google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Rekomendasi Saham Reliance Sekuritas Indonesia | 17 Juli 2019 Langsung ke konten utama

Rekomendasi Saham Reliance Sekuritas Indonesia | 17 Juli 2019



Ipotnews - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pada perdagangan hari ini diperkirakan kembali tertekan, setelah kemarin ditutup berbalik melemah sebesar 0,25 persen ke level 6.401.
Menurut analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk, Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, secara teknikal, laju IHSG kembali bergerak terkonsolidasi dan berupaya untuk bertahan di atas level support psikologis 6.400.
Dia mengatakan, pergerakan breakout support Moving Average 5 hari (MA5) dengan indikasi jangka pendek yang menguji support MA-20, seiring adanya tekanan bearish pada indikator stochastic maupun RSI. "Sehingga, kami memproyeksikan pergerakan IHSG masih akan tertekan aksi profit taking dengan support-resistance 6.362-6.404," kata Lanjar, di Jakarta, Rabu (17/7).
Lanjar menyebutkan, pada perdagangan kemarin, bursa saham Asia ditutup variatif, tercermin dari adanya pelemahan pada indeks Nikkei (-0,69 persen), Topix (-0,48 persen) dan Shanghai (-0,45 persen) di tengah penguatan Hang Seng (+0,23 persen).
Sementara itu, kemarin IHSG ditutup melemah 0,25 persen ke level 6.401 akibat tekanan depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sebesar 0,11 persen ke level Rp13.935. "Investor asing tetap melanjutkan tren pembelian bersih sebesar Rp281,83 miliar," ujar Lanjar.
Dengan demikian, jelas dia, perkiraan bakal terjadinya tekanan lanjutan pada laju IHSG hari ini bisa disikapi pelaku pasar dengan mengakumulasi sebelas saham berikut:
1. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI)
2. PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP)
3. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
4. PT Gudang Garam Tbk (GGRM)
5. PT HM Sampoerna Tbk (HMSP)
6. PT Jasa Marga Tbk (JSMR)
7. PT Adaro Energy Tbk (ADRO)
8. PT Indika Energy Tbk (INDY)
9. PT Timah Tbk (TINS)
10. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)
11. PT Harum Energy Tbk (HRUM).

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Indikator Stochastic Oscillator dengan 3 Metode

Keberadaan stochastic telah sedikit disinggung sebagai indikator oscillator yang mampu menunjukkan kondisi jenuh harga. Dulunya, banyak trader mengetahui cara membaca indikator Stochastic hanya untuk penerapan praktis. Namun sebenarnya, Stochastic terdiri dari berbagai macam komponen dan memiliki lebih dari satu manfaat. Untuk mengungkapnya, kita akan mempelajari 3 cara membaca indikator Stochastic berikut. Baca juga: Memahami arti LOT dalam Investasi Saham 1. Cara Membaca Indikator Stochastic Sebagai Penanda Overbought Oversold Cara membaca indikator Stochastic menurut fungsi ini adalah yang paling mudah. Pada dasarnya, indikator ciptaan George Lane ini memiliki dua level ekstrim, yakni 80 dan 20. Masing-masing level tersebut berperan sebagai batas overbought dan oversold. Indikator Stochastic menunjukkan kondisi overbought ketika grafik berada di atas level 80. Sementara itu, cara membaca indikator Stochastic untuk mengenali oversold adalah dengan memperhatikan grafik yang sudah turu...

Rekomendasi Saham BISI dan MCOL oleh Phillip Capital | 18 April 2023

Phillip Capital 18 April 2023 Technical Recommendations BISI Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trading Buy : 1680 Target Price 1 : 1740 Target Price 2 : 1770 Stop Loss : 1625 MCOL Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trade Buy : 6825 Target Price 1 : 7400 Target Price 2 : 7850 Stop Loss : 6250 - Informasi lengkap pasar saham ada di  Website Saham Online.    Materi belajar trading dan investasi saham ada di   Channel Youtube Saham Online. 

Analisa Saham ANTM | 3 Agustus 2018

CLSA (KZ) ANTM IJ – Aneka Tambang 2Q18 operational highlights by Andrew Hotama and Norman Choong Stock: Aneka Tambang, ANTM IJ Market cap, ADTO: US$1.6bn, US$4.6m Rec: BUY, TP: Rp1,100 Event: 2Q18 operational results 2Q18 operational result highlight: •     Gold production: 503 kg (-7% QoQ, +20% YoY), 6M18: 47% of 18CL •     Gold sales volume: 6,815 kg (-2% QoQ, +933% YoY), 6M18: 46% of 18CL •     Ferronickel production: 6,724 tni (+10% QoQ, +5% YoY), 6M18: 49% of 18CL •     Ferronickel sales volume: 7,516 tni (+40% QoQ, +44% YoY), 6M18: 50% of 18CL •     Nickel ore production: 1.7mn wmt (-21% QoQ, +58% YoY), 6M18: 63% of 18CL •     Nickel ore sales volume: 0.6mn wmt (-49% QoQ, +136% YoY), 6M18: 38% of 18CL Comment: •     Unaudited 2Q18 revenue came at Rp6.1tn (+7% QoQ, +350% YoY), we believe this is mostly on the back of higher ferronickel sales volume which w...