google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo TOWR | Sarana Menara Nusantara Kantongi Kontrak Jangka Panjang Rp 42,6 Triliun Langsung ke konten utama

TOWR | Sarana Menara Nusantara Kantongi Kontrak Jangka Panjang Rp 42,6 Triliun


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen PT Sarana Menara Nusantara Tbk meyakini kinerja tahun ini bisa bertumbuh lebih baik. Hingga semester pertama tahun ini, Sarana Menara membukukan pendapatan Rp 3,03 triliun, atau tumbuh 8% dibandingkan pendapatan di semester pertama tahun lalu senilai Rp 2,8 triliun.

Wakil Direktur Utama PT Sarana Menara Nusantara Tbk, Adam Ghifari, menyebutkan hingga Juni Sarana Menara telah mengantongi kontrak jangka panjang senilai Rp 42,6 triliun. Jumlah tersebut bertambah Rp 16,54 triliun dari posisi akhir tahun lalu yang senilai Rp 26,06 triliun.

"Kontrak Rp 42,6 triliun terbanyak berasal dari XL Axiata, Tri dan Smartfren. Ini memang agak extra ordinary karena mereka mau jatuh tempo 2019, 2020, 2021 dan 2022 diperpanjang sekaligus langsung 10 tahun ke depan," ungkap Adam kepada KONTAN, Selasa (20/8).

Dengan kondisi itu, emiten berkode saham TOWR di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini terus mencari peluang untuk menambah kontrak baru hingga akhir tahun nanti. "Ya kami masih kejar kontrak baru, (Rp 42,6 triliun) itu snapshot saja. Kami sudah melakukan perhitungan bukan dari sisi kontrak tetapi pertumbuhan 8%-9% untuk top line," kata Adam.

Apalagi di semester kedua ini manajemen TOWR masih memiliki order yang sudah diterima dan akan rampung sebanyak 1.000 tower leases. Dari jumlah tersebut, sebanyak 80% merupakan kolokasi, sedangkan sisa 20% pembangunan baru.

Hingga akhir tahun ini, Sarana Menara menargetkan secara organik akan memiliki 30.000 tower leases atau titik sewa dengan tenancy ratio 1,63. Pada akhir 2019, manajemen juga menargetkan memiliki 18.300 menara. Hingga Juni tahun ini, TOWR telah memiliki 29.150 titik sewa dengan tenancy ratio 1,61 dan jumlah menara 18.100 unit.

Untuk ekspansi organik, TOWR mengalokasikan dana belanja modal berkisar Rp 3,4 triliun hingga Rp 3,5 triliun. Bukan hanya organik, manajemen TOWR mengincar pertumbuhan anorganik dengan rencana mengakuisisi menara milik operator telekomunikasi. Saat ini TOWR ikut ambil bagian dalam lelang 3.000 menara milik PT Indosat Tbk. TOWR bahkan mengatakan dari sisi pendanaan sudah menyiapkan skema pinjaman untuk akuisisi tersebut.

"Mengenai detail tower structure, kami tidak bisa bicara lebih lanjut. Memang kami ikuti proses dan biasanya jika sudah ada sesuatu (kesepakatan), kami akan umumkan tetapi tidak sekarang," ungkap Adam.

Tak hanya menara, TOWR juga membentangkan bisnis kabel optik. Hingga semester pertama, mereka memiliki fiber optik sepanjang 14.500 km. Jumlah tersebut akan bertambah dua kali lipat dalam tempo sembilan bulan hingga 12 bulan ke depan.

"Kami punya tabungan order yang sedang dikerjakan, yakni tambahan 16.500 km. Jadi asumsinya jika rampung akan mencapai total 31.000 km," tambah Adam. Sejalan dengan ekspansi menara, maka di akhir tahun TOWR akan memiliki 30.000 titik sewa tower dan 31.000 km penyewaan fiber optik.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Membaca Candlestick Saham

Cara membaca candlestick saham sebenarnya cukup mudah dan tidak perlu banyak menghafal. Anda cukup memahaminya saja secara garis besar, maka akan sukses membaca candlestick saham.  Di grafik atau chart saham, kita menemui puluhan pola saham yang berbeda. Di sana ada  Three Black Crows, Concealing Baby Swallow, Unique Three River Bottom dan lain sebagainya. Jika anda harus menghafalkannya, maka akan membutuhkan tenaga yang banyak. Maka dengan artikel ini harapannya Anda mampu cara memahami atau membaca candlestick saham dengan mudah. Dasar-dasar dalam Membaca Candlestick Saham Buyer Versus Seller Sebelum kita mulai mendalami elemen-elemen penting untuk analisa candlestick, kita harus punya cara pandang yang benar terlebih dulu. Anggap saja pergerakan harga itu terjadi karena perang antara Buyer dan Seller. Setiap candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memegang kontr

Mengenal Indikator Exponential Moving Average - EMA

Apa itu Exponential Moving Average - EMA? Exponential Moving Average (EMA) adalah jenis moving average (MA) yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Exponential Moving Average juga disebut sebagai Moving Average tertimbang secara eksponensial. Moving Average tertimbang secara eksponensial bereaksi lebih signifikan terhadap perubahan harga saat ini daripada rata-rata bergerak sederhana (SMA), yang menerapkan bobot yang sama untuk semua pengamatan pada periode tersebut. Memahami Indikator EMA EMA adalah Moving Average yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Seperti semua moving average, indikator teknis ini digunakan untuk menghasilkan sinyal beli dan jual berdasarkan crossover dan divergensi dari rata-rata historis. Pedagang sering menggunakan beberapa hari EMA yang berbeda - misalnya rata-rata bergerak 20 hari, 30 hari, 90 hari, dan 200 hari. Formula EMA Tiga langkah dasar untuk menghit