google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Berita Saham WSKT | 7 September 2017 Langsung ke konten utama

Berita Saham WSKT | 7 September 2017

Kebutuhan yang cukup besar membuat PT Waskita Karya (Persero) Tbk masih akan menggalang dana di pasar modal pada tahun 2018 mendatang. Aksi yang akan dilakukan oleh emiten konstruksi serta investasi berkode saham WSKT ini adalah melanjutkan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) tahap II dan III.

Untuk tahun ini saja, WSKT sedang menawarkan kepada investor obligasi tahap I senilai Rp 3 triliun dari total PUB mencapai Rp 10 triliun. Sementara tahun depan, WSKT bersiap siap melanjutkan emisi obligasi senilai total Rp 5 triliun.

"Iya setelah ini (obligasi tahap I senilai Rp 3 triliun), kami memang berencana menerbitkan obligasi tahap II dan III pada tahun 2018."tutur Direktur Keuangan Waskita Karya Tunggul Rajagukguk.

Menurutnya, obligasi ini paling sedikit akan senilai Rp 5 triliun yang terbagi dua tahap dalam satu tahun. "Rencananya, yang senilai Rp 3 triliun itu akan diterbitkan pada semester I dan yang Rp 2 triliun rencananya akan diluncurkan pada semester II," tegasnya.

Sebagai informasi saja bahwa seluruh dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Obiigasi tahap I yang senilai Rp 3 triliun tersebut, setelah dikurangi biaya-biaya Emisi, akan digunakan Perseroan sebesar 80% untuk modal kerja Perseroan dalam pekerjaan Konstruksi Bangunan Sipil, Gedung dan EPC. Diantaranya pembelian bahan konstruksi, biaya peralatan, biaya subkontraktor serta upah tenaga kerja.

Sedangkan sebesar 20% dari hasil aksi korporasi akan digunakan untuk investasi di anak perusahaan dalam bentuk setoran modal. "Seluruh lnvestasi yang dilakukan Perseroan kepada Entitas Anak adalah dalam rangka ekspansi usaha yang akan memberikan kontribusi bagi keberlangsungan bisnis Perseroan" imbuhnya. (end/as)

IQPLUS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator ADX | Indikator Kekuatan Trend

Perdagangan pada arah tren yang kuat mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Average Directional Index (ADX) digunakan untuk menentukan kapan harga sedang tren kuat. Dalam banyak kasus, ini adalah indikator tren utama. Bagaimanapun, tren adalah mungkin teman Anda, tentu menyenangkan untuk mengetahui siapa teman Anda. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang ADX sebagai indikator kekuatan tren. Memahami Indikator ADX ADX digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Perhitungan ADX didasarkan pada Moving Average dari ekspansi kisaran harga selama periode waktu tertentu. Pengaturan standarnya adalah 14 bar, meskipun periode waktu lain dapat digunakan. ADX dapat digunakan pada kendaraan perdagangan apa saja seperti saham, reksadana, dana yang diperdagangkan di bursa dan futures. ADX diplot sebagai garis tunggal dengan nilai-nilai mulai dari yang rendah dari nol sampai yang tinggi dari 100. ADX adalah non-directional; itu mencatat kekuatan tren apakah harga sedang t...

Cara Membaca Indikator Stochastic Oscillator dengan 3 Metode

Keberadaan stochastic telah sedikit disinggung sebagai indikator oscillator yang mampu menunjukkan kondisi jenuh harga. Dulunya, banyak trader mengetahui cara membaca indikator Stochastic hanya untuk penerapan praktis. Namun sebenarnya, Stochastic terdiri dari berbagai macam komponen dan memiliki lebih dari satu manfaat. Untuk mengungkapnya, kita akan mempelajari 3 cara membaca indikator Stochastic berikut. Baca juga: Memahami arti LOT dalam Investasi Saham 1. Cara Membaca Indikator Stochastic Sebagai Penanda Overbought Oversold Cara membaca indikator Stochastic menurut fungsi ini adalah yang paling mudah. Pada dasarnya, indikator ciptaan George Lane ini memiliki dua level ekstrim, yakni 80 dan 20. Masing-masing level tersebut berperan sebagai batas overbought dan oversold. Indikator Stochastic menunjukkan kondisi overbought ketika grafik berada di atas level 80. Sementara itu, cara membaca indikator Stochastic untuk mengenali oversold adalah dengan memperhatikan grafik yang sudah turu...