google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Berita Saham APLN | 20 Desember 2017 Langsung ke konten utama

Berita Saham APLN | 20 Desember 2017

Berita Saham APLN

PT Agung Podomoro Land, Tbk (APLN) melaksanakan peletakan batu pertama (groundbreaking) proyek apartemen Orchard View Batam yang dibangun di atas lahan 1,2 hektar dengan harga per unitnya di bawah Rp1 miliar.

"Kami membangun apartemen di Batam karena daerah ini bakal menjadi lokasi investasi yang favorit," kata Assistant Vice President Strategic Residensial APL, Agung Wirajaya di Jakarta, Selasa.

Lebih jauh dijelaskan, hingga saat ini, pertumbuhan bisnis di kawasan segitiga emas Batam-Singapura-Johor terus meroket. Imbasnya, harga properti di kawasan ini pun terus merangkak naik.

"Namun, perlu diketahui harga properti di Batam masih jauh lebih murah ketimbang di Singapura ataupun di Johor, Malaysia. Dengan jarak yang hanya terpisah 25 kilometer dari Singapura, Batam masih memiliki banyak pilihan properti hunian dengan harga di bawah Rp1 miliar. Selisihnya bisa delapan hingga sepuluh kali lipat, terutama untuk hunian vertikal seperti apartemen," kata Agung.

Agung mengatakan, kehadiran Apartemen Orchard View tidak kalah dengan apartemen di negara tetangga, dibangun di tepi laut, memiliki taman terbuka hijau, serta fasilitas apartemen kelas satu, namun dengan harga terjangkau.

Apartemen Orchard View nantinya terdiri dari dua tower serta di dalamnya terdapat 1.200 unit apartemen terdiri dari tipe studio, dua kamer tidur, dan tiga kamar tidur.

Di dalam kawasan Orchad Park hadir juga toko, perkantoran, dan mall sehingga menjadikannya sebagai hunian terpadu ke depannya.

Agung mengatakan, kawasan Orchard Park Batam nantinya dirancang sebagai tujuan wisata masyarakat setempat untuk berkumpul melepas lelah setara dengan yang ada di Singapura. (end)

IQPLUS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida

Mengenal Indikator Exponential Moving Average - EMA

Apa itu Exponential Moving Average - EMA? Exponential Moving Average (EMA) adalah jenis moving average (MA) yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Exponential Moving Average juga disebut sebagai Moving Average tertimbang secara eksponensial. Moving Average tertimbang secara eksponensial bereaksi lebih signifikan terhadap perubahan harga saat ini daripada rata-rata bergerak sederhana (SMA), yang menerapkan bobot yang sama untuk semua pengamatan pada periode tersebut. Memahami Indikator EMA EMA adalah Moving Average yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Seperti semua moving average, indikator teknis ini digunakan untuk menghasilkan sinyal beli dan jual berdasarkan crossover dan divergensi dari rata-rata historis. Pedagang sering menggunakan beberapa hari EMA yang berbeda - misalnya rata-rata bergerak 20 hari, 30 hari, 90 hari, dan 200 hari. Formula EMA Tiga langkah dasar untuk menghit