google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham WIKA | 10 Oktober 2017 Langsung ke konten utama

Analisa Saham WIKA | 10 Oktober 2017

 PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) bakal mempertahankan kinerjanya yang positif di tahun depan. Sejumlah proyek jalan tol yang mereka kerjakan sudah bisa memberikan kontribusi ke pendapatan pada 2018 mendatang.  

Di kuartal II 2017, WIKA membukukan pendapatan yang melonjak 70% year-on-year (yoy) jadi Rp 5,67 triliun. "Ini merupakan pertumbuhan pendapatan tertinggi di antara pertumbuhan pendapatan kuartal sebelumnya yang maksimal 40%–50%," kata Faozan Hadi, Analis NH Korindo Sekuritas, kemarin.

Kinerja WIKA yang mengesankan ini didorong kontribusi divisi infrastruktur dan bangunan yang meraih pendapatan Rp 3,7 triliun, naik 98% yoy. Ini tak lepas dari pesatnya perkembangan proyek tol, jalan, dan jembatan.

Akhir tahun nanti, nilai proyek tol, jalan, juga jembatan WIKA bakal mencapai Rp 7,5 triliun. Angka itu setara dengan 70,65% dari total kontrak yang WIKA kantongi.

Salah satu proyek tol yang bakal berkontribusi penting bagi pendapatan WIKA adalah ruas Balikpapan–Samarinda senilai Rp 6 triliun. Kata Faozan, proyek yang baru rampung secara keseluruhan pada Oktober 2019 tersebut bakal menyumbang pendapatan WIKA mulai 2018 nanti.

Selain itu, proyek besar yang akan berpengaruh terhadap pendapatan WIKA tahun depan adalah tol Serang–Panimbang, dengan nilai kontrak mencapai Rp 3,4 triliun. Lalu, proyek jalan bebas hambatan Kunciran–Cengkareng bernilai kontrak Rp 2 triliun.

Hingga semester I 2017, laba bersih WIKA tumbuh 70% yoy menjadi Rp 436 miliar. Sementara pendapatan naik 57% yoy jadi Rp 9,5 triliun. Dengan kinerja yang solid, Faozan memastikan, WIKA bisa menjangkau target perolehan kontrak baru di 2017.

Faozan menjelaskan, per September 2017, WIKA berhasil membukukan kontrak baru senilai Rp 34,07 triliun atau 78,77% dari target tahun ini mencapai Rp 43,25 triliun. WIKA juga berhasil membukukan total outstanding order book sebesar Rp 95,07 triliun atau setara 91,1% dari target senilai Rp 103,35 triliun.

Dengan solidnya kinerja WIKA hingga semester I, Analis Samuel Sekuritas Akhmad Nucahyadi dalam risetnya 25 September 2017 menyebutkan, emiten konstruksi itu akan mudah mencapai proyeksi pendapatan tahun ini yang diprediksi mencapai Rp 18,29 triliun. "Ini setara dengan nilai wajar WIKA di Rp 3.000 per saham," kata Akhmad yang merekomendasikan buy untuk saham WIKA.

Tahun depan, Faozan memperkirakan, WIKA meraih kontrak baru Rp 48,4 triliun atau naik 7,9% yoy. "Prediksi perolehan kontrak di 2018 lebih besar dibanding prediksi kami untuk kontrak baru pada 2017 yang sebesar Rp 44,9 triliun," kata Faozan.

Sentimen positifnya adalah dukungan regulasi pemerintah dalam meningkatkan skema Public Private Partnership (PPP). Lalu, percepatan pengeluaran belanja pemerintah terkait anggaran infrastruktur juga menjadi sentimen positif bagi WIKA.

Guna mendapat perolehan kontrak baru, Faozan mengatakan, WIKA menerapkan strategi dengan memberikan harga lebih murah. Ini membuat gross margin WIKA lebih rendah dibanding perusahaan konstruksi lain.

Di sisi lain, manajemen WIKA cukup efisien dalam menggunakan dana utang. Mayoritas komposisi utang pada kuartal II 2017 berupa utang jangka pendek sebesar Rp 8 triliun atau 91% dari total utang Rp 8,8 triliun. "WIKA lebih memprioritaskan utang jangka pendek untuk modal kerja proses penyelesaian konstruksi," kata Faozan.

Arief Budiman, Analis Ciptadana Sekuritas Asia, dalam riset 22 September 2017, menyatakan, rencana IPO WIKA Gedung bisa memberikan dampak positif bagi WIKA. Aksi korporasi tersebut diperkirakan meraih dana Rp 4 triliun. WIKA akan menggunakan dana itu untuk pengembangan bisnis konsesi dan investasi.

Dengan demikian, mereka membatasi utang untuk biaya ekspansi. Arief merekomendasikan buy saham WIKA, dengan target harga Rp 2.500 per saham.

Hingga akhir tahun, Faozan memprediksikan, pendapatan WIKA bisa melonjak 23,1% menjadi Rp 24,76 triliun. Sedangkan laba bersih naik mencapai Rp 1,7 triliun. 

Faozan merekomendasikan buy saham WIKA dan memasang target harga Rp 2.970 per saham. Pada Senin (9/10), harga saham WIKA sebesar Rp 1.800 per saham, naik 0,84% dibandingkan dengan harga akhir pekan lalu.

KONTAN

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Cara Membaca Candlestick Saham

Cara membaca candlestick saham sebenarnya cukup mudah dan tidak perlu banyak menghafal. Anda cukup memahaminya saja secara garis besar, maka akan sukses membaca candlestick saham.  Di grafik atau chart saham, kita menemui puluhan pola saham yang berbeda. Di sana ada  Three Black Crows, Concealing Baby Swallow, Unique Three River Bottom dan lain sebagainya. Jika anda harus menghafalkannya, maka akan membutuhkan tenaga yang banyak. Maka dengan artikel ini harapannya Anda mampu cara memahami atau membaca candlestick saham dengan mudah. Dasar-dasar dalam Membaca Candlestick Saham Buyer Versus Seller Sebelum kita mulai mendalami elemen-elemen penting untuk analisa candlestick, kita harus punya cara pandang yang benar terlebih dulu. Anggap saja pergerakan harga itu terjadi karena perang antara Buyer dan Seller. Setiap candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memeg...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...