google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Berita Saham GIAA | 10 Oktober 2017 Langsung ke konten utama

Berita Saham GIAA | 10 Oktober 2017

PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mengkaji rute penerbangan langsung Jakarta-London. Sebab, penerbangan langsung ini tidak memberikan keuntungan bagi perseroan.

Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala Mansury mengungkapkan pada November mendatang akan dilakukan modifikasi rute penerbangan tersebut. Penerbangan dengan rute Jakarta-Singapura-London-Jakarta (CGK-SIN-LHR-CGK) tak lagi mampir di Singapura.

"Jadi, kalau saat ini, London per awal November nanti kami akan restrukturisasi dari rutenya. Tidak terbang melalui Singapore, per tanggal 2 November nanti kita akan terbang langsung ke sana. Kita juga akan mengkoneksikan rute ke London ini dengan ke Melbourne," kata Pahala di Gedung BEI, Jakarta, Selasa.

Pahala menambahkan okupansi penumpang dari penerbangan langsung Jakarta-Singapura-London-Jakarta (CGK-SIN-LHR-CGK) tak begitu ramai. Sehingga perseroan memanfaatkan penumpang dari Melbourne yang ingin ke London dengan transit di Jakarta (CGK).

"Kalau cuma mengejar penumpang dari jakarta ke London saja kan kurang. Kalau bisa koneksikan Melbourne-Jakarta-London akan menambah jumlah penumpang kita juga," tutur Pahala.

Restrukturisasi rute ini dilakukan untuk mengurangi beban operasional perseroan. Dengan demikian diharapkan penumpang pesawat Jakarta ke London bisa bertambah dan menekan biaya operasi.

"Tapi ini salah satu rute yang kita lihat perbaikannya dengan cara terbang langsung ke sana, sehingga bisa mengurangi biaya. Bisa menambah penumpang dengan mengkoneksikan ke Melbourne," kata Pahala. (detikfinance)

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida

Mengenal Indikator Exponential Moving Average - EMA

Apa itu Exponential Moving Average - EMA? Exponential Moving Average (EMA) adalah jenis moving average (MA) yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Exponential Moving Average juga disebut sebagai Moving Average tertimbang secara eksponensial. Moving Average tertimbang secara eksponensial bereaksi lebih signifikan terhadap perubahan harga saat ini daripada rata-rata bergerak sederhana (SMA), yang menerapkan bobot yang sama untuk semua pengamatan pada periode tersebut. Memahami Indikator EMA EMA adalah Moving Average yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Seperti semua moving average, indikator teknis ini digunakan untuk menghasilkan sinyal beli dan jual berdasarkan crossover dan divergensi dari rata-rata historis. Pedagang sering menggunakan beberapa hari EMA yang berbeda - misalnya rata-rata bergerak 20 hari, 30 hari, 90 hari, dan 200 hari. Formula EMA Tiga langkah dasar untuk menghit