google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Rekomendasi Saham WSKT, ASII, BBRI dan INCO oleh MNC Sekuritas | 28 Januari 2021 Langsung ke konten utama

Rekomendasi Saham WSKT, ASII, BBRI dan INCO oleh MNC Sekuritas | 28 Januari 2021


MNC Daily Scope Wave

28 Januari 2021

Pada perdagangan kemarin (27/1), IHSG ditutup terkoreksi 0,5% ke level 6,109. Waspadai akan support di 5,998, selama tidak menembus level tersebut maka IHSG berpeluang untuk bergerak menguat ke 6,190-6,250 untuk membentuk wave B dari wave (4). Namun, bila IHSG bergerak ke bawah 5,998, maka IHSG berpotensi menguji area 5,850-5,930. 

Support: 5,980, 5,850

Resistance: 6,300, 6,505

WSKT - Buy on Weakness (1,630)

Kemarin (27/1), WSKT ditutup menguat signifikan sebesar 10,5% ke level 1,630 dengan tekanan beli yang relatif besar, pergerakan WSKT pun tertahan oleh MA5 dan MA20. Pada tanggal 20/1 lalu, kami pernah merekomendasikan SoS pada WSKT dan sudah mencapai target koreksi kami. Saat ini, kami perkirakan pergerakan WSKT sudah berada di akhir wave A dan berpeluang menguat untuk membentuk wave B.

Buy on Weakness: 1,500-1,620

Target Price: 1,700, 1,800

Stoploss: below 1,400

ASII - Buy on Weakness (6,275)

ASII ditutup terkoreksi 1,2% ke level 6,275 pada perdagangan kemarin (27/1). Kami perkirakan, posisi ASII saat ini sedang berada di akhir wave [a] dari wave B dari wave (Y). Hal tersebut berarti, koreksi ASII akan relatif terbatas dan berpeluang menguat untuk membentuk wave [b].

Buy on Weakness: 6,075-6,250

Target Price: 6,450, 6,650

Stoploss: below 5,950

BBRI - Sell on Strength (4,620)

Pada perdagangan kemarin (27/1), BBRI ditutup terkoreksi tipis 0,6% ke level 4,620, pergerakan BBRI kemarin juga tertahan oleh MA20nya. Kami perkirakan saat ini BBRI sudah berada pada bagian dari wave B dari wave (4). Hal ini berarti, kenaikan BBRI sudah relatif terbatas dan rentan terkoreksi kembali, adapun rentang koreksi dari BBRI berada pada area 4,200-4,500. Level koreksi tersebut juga dapat dipergunakan sebagai level buyback.

Sell on Strength: 4,650-4,850

INCO - Sell on Strength (1,950)

INCO ditutup terkoreksi cukup agresif sebesar 6,5% ke level 5,750, hal ini juga diiringi dengan tekanan jual yang relatif besar. Kami memperkirakan, saat ini posisi INCO sedang berada pada bagian dari wave C dari wave (4). Hal tersebut berarti, INCO masih rentan terkoreksi terlebih dahulu dengan rentang 5,170-5,500. Level koreksi tersebut juga dapat dipergunakan sebagai level buyback.

Sell on Strength: 5,750-6,025


Disclaimer On

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Mengenal Indikator Exponential Moving Average - EMA

Apa itu Exponential Moving Average - EMA? Exponential Moving Average (EMA) adalah jenis moving average (MA) yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Exponential Moving Average juga disebut sebagai Moving Average tertimbang secara eksponensial. Moving Average tertimbang secara eksponensial bereaksi lebih signifikan terhadap perubahan harga saat ini daripada rata-rata bergerak sederhana (SMA), yang menerapkan bobot yang sama untuk semua pengamatan pada periode tersebut. Memahami Indikator EMA EMA adalah Moving Average yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Seperti semua moving average, indikator teknis ini digunakan untuk menghasilkan sinyal beli dan jual berdasarkan crossover dan divergensi dari rata-rata historis. Pedagang sering menggunakan beberapa hari EMA yang berbeda - misalnya rata-rata bergerak 20 hari, 30 hari, 90 hari, dan 200 hari. Formula EMA Tiga langkah dasar untuk menghit

Kisah Timothy Ronald, Miliarder Saham Berumur 20 Tahun

Dari usia muda, Timothy (20) terinspirasi investor saham sukses seperti Warren Buffett dan Cathie Wood. Namun setelah gagal melakukan trading cryptocurrency (mata uang kripto) di usia 16 tahun, ia bertekad untuk mempelajari seluk beluk pasar modal. Untuk mengumpulkan modal supaya bisa berinvestasi saham, Timothy memutuskan berdagang. Ia menjual pomade, jam tangan, hingga sedotan di marketplace saat hari kerja. Ia juga menjalankan part-time wedding organizer di saat akhir pekan. Ia melakoninya saat menduduki bangku SMA. Setelah itu, sembari kuliah, Timothy mendirikan advertising agency yang melayani beberapa klien UMKM sampai startup kecil. Uang yang didapatkan dari menjalankan beberapa usaha tersebut diinvestasikan seluruhnya di saham. Berbekal pengalaman melipatgandakan uangnya di pasar modal, Timothy mulai secara aktif sharing di social media mengenai investasi saham. "Investasi terbaik bukanlah berinvestasi di saham, melainkan investasi di ilmu," katanya. Buku seharga 400