google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham EXCL | XL Axiata membuka lelang penjualan 3.300 menara, Investor Bagaimana? Langsung ke konten utama

Saham EXCL | XL Axiata membuka lelang penjualan 3.300 menara, Investor Bagaimana?


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT XL Axiata Tbk (EXCL) akan menjual sebagian menara telekomunikasinya, yakni sekitar 3.200-3.300 unit dari 4.500 menara telekomunikasi yang masih dioperasikan. Penjualan ini dilakukan melalui proses lelang yang telah dimulai sejak 5 November 2019.

Head of External Communications EXCL Henry Wijayanto mengatakan, perusahaannya menargetkan proses lelang ini akan selesai pada akhir kuartal I-2020. Sayangnya, EXCL belum menetapkan target dana yang akan diraih dari penjualan ini karena proses lelang baru dimulai.

Sebagai gambaran, total ekuitas EXCL mencapai Rp 18,9 triliun per 30 September 2019. Dengan demikian, nilai penjualan menara ini berpotensi mencapai lebih dari Rp 3,8 triliun.

Meskipun begitu, emiten halo-halo ini sudah merencanakan penggunaan dana penjualan menara ini. "Dana akan digunakan untuk modal kerja dan investasi ke depan," ucap Henry kepada Kontan.co.id, Jumat (8/11).

Sebelumnya, berdasarkan catatan Kontan.co.id, EXCL memang berencana menjual sisa 4.500 menara telekomunikasi yang dimilikinya. Direktur Keuangan EXCL Mohamed Adlan bin Ahmad Tajudin mengatakan, penjualan ini akan dilakukan karena menara-menara tersebut sudah tidak strategis bagi XL.

Menurut dia, sebuah menara disebut strategis apabila dua sampai tiga BTS yang ada pada menara tersebut menjadi induk dari 10 BTS-20 BTS di sekitarnya. Akan tetapi, saat ini, satu menara hanya menjadi induk dari satu sampai tiga BTS di sekitarnya. Hal ini terjadi karena perubahan rancangan dan topolgi jaringan EXCL

“Setelah kami mengubah arsitektur jaringan kami, menara tersebut jadi tidak strategis lagi dan bisa dijual,” kata Adlan di XL Axiata Tower, Jakarta, Kamis (5/9). Ia menambahkan, menara yang sudah tidak strategis ini juga sudah tidak berkontribusi besar ke pendapatan EXCL.

Asal tahun saja, ini adalah penjualan menara telekomunikasi XL Axiata yang ketiga kalinya. Sebelumnya, perusahaan ini telah menjual 3.500 menara ke PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) senilai Rp 5,6 triliun pada 2014. Kemudian, pada 2016, XL Axiata kembali menjual 2.500 menara kepada Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) senilai Rp 3,6 triliun.

Rekomendasi Analis

Analis RHB Sekuritas Indonesia Michael Wilson Setjoadi dan Marco Antonius menilai, dana penjualan ini akan digunakan sebagai sumber dana belanja modal atau captal expenditure (capex) EXCL pada 2020. Pasalnya, perusahaan ini masih ingin melanjutkan ekspansi jaringan, terutama setelah memperoleh feedback lebih tinggi dari yang diharapkan atas ekspansi jaringannya ke luar Jawa.

Penjualan ini juga akan membantu EXCL memperbaiki posisi keuangan. Menurut kedua analis ini, margin EBITDA EXCL membaik setelah adanya pembatasan kepemilikan kartu SIM. Akan tetapi, tingkat net debt terhadap EBITDA EXCL masih relatif tinggi, yakni 1,3 kali. RHB Sekuritas Indonesia memproyeksi net debt terhadap EBITDA EXCL pada 2020 bisa mencapai 0,4x dan setelah penjualan menara akan meningkat ke 0,1 kali.

Sebagai informasi, EXCL memiliki utang jangka pendek senialai Rp 7,2 triliun yang akan jatuh tempo pada Februari 2020. Utang ini termasuk Sukuk Ijarah II Rp 351 miliar dan Obligasi Tranche II Rp 310 miliar.

Pelunasan ini akan menurunkan beban XL karena per September 2019, beban bunga menyumbang 43% laba operasi XL. RHB Sekuritas Indonesia merekomendasikan maintain buy saham EXCL dengan target harga Rp 3.850 per saham. Jumat lalu, harga saham EXCL turun 1,43% menjadi Rp 3.450 per saham.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Indikator Stochastic Oscillator dengan 3 Metode

Keberadaan stochastic telah sedikit disinggung sebagai indikator oscillator yang mampu menunjukkan kondisi jenuh harga. Dulunya, banyak trader mengetahui cara membaca indikator Stochastic hanya untuk penerapan praktis. Namun sebenarnya, Stochastic terdiri dari berbagai macam komponen dan memiliki lebih dari satu manfaat. Untuk mengungkapnya, kita akan mempelajari 3 cara membaca indikator Stochastic berikut. Baca juga: Memahami arti LOT dalam Investasi Saham 1. Cara Membaca Indikator Stochastic Sebagai Penanda Overbought Oversold Cara membaca indikator Stochastic menurut fungsi ini adalah yang paling mudah. Pada dasarnya, indikator ciptaan George Lane ini memiliki dua level ekstrim, yakni 80 dan 20. Masing-masing level tersebut berperan sebagai batas overbought dan oversold. Indikator Stochastic menunjukkan kondisi overbought ketika grafik berada di atas level 80. Sementara itu, cara membaca indikator Stochastic untuk mengenali oversold adalah dengan memperhatikan grafik yang sudah turu...

Rekomendasi Saham BISI dan MCOL oleh Phillip Capital | 18 April 2023

Phillip Capital 18 April 2023 Technical Recommendations BISI Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trading Buy : 1680 Target Price 1 : 1740 Target Price 2 : 1770 Stop Loss : 1625 MCOL Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trade Buy : 6825 Target Price 1 : 7400 Target Price 2 : 7850 Stop Loss : 6250 - Informasi lengkap pasar saham ada di  Website Saham Online.    Materi belajar trading dan investasi saham ada di   Channel Youtube Saham Online. 

RUPST SOTS Setujui Martinelly Sebagai Direktur Utama

PT Satria Mega Kencana Tbk. (SOTS) emiten properti dan kawasan pariwisata telah menyetujui Martinelly sebagai Direktur Utama dalam Rapat Umum Para Pemegang Saham Tahunan yang digelar pada tanggal 7 Juni 2023. Rapat Umum Pemegang Saham dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili 996.883.300 saham atau 99,68% dari seluruh saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan oleh Perseroan, sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan Peraturan Perundangan yang berlaku. Manajemen SOTS dalam keterangan tertulisnya Rabu (13/6) menuturkan bahwa RUPST agenda I Menyetujui Laporan Tahunan, termasuk: 1. Laporan Keuangan yang meliputi Neraca dan Perhitungan Laba Rugi Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022. RUPS agenda 4 mengangkat kembali Floreta Tane selaku Direktur Perseroan dan Husni Heron selaku Komisaris Independen Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat. Selanjutnya mengangkat Martinelly selaku Direktur Utama Perseroan dan Stevano Rizki Adranacus selaku K...