google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham ACES | 25 Januari 2018 Langsung ke konten utama

Analisa Saham ACES | 25 Januari 2018

Analisa Saham ACES

PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) membukukan penjualan Rp 647 miliar sepanjang Desember 2017, angka bulanan tertinggi selama beberapa tahun terakhir. Penjualan bulan Desember mengangkat total pendapatan kuartal IV-2017 menjadi Rp 1,5 triliun.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Christine Natasya mencatat, total pendapatan ACES sepanjang 2017 mencapai Rp 5,78 triliun, 2% lebih tinggi dari perkiraan. Perusahaan belum merilis pencapaian laba bersih.

Ace Hardware alokasikan belanja Rp 200 miliar di 2018
"Kami optimis terkait laba bersih 2017," paparnya dalam riset 23 Januari 2017.

Optimisme Christine didukung beberapa faktor, antara lain penerapan skema cost-plus-margin serta stabilitas nilai tukar rupiah pada kuartal III-2017. Ditambah lagi, ACES tidak memiliki pinjaman yang memberatkan biaya perusahaan.

Meski masih menunggu hasil laporan keuangan 2017, Christine memperkirakan margin ACES akan stabil sesuai dengan perkiraannya.

Kekuatan ACES terus berlanjut dari angka penjualan toko yang sama alias same-store-sales growth (SSSG). Pada Desember 2017, SSSG tumbuh 17,6% atau lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 5,1%. Menurut Christine, kenaikan SSSG bulan Desember didukung efek liburan akhir tahun.

Pada 2017, ACES membuka 17 toko baru serta menutup dua toko lama. "Pembukaan toko melebihi perkiraan kami yakni 13 toko baru. Jumlah toko seluruh Indonesia menjadi 144," lanjutnya.

Dengan daya beli yang tetap kuat, Christine masih memiliki pandangan bullish pada sektor ritel dengan saham ACES sebagai pilihan. Neraca yang solid, ekspansi sehat serta target tangguh menjadi keutamaan ACES. Namun mengingat kenaikan saham dua bulan terakhir yang cukup signifikan, Christine menurunkan peringkat menjadi trading buy dengan target harga Rp 1.450 per saham.

KONTAN

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida

Mengenal Indikator Exponential Moving Average - EMA

Apa itu Exponential Moving Average - EMA? Exponential Moving Average (EMA) adalah jenis moving average (MA) yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Exponential Moving Average juga disebut sebagai Moving Average tertimbang secara eksponensial. Moving Average tertimbang secara eksponensial bereaksi lebih signifikan terhadap perubahan harga saat ini daripada rata-rata bergerak sederhana (SMA), yang menerapkan bobot yang sama untuk semua pengamatan pada periode tersebut. Memahami Indikator EMA EMA adalah Moving Average yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Seperti semua moving average, indikator teknis ini digunakan untuk menghasilkan sinyal beli dan jual berdasarkan crossover dan divergensi dari rata-rata historis. Pedagang sering menggunakan beberapa hari EMA yang berbeda - misalnya rata-rata bergerak 20 hari, 30 hari, 90 hari, dan 200 hari. Formula EMA Tiga langkah dasar untuk menghit