google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham BRPT | Barito Pacific Utangi Anak Usaha Rp 3,69 T Langsung ke konten utama

Saham BRPT | Barito Pacific Utangi Anak Usaha Rp 3,69 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten milik crazy rich Prayogo Pangestu PT Barito Pacific Tbk (BRPT) memberikan pinjaman kepada anak usahanya PT Indo Raya Tenaga (IRT) senilai US$ 252,75 juta (Rp 3,69 triliun, asumsi kurs Rp 14.600/US$).

Pinjaman ini dipatok dengan bunga 6,1822% per tahun dengan pembayaran dua kali dalam setahun dengan tenor 60 bulan.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), pinjaman ini diberikan dalam rangka pembangunan dan penyelesaian pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berteknologi ultra super critical, dengan kapasitas 2 x 1.000 megawatt (MW) di Suralaya, Banten (Jawa 9 dan 10).

Pemberian pinjaman ini dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama akan diberikan senilai US$ 183,90 juta dan tahap kedua senilai US$ 68,85 juta.

Untuk menandai pemberian pinjaman ini, kedua pihak telah melakukan penandatanganan Service Level Agreement (SLA).

IRT telah menandatangani Power Purchase Agreement (PPA) jangka panjang selama 25 tahun dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)/PLN untuk membeli listrik dari PLTU ini. PPA ini ditandatangani pada 20 Juni 2017.

Berdasarkan website resminya IRT merupakan perusahaan yang 49% sahamnya dimiliki oleh Barito Pacific dan 51% lainnya dimiliki oleh Indonesia Power, anak usaha PLN.

Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya Unit 9 dan 10 akan dibangun mulai tahun ini. Sebelumnya Direktur Operasi IRT (anak usaha PT Indonesia Power), Yudianto Permono, mengatakan akan memulai konstruksi PLTU Suralaya Unit 9 dan 10 pada tahun ini.

Total investasi pengembangan dua unit tersebut menelan biaya US$ 3,5 miliar atau Rp 49 triliun (kurs Rp 14.000). Struktur pembiayaan Korea hampir 50 persen oleh K-sure dan Exim Bank.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d