google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham JAST | Kembangkan smart city, JAST garap fitur aplikasi layanan darurat 112 Langsung ke konten utama

Saham JAST | Kembangkan smart city, JAST garap fitur aplikasi layanan darurat 112


PT Jasnita Telekomindo Tbk (JAST) melalui anak usahanya PT Esa Kreasi Negeri hari ini, di Semarang telah menambahkan fitur baru bernama dalam layanannya. Fitur yang dinamakan Mobile Application for Field Responder atau aplikasi mobile untuk petugas OPD yang membantu pelayanan aplikasi layanan darurat 112.

Peluncuran tersebut juga mengundang beberapa pejabat seperti Menteri Komunikasi dan Informatika serta Walikota Semarang. Melalui aplikasi tersebut, JAST berharap dapat membantu mempercepat program pemerintah pusat dalam penyelenggaraan panggilan darurat 112.

Selain itu, layanan ini juga membantu pemerintah daerah baik kota maupun kabupaten dalam menyediakan layanan darurat 112 yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk mendukung terwujudnya smart city di kota-kota tersebut.

"Aplikasi ini diharapkan dapat mepermudah dalam pengoperasian layanan panggilan darurat 112 baik bagi petugas call taker, dispatcher atau field responder," ujar Welly Kosasih, Wakil Direktur Utama JAST, Selasa (16/10)

Lebih lanjut, dirinya berharap aplikasi ini dapat memudahkan masyarakat dalam mengakses panggilan darurat 112. Aplikasi darurat ini dapat membantu menangani situasi tanggap darurat seperti kebakaran, kecelakaan, tindak kriminal dan gangguan lainnya yang sering terjadi di lingkungan masyarakat.

"Cukup menekan panic button yang ada dalam smartphone mereka. Informasi lebih lanjut atas penggunaan aplikasi 112 juga dapat dilihat di www.jasnita.co.id/112/," lanjutnya.

Aplikasi tersebut merupakan langkah awal menuju smart city Indonesia untuk implementasikan strategi dalam era revolusi industri 4.0 yang mengedepankan teknologi AI dan robotic.

Asal tahu saja, konsep smart city dibangung berdasarkan 6 indikator berlandaskan cyber security yakni smart connectivity, smart governance, smart services, smart automation, smart health dan smart mobility.

Dengan mengoptimalkan 6 indikator tersebut dan connectivity yang semakin berkembang, diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup di masa depan agar sejalan dengan pertumbuhan populasi kota-kota besar di Asia yang diproyeksikan bertambah dua kali lipat pada tahun 2030 mendatang.

Ia melanjutkan, potensi pendapatan smart city secara global diproyeksikan akan meningkat signifikan. Berdasarkan data UBS yang dirilis Maret lalu, proyeksi smart city akan meningkat dari US$ 900 miliar pada tahun 2016 lalu, menjadi US$ 2 triliun pada tahun 2025 mendatang.

"Dengan adanya perkembangan teknologi yang pesat dan permintaan yang kuat tersebut, PT Jasnita Telekomindo Tbk sebagai perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi meyakini dapat turut andil dalam melakukan ekspansi smart city secara global," tutupnya

Sumber: https://industri.kontan.co.id/news/kembangkan-smart-city-jast-garap-fitur-aplikasi-layanan-darurat-112

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida

Mengenal Indikator Exponential Moving Average - EMA

Apa itu Exponential Moving Average - EMA? Exponential Moving Average (EMA) adalah jenis moving average (MA) yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Exponential Moving Average juga disebut sebagai Moving Average tertimbang secara eksponensial. Moving Average tertimbang secara eksponensial bereaksi lebih signifikan terhadap perubahan harga saat ini daripada rata-rata bergerak sederhana (SMA), yang menerapkan bobot yang sama untuk semua pengamatan pada periode tersebut. Memahami Indikator EMA EMA adalah Moving Average yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Seperti semua moving average, indikator teknis ini digunakan untuk menghasilkan sinyal beli dan jual berdasarkan crossover dan divergensi dari rata-rata historis. Pedagang sering menggunakan beberapa hari EMA yang berbeda - misalnya rata-rata bergerak 20 hari, 30 hari, 90 hari, dan 200 hari. Formula EMA Tiga langkah dasar untuk menghit