google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Berita Saham EXCL| 6 September 2017 Langsung ke konten utama

Berita Saham EXCL| 6 September 2017

Dalam pengembangan bisnis Data Center, PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) menyambut dengan gembira diraihnya sertifikasi internasional 'Uptime Tier III Design' dari lembaga sertifikasi terpercaya Uptime Institute, dari Inggris untuk Data Center Bintaro. Dalam hal ini, XL Axiata terus memperhatikan aspek keamanan untuk setiap pelanggannya.

Head of Product Solution Management XL Axiata Aun Abdul Wadud mengatakan, Data Center Bintaro merupakan salah satu yang terbesar yang dimiliki dan melayani sejumlah perusahaan besar sebagai pusat penyimpanan data. XL Axiata harus memastikan selalu aspek keamanan di semua Data Center yang dimiliki.

"Sertifikasi 'Uptime Tier III Design' menjadi pengakuan sekaligus jaminan kualitas layanan berstandar internasional yang kami sediakan di Data Center Bintaro. Prestasi ini akan mendorong kami untuk meningkatkan kualitas layanan di Data Center lainnya," tuturnya, di Jakarta, Rabu.

Sementara itu, Business Line Manager TEC IAP DKSH Indonesia selaku Konsultan untuk Uptime, Adrien Kehlstadt, sertifikat 'Uptime Tier III Design' ini memastikan bahwa Data Center Bintaro memiliki fasilitas lebih dari satu sumber daya listrik dan jaringan (multi network link) dengan tingkat uptime hingga 99,982%.

"Dengan begitu, syarat no shut down untuk Data Center Tier III bisa terpenuhi oleh Data Center Bintaro ini. Sertifikat yang sama sebelumnya telah diraih oleh Data Center Surabaya," ujarnya.

XL Axiata saat ini memiliki 5 Data Center yang berlokasi di Bintaro-Tangerang, Surabaya, Pekanbaru, Cibitung, dan Bandung. 3 Data Center yakni Bintaro-tangerang, Surabaya dan Pekanbaru merupakan Data Center yang memberikan Layanan publik antara lain Colocation, Komputasi Awan (Cloud) dan DRC (Disaster Recovery Center).

Tidak kurang dari 50 perusahaan mempercayakan penyimpanan Data miliknya di Data Center XL Axiata. Mereka antara lain bergerak dalam Industri Perbankan, Financial, E-Commerce, dan Jasa Jaringan Telekomunikasi. (end/ba)

IQPLUS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida

Mengenal Indikator Exponential Moving Average - EMA

Apa itu Exponential Moving Average - EMA? Exponential Moving Average (EMA) adalah jenis moving average (MA) yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Exponential Moving Average juga disebut sebagai Moving Average tertimbang secara eksponensial. Moving Average tertimbang secara eksponensial bereaksi lebih signifikan terhadap perubahan harga saat ini daripada rata-rata bergerak sederhana (SMA), yang menerapkan bobot yang sama untuk semua pengamatan pada periode tersebut. Memahami Indikator EMA EMA adalah Moving Average yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Seperti semua moving average, indikator teknis ini digunakan untuk menghasilkan sinyal beli dan jual berdasarkan crossover dan divergensi dari rata-rata historis. Pedagang sering menggunakan beberapa hari EMA yang berbeda - misalnya rata-rata bergerak 20 hari, 30 hari, 90 hari, dan 200 hari. Formula EMA Tiga langkah dasar untuk menghit