google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham JPFA | Banjir Ayam Masih Menekan Japfa, ini Rekomendasinya Langsung ke konten utama

Saham JPFA | Banjir Ayam Masih Menekan Japfa, ini Rekomendasinya


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Banjir pasokan yang terjadi pada ayam jenis broiler maupun day old chicken (DOC) masih menjadi penghalang PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) di tahun ini.

Namun, program pemusnahan bibit ayam alias culling dan rencana Japfa untuk mendorong ekspor diprediksikan mampu mengerek kinerja perusahaan.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pendapatan Japfa pada kuartal III-2019 naik 7,26% secara tahunan menjadi Rp 27,18 triliun. Namun, kenaikan beban operasional membuat laba bersih emiten pakan ternak ini merosot 37,62% secara tahunan ke posisi Rp 1,04 triliun di akhir September lalu.

Mengutip riset Analis Kresna Sekuritas Timothy Gracianov, pelemahan kinerja di kuartal ketiga lalu terjadi hampir di seluruh lini bisnis Japfa. Misalnya, pada kuartal III-2019 lalu, pendapatan dari bisnis pakan ternak turun 3,4% dibanding dengan periode sama tahun lalu menjadi Rp 3,5 triliun. Begitu pula dengan pendapatan dari bisnis ayam usia sehari alias day old chicken (DOC) yang juga turun 14,2% di periode tersebut.

Analis Reliance Sekuritas Anissa Septiwijaya menyatakan, kinerja bisnis segmen broiler dan DOC di tahun ini memang kurang memuaskan setelah terjadi oversupply di pasar. Hal ini memang jadi salah satu sentimen negatif yang membuat kinerja Japfa terkoreksi.

Bahkan Anissa melihat, jika dibandingkan secara kuartalan, kinerja perusahaan di periode Juli-September lalu lebih buruk ketimbang periode April-Julia 2019. "Kinerja top line yang lebih rendah dari kuartal II 2019 disebabkan oleh kinerja dari segmen broiler dan DOC yang kurang memuaskan," demikian tulis Anissa dalam risetnya.

Namun, kebijakan pemerintah dalam mengatasi kelebihan pasokan DOC melalui pemusnahan bibit ayam alias culling diprediksikan dapat mengerek kinerja Japfa di kuartal terakhir ini.

Rekomendasi saham JPFA


Sebagai catatan, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian sempat merilis surat edaran No 02003/PK.010/F/09/2019. Surat edaran yang dirilis pada 2 September 2019 lalu berisi permintaan terhadap 44 perusahaan pembibitan unggas agar mengurangi produksi bibit ayam sebanyak 10 juta bibit per minggu.

Program pengurangan pasokan ayam dalam bentuk apapun baru akan berdampak secara efektif minimal dua bulan semenjak program tersebut dilaksanakan. Artinya, Analis NH Korindo Meilki Darmawan menambahkan, harga ayam DOC dan broiler baru dapat membaik di triwulan terakhir. Hal ini bersamaan dengan potensi kenaikan konsumsi masyarakat jelang Natal dan libur Tahun Baru.

Alhasil, Meilki masih optimistis kinerja Japfa di tahun ini bisa sesuai target yakni Rp 36,8 triliun. "Jadi di kuartal empat saja, pendapatan JPFA harus bertambah Rp 9,7 triliun. Angka ini masih relevan karena ada faktor pendorong penjualan dari Natal dan Tahun baru," kata dia, kemarin.

Selain itu, pasar ekspor JPFA semakin positif setelah tumbuh 53% di tahun ini. Oleh karena itu, Meilki masih merekomendasikan beli bagi saham JPFA dengan target harga Rp 1.940 per saham.

Setali tiga uang, Timothy dan Annisa pun masih merekomendasikan beli saham JPFA dengan target masing-masing di harga Rp 1.970 dan Rp 2.215 per saham.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham GS IDX | 21 Agustus 2017

Watchlist Ganesha Stock IDX (day trade) : Senin, 21 Agustus 2017 - PUDP (Scalping) - TGRA (Scalping) - WAPO (Scalping) - BBTN - MPPA - BOGA - PTRO - INDY - INCO - DOID Batasi resiko masing2 ya..  Sharing is caring. Salam cerdas investasi! Warning : Watchlist scalping, rata-rata watchlist copet pada saham-saham dengan likuiditas rendah. Jika belum terbiasa copet, hati-hati. — Disclaimer : Bukan perintah jual/ beli, disiplin dengan trading plan masing-masing, resiko dan cuan ditanggung ma

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Membaca Candlestick Saham

Cara membaca candlestick saham sebenarnya cukup mudah dan tidak perlu banyak menghafal. Anda cukup memahaminya saja secara garis besar, maka akan sukses membaca candlestick saham.  Di grafik atau chart saham, kita menemui puluhan pola saham yang berbeda. Di sana ada  Three Black Crows, Concealing Baby Swallow, Unique Three River Bottom dan lain sebagainya. Jika anda harus menghafalkannya, maka akan membutuhkan tenaga yang banyak. Maka dengan artikel ini harapannya Anda mampu cara memahami atau membaca candlestick saham dengan mudah. Dasar-dasar dalam Membaca Candlestick Saham Buyer Versus Seller Sebelum kita mulai mendalami elemen-elemen penting untuk analisa candlestick, kita harus punya cara pandang yang benar terlebih dulu. Anggap saja pergerakan harga itu terjadi karena perang antara Buyer dan Seller. Setiap candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memegang kontr