google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Ulasan Saham TLKM | 11 Mei 2018 Langsung ke konten utama

Ulasan Saham TLKM | 11 Mei 2018

logo telkom

Mengestimasikan laba akan tumbuh mendatar di 2018. Kami merevisi EBITDA kami di 2018: Rp67,4 triliun (-6,14%), 2019: Rp73 triliun (-9,32%) didorong oleh estimasi tumbuhnya pendapatan di mid-single digit di level 6% serta tekanan dari EBITDA marjin ke 49,6% (prev: 51,1%) didorong oleh tekanan dari kompetisi. Sementara laba diestimasikan flat di 2018: Rp23,0 triliun (-11,0%), sebelum membaik di 2019: Rp24,8 triliun (-10,15%)

TLKM: Earnings cut due to yield data pressure

TLKM mencatatkan laba sebesar Rp5,7 triliun di 1Q18, +3,5% qoq; +4,9% yoy, dibawah estimasi (PANS: 22,1%; Cons: 24,1%; Average- 5 year: 25,6%) didorong oleh kombinasi dari: (1) registrasi SIM-card (2) kompetisi dari segmen data. Pertumbuhan volume masih tumbuh signifikan tercatat sebesar 900PB, +21% qoq; +145,8% yoy, namun pendapatan dari data hanya sebesar Rp9,2 triliun, -9,5% qoq; -20,8% yoy, yang mengindikasikan belum sehatnya kompetisi dari sektor telekomunikasi, yield data masih mengalami tekanan, tercatat sebesar Rp10,2/mb, -21,9% qoq; -50,9% yoy. Manajemen mengestimasikan monetisasi di 2H18 dan masih akan tetap agresif dalam kebijakan harga untuk menjaga market share tetap stabil. Registrasi dari SIM cards telah berakhir di akhir April, dengan estimasi 75% akan tetap terdaftar sebagai subscriber, kami melihat positif regulasi ini didorong oleh 75% adalah revenue-generating customers dan ini akan melindungi mayoritas dari pendapatan TLKM, sehingga minimnya dampak terhadap pendapatan di 2Q18. Kami merevisi laba kami di 2018-19, dengan laba diestimasikan flat di 2018: Rp22,9 triliun (-11,0%), sebelum membaik di 2019: Rp24,3 triliun (-10,2%). Kami masih merekomendasikan BUY untuk TLKM namun menurunkan target harga ke Rp4,200, didorong oleh (1) revisi estimasi laba di 2018-19 (2) tekanan pada EBITDA marjin. Rekomendasi kami merefleksikan: (1) Posisi network leader (2) membaiknya yield data di 2H18, didorong oleh berkurangnya churn rate dan shifting industri ke renewal data. Saat ini TLKM diperdagangkan pada EV/EBITDA 6x di 2018, 24,2% discount ke regional peers.

Laba bersih dibawah estimasi. TLKM mencatatkan pendapatan di 1Q18 sebesar Rp32,3 triliun, hanya naik 4,3% YoY, disebabkan oleh melemahnya segmen selular, turun 15,6% yoy, sementara itu kontribusi data positif, sebesar Rp10 triliun, naik 23,8% yoy. Namun tekanan dari kompetisi membawa laba operasi mengalami tekanan, tercatat sebesar Rp10,9 triliun, turun 12,9% yoy, dengan operating margin turun ke 33,6% (1Q17: 40,3%). Pencapaian laba operasi dibawah estimasi (PANS: 21,7%; Cons: 23,2%; Avg 5-year: 24,8%). Selain itu, tingginya depresiasi & amortisasi, sebesar Rp5,4 triliun, naik 12,6% yoy, didorong ekspansi perusahaan dalam peningkatan BTS 4G membawa laba bersih mengalami tekanan, tercatat sebesar Rp5,7 triliun di 1Q18, turun 14,3%, dibawah estimasi (PANS: 22,1%; Cons: 24,1%; Avg-5-year: 25,6%).

Kompetisi yang ketat memberikan tekanan terhadap marjin bisnis digital. Pertumbuhan volume data masih tumbuh signifikan, tercatat sebesar 900PB, +21% qoq; +145,8% yoy, didorong oleh ekspansi agresif untuk meningkatkan kontribusi data, yang diikuti dengan penambahan tower 4G, +24,5% qoq; 216% yoy. Namun patut diwaspadai, bahwa meskipun data tumbuh signifikan, pendapatan dari data hanya tercatat sebesar Rp9,2 triliun, -9,5% qoq; +20,8% yoy, yang mengindikasikan belum sehatnya kompetisi dari sektor telekomunikas, yield data tercatat masih mengalami tekanan, tercatat sebesar Rp10,2/mb, -21,9% qoq; -50,9% yoy, masih didorong oleh aggressive pricing dari kompetitor serta aktivitas yang tinggi di starter pack. Manajemen mengantisipasi peningkatan harga/monetisasi data akan terjadi di 2H18 setelah lebaran, namun ini tergantung dari respon dari kompetitor. Selain itu, TLKM akan tetap agresif dalam kebijakan harga untuk menjaga market share segmen data stabil.

Positifnya dampak dari registrasi SIM cards. Registrasi dari SIM cards telah berakhir di akhir April, dengan estimasi 75% akan tetap terdaftar sebagai subscriber, kami melihat positif regulasi ini didorong oleh 75% adalah revenue-generating customers dan ini akan melindungi mayoritas dari pendapatan TLKM, sehingga minimnya dampak terhadap pendapatan di 2Q18. Kami melihat kedepannya, industri akan bergeser ke renewal data dari sebelumnya yang didominasi oleh aktifnya penggunaan starter pack, dimana ini memberi dampak positif untuk peningkatan yield data untuk TLKM didorong oleh posisi network leader dan efisiensi jaringan yang kuat.
Merekomendasikan BUY menurunkan target harga ke Rp4.200. Kami masih merekomendasikan BUY untuk TLKM namun menurunkan target harga ke Rp4,200, didorong oleh (1) revisi estimasi laba di 2018-19 (2) tekanan pada EBITDA marjin. Rekomendasi BUY kami merefleksikan: (1) Posisi network leader (2) Neraca yang kuat, dengan net gearing yang hanya 0,05x di 1Q18 (3) Value & profitability matrix yang lebih baik dibandingkan regional peers serta (4) membaiknya yield data di 2H18, didorong oleh berkurangnya churn rate dan shifting industri ke renewal data. Saat ini TLKM diperdagangkan pada EV/EBITDA 6x di 2018, 24,2% discount dibandingkan regional peers.

Best Regards,
Panin Sekuritas

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida

Mengenal Indikator Exponential Moving Average - EMA

Apa itu Exponential Moving Average - EMA? Exponential Moving Average (EMA) adalah jenis moving average (MA) yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Exponential Moving Average juga disebut sebagai Moving Average tertimbang secara eksponensial. Moving Average tertimbang secara eksponensial bereaksi lebih signifikan terhadap perubahan harga saat ini daripada rata-rata bergerak sederhana (SMA), yang menerapkan bobot yang sama untuk semua pengamatan pada periode tersebut. Memahami Indikator EMA EMA adalah Moving Average yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Seperti semua moving average, indikator teknis ini digunakan untuk menghasilkan sinyal beli dan jual berdasarkan crossover dan divergensi dari rata-rata historis. Pedagang sering menggunakan beberapa hari EMA yang berbeda - misalnya rata-rata bergerak 20 hari, 30 hari, 90 hari, dan 200 hari. Formula EMA Tiga langkah dasar untuk menghit