini. WSKT masih akan menggalang dana di pasar modal pada tahun 2018 mendatang. Aksi yang akan dilakukan oleh WSKT ini adalah melanjutkan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) tahap II dan III pada tahun 2018. Obligasi ini paling sedikit akan senilai Rp 5 triliun yang terbagi dua tahap dalam satu tahun.

Decline Stocks:

- ASII: Harga saham ASII ditutup melemah Rp175 (-2.23%) ke level  Rp7.650 pada perdagangan hari ini di tengah tidak adanya penawaran produk besar yang dapat  mengimbangi penurunan pangsa pasar perseroan di industri otomotif Indonesia. Astra, yang mendistribusikan mobil buatan Toyota Motor Corp. dan Daihatsu Motor Co, kehilangan pangsa pasar setelah Mitsubishi Motors Corp. mulai menjual van Xpander-nya di Indonesia.

- ADHI: Harga saham ADHI melemah untuk empat hari berturut-turut dan ditutup turun Rp25 (-1.27%) ke level Rp1.935 pada perdagangan hari ini. ADHI berencana menyiapkan dana Rp200 miliar untuk penyertaan modal dalam proyek instalasi pengolahan air minum di Lampung. proyek tersebut sedang dalam tahap penawaran (bidding). Perseroan sedang mengkaji lebih lanjut mengenai rencana investasi tersebut. Nilai investasi proyek sistem pengolahan air minum (SPAM) Lampung diperkirakan mencapai Rp 700 miliar.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator ADX | Indikator Kekuatan Trend

Perdagangan pada arah tren yang kuat mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Average Directional Index (ADX) digunakan untuk menentukan kapan harga sedang tren kuat. Dalam banyak kasus, ini adalah indikator tren utama. Bagaimanapun, tren adalah mungkin teman Anda, tentu menyenangkan untuk mengetahui siapa teman Anda. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang ADX sebagai indikator kekuatan tren. Memahami Indikator ADX ADX digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Perhitungan ADX didasarkan pada Moving Average dari ekspansi kisaran harga selama periode waktu tertentu. Pengaturan standarnya adalah 14 bar, meskipun periode waktu lain dapat digunakan. ADX dapat digunakan pada kendaraan perdagangan apa saja seperti saham, reksadana, dana yang diperdagangkan di bursa dan futures. ADX diplot sebagai garis tunggal dengan nilai-nilai mulai dari yang rendah dari nol sampai yang tinggi dari 100. ADX adalah non-directional; itu mencatat kekuatan tren apakah harga sedang t...

Cara Membaca Indikator Stochastic Oscillator dengan 3 Metode

Keberadaan stochastic telah sedikit disinggung sebagai indikator oscillator yang mampu menunjukkan kondisi jenuh harga. Dulunya, banyak trader mengetahui cara membaca indikator Stochastic hanya untuk penerapan praktis. Namun sebenarnya, Stochastic terdiri dari berbagai macam komponen dan memiliki lebih dari satu manfaat. Untuk mengungkapnya, kita akan mempelajari 3 cara membaca indikator Stochastic berikut. Baca juga: Memahami arti LOT dalam Investasi Saham 1. Cara Membaca Indikator Stochastic Sebagai Penanda Overbought Oversold Cara membaca indikator Stochastic menurut fungsi ini adalah yang paling mudah. Pada dasarnya, indikator ciptaan George Lane ini memiliki dua level ekstrim, yakni 80 dan 20. Masing-masing level tersebut berperan sebagai batas overbought dan oversold. Indikator Stochastic menunjukkan kondisi overbought ketika grafik berada di atas level 80. Sementara itu, cara membaca indikator Stochastic untuk mengenali oversold adalah dengan memperhatikan grafik yang sudah turu...