google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham ASRI | 9 Februari 2018 Langsung ke konten utama

Analisa Saham ASRI | 9 Februari 2018

Analisa Saham ASRI

Mega Capital Sekuritas on Alam Sutera Realty  (ASRI) 01/31/2018
Going West, Looking East

-  Seiring dengan perkembangan kawasan barat Jakarta serta semakin terbuktinya kinerja dan kualitas properti yang dikembangkan oleh perusahaan, nilai properti ASRI terus meningkat dari waktu ke waktu. Walau trend pertumbuhan penjualan properti sempat melambat dalam beberapa tahun terakhir, nilai propeti di kawasan Alam Sutera tetap mampu mencatatkan pertumbuhan secara solid terutama untuk properti residential. Dengan semakin berkembangnya kawasan di sekitarnya serta brand yang semakin dikenal baik oleh masyarakat, kami optimis bahwa Suvarna Sutera akan mampu mengikuti kesuksesan kawasan Alam Sutera dalam beberapa tahun mendatang.

-  Di sekitar kawasan township ASRI, saat ini sedang ada pembangunan dua buah jalan tol yaitu jalan tol Serpong- Balaraja dan tol Kunciran-Soekarno Hatta. Jika kedua ruas tol tersebut telah beroperasi, akses baik dari kawasan Alam Sutera maupun Suvarna Sutera akan lebih mudah menuju pusat kegiatan karena mereka akan memiliki jalur alternatif selain dengan jalur tol Jakarta-Merak yang saat ini sudah ada. Kemudahan akses tersebut akan meningkat nilai properti yang berada di kawasan Alam Sutera dan Suvarna Sutera sehingga merupakan stimulus positif bagi ASRI.

-  Valuasi: BUY dengan TP IDR490

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham GS IDX | 21 Agustus 2017

Watchlist Ganesha Stock IDX (day trade) : Senin, 21 Agustus 2017 - PUDP (Scalping) - TGRA (Scalping) - WAPO (Scalping) - BBTN - MPPA - BOGA - PTRO - INDY - INCO - DOID Batasi resiko masing2 ya..  Sharing is caring. Salam cerdas investasi! Warning : Watchlist scalping, rata-rata watchlist copet pada saham-saham dengan likuiditas rendah. Jika belum terbiasa copet, hati-hati. — Disclaimer : Bukan perintah jual/ beli, disiplin dengan trading plan masing-masing, resiko dan cuan ditanggung ma

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Membaca Candlestick Saham

Cara membaca candlestick saham sebenarnya cukup mudah dan tidak perlu banyak menghafal. Anda cukup memahaminya saja secara garis besar, maka akan sukses membaca candlestick saham.  Di grafik atau chart saham, kita menemui puluhan pola saham yang berbeda. Di sana ada  Three Black Crows, Concealing Baby Swallow, Unique Three River Bottom dan lain sebagainya. Jika anda harus menghafalkannya, maka akan membutuhkan tenaga yang banyak. Maka dengan artikel ini harapannya Anda mampu cara memahami atau membaca candlestick saham dengan mudah. Dasar-dasar dalam Membaca Candlestick Saham Buyer Versus Seller Sebelum kita mulai mendalami elemen-elemen penting untuk analisa candlestick, kita harus punya cara pandang yang benar terlebih dulu. Anggap saja pergerakan harga itu terjadi karena perang antara Buyer dan Seller. Setiap candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memegang kontr