google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Rekomendasi Saham BMRI, EXCL, PTBA dan LPKR oleh MNC Sekuritas | 24 Mei 2021 Langsung ke konten utama

Rekomendasi Saham BMRI, EXCL, PTBA dan LPKR oleh MNC Sekuritas | 24 Mei 2021


MNC Daily Scope Wave

24 Mei 2021

Pada penutupan perdagangan pekan kemarin (21/5), IHSG bergerak terkoreksi 0,4% di level 5,773. Posisi IHSG sedang membentuk wave [v] dari wave C, meskipun menguat namun akan cenderung terbatas untuk menguji rentang 5,840-5,870. Tetap waspadai 5,735 sebagai support IHSG, bila IHSG terkoreksi agresif ke bawah level tersebut, maka IHSG akan mengarah ke 5,600-5,700.

Support: 5,735, 5,563

Resistance: 6,033, 6,113

BMRI - Buy on Weakness (5,825)

Pada penutupan perdagangan pekan kemarin (21/5), BMRI ditutup menguat 3,1% ke level 5,825 diikuti dengan tekanan beli yang cukup tinggi. Kami memperkirakan, saat ini posisi BMRI sudah berada di akhir wave [v] dari wave C dari wave (A). Hal ini berarti, meskipun terkoreksi maka akan relatif terbatas dan berpeluang untuk melanjutkan penguatannya.

Buy on Weakness: 5,525-5,800

Target Price: 6,000, 6,600

Stoploss: below 5,450

EXCL - Buy on Weakness (2,240)

EXCL ditutup menguat 0,9% di level 2,240 pada perdagangan Jumat kemarin (21/5). Kami memperkirakan saat ini EXCL sedang berada di awal wave (C), sehingga EXCL diperkirakan masih berpeluang untuk melanjutkan penguatannya.

Buy on Weakness: 2,120-2,200

Target Price: 2,400, 2,530

Stoploss: below 2,090

PTBA - Buy on Weakness (2,150)

Pada perdagangan Jumat kemarin (21/5), PTBA kembali terkoreksi 0,5% ke level 2,150. Posisi PTBA saat ini kami perkirakan sudah berada di akhir wave 5 dari wave (C) dari wave [B], sehingga koreksi PTBA diperkirakan sudah relatif terbatas dan berpeluang berbalik menguat.

Buy on Weakness: 2,050-2,100

Target Price: 2,280, 2,500

Stoploss: below 1,940

LPKR - Sell on Strength (164)

Pekan kemarin (21/5), LPKR ditutup terkoreksi 1,8% ke level 164. Kami perkirakan saat ini LPKR sedang membentuk wave [iv] dari wave C dari wave (B), hal ini berarti penguatan LPKR akan relatif terbatas dan rawan terkoreksi kembali. Adapun rentang koreksi LPKR berada pada area 140-154 dan akan terkonfirmasi bila LPKR terkoreksi ke bawah 160.

Sell on Strength: 170-184

Disclaimer On

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...