google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham Sektor Retail | 23 Oktober 2017 Langsung ke konten utama

Analisa Saham Sektor Retail | 23 Oktober 2017

RETAIL SECTOR UPDATE (EP, OUTLOOK : NEUTRAL)

Retail Wars: are The Stores Dead?

Sales in Retail Sectors Remain Weak in 1H17
Bank Indonesia reported that the Real Retail Sales Index grew 6.3% YoY in June 2017, against June 2016's high point of 16.3% YoY. While data on retail sales growth in 2016 stayed in the double-digits, since early 2017 it has slipped to 10% or even below, into single digits. The momentum of a new school year, along with the Idul Fitri festive in 2Q17, distorts consumer priorities; ultimately, retail sales growth in this festive season was not as high as it was in 2016.

Risk to Outlook
Based on Nielsen Indonesia's research, overall retail sales growth during 1H17 was only 3.7%, while over the previous few years it had recorded double digits for the same period. The closing down of several retail outlets and stagnation of the shopping center occupancy rate is evidence of a slowdown in the industry. Decreasing budgets for consumption, turning to savings and investment, also meant people tended to restrain expenditures. This can be evidenced by the upward trend in deposits of third-party funds (DPK) which rose by 10.29% YoY in June 2017, with a total of Rp 5,045.99 trillion. In our view, the central issue we must be concerned about is the behaviorial shift in shopping patterns of people who were historically generally keen to shop in conventional retail stores, now evolving into a pattern of shopping through online applications: this can be seen either as an opportunity or a threat to retail business.

Focus on Efficiency and Innovation
In such a current situation of uncertainty, retail business players adopt survival strategies for business sustainability: 1) Closing unproductive stores and focusing on developing productive outlets; 2) transformation strategy, changing the sales format (tenant mix) and shop refreshment; 3) Business development through mini-market concept, 4) Focus on efficiency to manage profitability. Sophisticated development of middle-class society in Indonesia, coupled with the government's policy of eliminating VAT on basic foods, has the potential of stimulating people's purchasing power.

NEUTRAL Outlook with Top Picks: ERAA, MAPI and RALS
Overall, we believe that the retail industry in Indonesia is experiencing a slowdown due to the decrease in purchasing power. We think that in the near future retailers will continue to focus on business efficiency and resist excessive expansion in opening new outlets. Taking several of the above factors into account, we recommend NEUTRAL for the retail sector. Nevertheless, we recommend certain preferred stocks, such as ERAA (BUY, TP: Rp1,100) that received a positive catalyst from the government's fight against illegal mobile phones; MAPI (BUY, TP: Rp7,650) able to maintain its operational and fundamental performance and RALS (BUY, TP: Rp1,140) which focuses on improving potential outlets and its ability to maintain margins

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida

Mengenal Indikator Exponential Moving Average - EMA

Apa itu Exponential Moving Average - EMA? Exponential Moving Average (EMA) adalah jenis moving average (MA) yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Exponential Moving Average juga disebut sebagai Moving Average tertimbang secara eksponensial. Moving Average tertimbang secara eksponensial bereaksi lebih signifikan terhadap perubahan harga saat ini daripada rata-rata bergerak sederhana (SMA), yang menerapkan bobot yang sama untuk semua pengamatan pada periode tersebut. Memahami Indikator EMA EMA adalah Moving Average yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Seperti semua moving average, indikator teknis ini digunakan untuk menghasilkan sinyal beli dan jual berdasarkan crossover dan divergensi dari rata-rata historis. Pedagang sering menggunakan beberapa hari EMA yang berbeda - misalnya rata-rata bergerak 20 hari, 30 hari, 90 hari, dan 200 hari. Formula EMA Tiga langkah dasar untuk menghit