google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham-Saham Rights Issue Pilihan 2018 Langsung ke konten utama

Saham-Saham Rights Issue Pilihan 2018


Sejak awal hingga pertengahan tahun 2018 banyak emiten yang menawarkan rights issue. Meski pasar masih bergerak volatil, banyak emiten masih menunjukkan antusiasmenya untuk menerbitkan saham anyar ke pasar.

Misalnya, PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) menawarkan saham BNII-R sejak 6 Juni hingga 21 Juni di harga Rp 236, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) melepas BRPT-R hingga tanggal 22 Juni, PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) juga akan menawarkan BULL-R pada 21 Juni sampai 29 Juni di harga Rp 140, PT Bank QNB Indonesia Tbk (BKSW) melepas rights hingga 25 Juni mendatang di harga Rp 250, dan PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) akan memperdagangkan saham rights pada 22 Juni .

Disusul PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) yang memperdagangkan BABP-R dari 22 Juni hingga 5 Juli di harga Rp 100 dan PT Anabatic Technologies Tbk (ATIC) yang akan memperdagangkan rights pada 29 Juni hingga 5 Juli seharga Rp 100 per saham.

Senior Research Analyst, Robertus Yanuar Hardy bilang selain melihat sisi fundamental, investor harus mencermati harga teoritis sebelum memutuskan membeli saham rights. Dia menyebut, tak ada selisih harga ideal antara rights dengan saham yang sudah beredar. “Semakin jauh di bawah harga saham beredar semakin menarik karena potensi naiknya lebih tinggi daripada potensi turunnya,” ujar Robertus.

Menurut Analis Artha Sekuritas Juan Harapan, sebelum mengantongi saham rights investor juga melihat kondisi pasar. Sebab, volatilitas yang terjadi di pasar belakangan bisa menyebabkan harga saham turun selama rights issue. “Sebelum menjual atau membeli saham rights, bisa juga base on issue, ke depannya emiten ini akan melakukan apa,” kata Juan.

Dus, tak semua saham rights yang tengah beredar patut ditebus. Walau demikian, bagi trader yang gemar berburu cuan dari selisih harga, saham rights bisa jadi pertimbangan. Sebab, beberapa saham rights dilepas di bawah harga wajarnya.

Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji menilai, di antara saham rights issue hanya BRPT-R dan BULL-R yang masih layak disimpan dalam keranjang portofolio. Dia bilang, meski masa perdagangannya akan berakhir pada 22 Juni dan 29 Juni ada baiknya investor tetap mengempit kedua saham ini, sebab keduanya masih berpotensi menguat.

“BULL punya kinerja fundamental bagus karena berhasil meningkatkan laba bersih dan valuasi cukup murah 5,5 kali. Sedangkan BRPT meski net profit cenderung stagnan, tujuan penggunaan dana untuk ekspansi jadi prospek positif,” kata Nafan.

Sisanya seperti BNII-R, BKSW-R, BBKP-R dan BABP-R, investor masih perlu mencermati keempat emiten yang bergerak di sektor perbankan ini.

Di antara keempat saham rights perbankan ini, Nafan merekomendasikan BNII. Terlebih bagi investor yang kadung mendekap BNII-R yang masa perdagangannya akan berakhir Kamis (21/6), selama sahamnya tak bergerak menembus level support di bawah 230. “Bagi yang sudah membeli BNII rights bisa maintain buy dengan harapan bisa menyentuh level resistennya di 252,” kata dia.

Sementara ATIC-R yang akan diperdagangkan pada 22 Juni hingga 5 Juli mendatang di harga Rp 100 per saham juga menarik untuk dikoleksi. Walaupun sebagian besar dana dari rights issue, 58,93% untuk membayar utang tapi 41,07% sisanya akan digunakan untuk pengembangan bisnis dan usaha baru. Hal ini diapresiasi pasar dengan kenaikan harga saham ATIC hari ini 24,49% ke level 915.

http://investasi.kontan.co.id/news/menimbang-pilihan-saham-saham-rights-issue

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham GS IDX | 21 Agustus 2017

Watchlist Ganesha Stock IDX (day trade) : Senin, 21 Agustus 2017 - PUDP (Scalping) - TGRA (Scalping) - WAPO (Scalping) - BBTN - MPPA - BOGA - PTRO - INDY - INCO - DOID Batasi resiko masing2 ya..  Sharing is caring. Salam cerdas investasi! Warning : Watchlist scalping, rata-rata watchlist copet pada saham-saham dengan likuiditas rendah. Jika belum terbiasa copet, hati-hati. — Disclaimer : Bukan perintah jual/ beli, disiplin dengan trading plan masing-masing, resiko dan cuan ditanggung ma

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Membaca Candlestick Saham

Cara membaca candlestick saham sebenarnya cukup mudah dan tidak perlu banyak menghafal. Anda cukup memahaminya saja secara garis besar, maka akan sukses membaca candlestick saham.  Di grafik atau chart saham, kita menemui puluhan pola saham yang berbeda. Di sana ada  Three Black Crows, Concealing Baby Swallow, Unique Three River Bottom dan lain sebagainya. Jika anda harus menghafalkannya, maka akan membutuhkan tenaga yang banyak. Maka dengan artikel ini harapannya Anda mampu cara memahami atau membaca candlestick saham dengan mudah. Dasar-dasar dalam Membaca Candlestick Saham Buyer Versus Seller Sebelum kita mulai mendalami elemen-elemen penting untuk analisa candlestick, kita harus punya cara pandang yang benar terlebih dulu. Anggap saja pergerakan harga itu terjadi karena perang antara Buyer dan Seller. Setiap candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memegang kontr