google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Berita Saham BBTN | 19 Februari 2018 Langsung ke konten utama

Berita Saham BBTN | 19 Februari 2018

Berita Saham BBTN

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) tancap gas mengawali triwulan pertama tahun 2018 dengan menggelar roadshow untuk meraup dana ritel lewat Program Super Untung Jaman Now. Setelah sukses menggelar roadshow di Jakarta, Bekasi, Serpong dan Surabaya, Bank BTN mengadakan aktivasi Program Super Untung Jaman Now di Paragon Mall, Semarang dan E Walk MallBalikpapan, serta rencananya akan digelar di Medan.

Selama event berlangsung di kota-kota tempat roadshow digelar, Bank BTN memberikan penawaran khusus, dengan menabung sebesar Rp 111 juta, penabung bisa langsung membawa pulang iPhone X, tabungan gratis Rp 68.000.

“Dengan roadshow, kami bisa berinteraksi langsung nasabah potensialuntuk bergabung dengan program ini, dengan melakukan event yang penuh hiburan dan aneka barang kekinian bagi nasabah sehingga merekatertarik mengikuti program Super Untung Jaman Now,� kata DirekturBank BTN, Budi Satria saat dihubungi terpisah di Jakarta, Minggu.

Super Untung Jaman Now merupakan salah satu strategi Bank BTN memupuk DPK Ritel, yang mencatatkan pertumbuhan yang signifikan di awal tahun ini. Sebagai catatan, dengan jumlah penabung mencapaisekitar 7,5 juta nasabah, DPK Ritel Bank BTN yang terdiri dari produkTabungan BTN Batara, Tabungan BTN Prima, Tabungan BTN e’BataraPos, dan Deposito ritel per 14 Februari 2018, tumbuh sekitar 30% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 51,38 triliun.

Sementara, khusus untuk program Super Untung Jaman Now, Bank BTN berhasil menggaet 872 rekening jauh dari target yang dipatok pada awalpeluncuran program pada bulan Desember 2017 lalu sebesar 500 rekening. Seiring dengan penambahan jumlah rekening, jumlah tabungan Batarayang berhasil diraup mencapai Rp 1,2 triliun. Dengan pencapaian yang cukup baik ini, Budi, optimistis bisa mengejar target pertumbuhan DPK 2018 sebesar 19-22%.

Selain itu, khusus di Semarang, Jawa Tengah jumlah DPK yang dimiliki per 14 Februari 2018 mencapai sekitar Rp 2,2 triliun atau tumbuhsekitar 91 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Adapun saat ini jumlah penabung DPK ritel di Kota Jamu tersebut mencapai 404.528rekening. Sedangkan di Balikpapan, pertumbuhan saldo DPK ritelmencapai sekitar 29 persen atau menyentuh sekitar Rp 418,3 miliar per 14 Februari 2018 dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan jumlah rekening mencapai 49.349 akun.

“Kedua kota tersebut berpotensi memberikan tambahan DPK ke Bank BTN karena memiliki pertumbuhan ekonomi yang positif dan demografimasyarakat yang sesuai dengan program ini, yaitu nasabah yang memilikinilai dana yang besar namun menyukai barang kekinian sebagai bentukapresiasi selain bunga tabungan tentunya,� kata Budi.

Pada program Super Untung Jaman Now, Bank BTN menyediakan beragambarang kekinian. Di antaranya berupa iPhone, laptop, kamera mirrorless, dan perangkat audio. Untuk mendapatkan hadiah tersebut, kata Budi, nasabah hanya cukup membuka Tabungan BTN Batara dan melakukan penempatan dana dalam jangka waktu tertentu dengan nominal sesuai dengan jenis hadiah yang diinginkan. Jangka waktu bisa dipilih mulai dari 6 hingga 60 bulan. Adapun, program ini berlaku hingga Maret 2018. (end/fu)

Sumber:
IQPLUS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator ADX | Indikator Kekuatan Trend

Perdagangan pada arah tren yang kuat mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Average Directional Index (ADX) digunakan untuk menentukan kapan harga sedang tren kuat. Dalam banyak kasus, ini adalah indikator tren utama. Bagaimanapun, tren adalah mungkin teman Anda, tentu menyenangkan untuk mengetahui siapa teman Anda. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang ADX sebagai indikator kekuatan tren. Memahami Indikator ADX ADX digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Perhitungan ADX didasarkan pada Moving Average dari ekspansi kisaran harga selama periode waktu tertentu. Pengaturan standarnya adalah 14 bar, meskipun periode waktu lain dapat digunakan. ADX dapat digunakan pada kendaraan perdagangan apa saja seperti saham, reksadana, dana yang diperdagangkan di bursa dan futures. ADX diplot sebagai garis tunggal dengan nilai-nilai mulai dari yang rendah dari nol sampai yang tinggi dari 100. ADX adalah non-directional; itu mencatat kekuatan tren apakah harga sedang t...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...