google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo PGN DUKUNG STRATEGI PENGELOLAAN GAS BUMI PEMERINTAH Langsung ke konten utama

PGN DUKUNG STRATEGI PENGELOLAAN GAS BUMI PEMERINTAH


Subholding Gas PT Pertamina Persero, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) berkomitmen memasok gas bumi dan infrastruktur pendukungnya di Kawasan Industri Kendal sambil menunggu ruas pipa transmisi Cirebon-Semarang yang akan dibangun oleh Pemerintah. Untuk itu, PGN siap mengikuti kebijakan Pemerintah dan strategi pengelolaan gas bumi terintegrasi dalam upaya kehandalan infrastruktur maupun pasokan.

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Heru Setiawan menjelaskan bahwa dalam rangka melaksanakan fungsi badan usaha di sektor midstream dan downstream dalam mengalirkan gas bumi ke pelanggan, PGN telah dan terus berkoordinasi dengan KESDM.

Hal ini sesuai dengan konsep pengelolaan dan optimalisasi pemanfaatan gas bumi agar dapat dimanfaatkan maksimal bagi kebutuhan pelanggan disektor hilir. Dengan posisi membujur di wilayah utara Jawa yang bisa dihubungkan dengan pipa Transmisi Gresik - Semarang, maka jaringan pipa transmisi Cirebon-Semarang menjadi sangat strategis.

"Terkait keputusan Kementerian ESDM mengenai proyek Pipa Transmisi Cirebon Semarang ataupun proses yang sedang berjalan untuk keputusan proyek tersebut, PGN akan mengikuti kebijakan dari Kementerian ESDM. Apapun opsi yang diputuskan Pemerintah, sebagai bagian dari keluarga BUMN dan kepanjangan tangan pemerintah, PGN siap menjadi bagian dalam optimalisasi utilisasi gas bumi domestik." klarifikasi Heru.

Adapun opsi yang terbuka untuk mengintegrasikannya dengan ruas yang sudah ada di pulau Jawa untuk optimalisasi utilisasi gas bagi seluruh sektor, PGN juga akan mengikuti konsep strategis Pemerintah dalam pengelolaan end to end gas bumi nasional.

Sebelumnya PGN telah melaksanakan penandatanganan Pokok-pokok Perjanjian dengan Kawasan Industri Terpadu Batang dan Kawasan Industri Kendal, (21/05/2021). PGN akan menyediakan pasokan gas dan infrastruktur pendukungnya di KI Kendal dengan kebutuhan gas sekitar 37 BBTUD dan KIT Batang sekitar 10 BBTUD.

Kesuksesan pemanfaatan gas bumi di suatu kawasan ekonomi baru juga mempertimbangkan jenis industri di dalam kawasan, serta ketersediaan infrastruktur pendukung lainnya seperti jalan, listrik, telekomunikasi, energi dan lain-lain. Maka dari itu, Pipa Cisem dapat berperan penting untuk pemenuhan energi di Kawasan Industri Jawa Tengah.

"Agar kehandalan kebutuhan gas bumi di Pulau Jawa dapat terealisasi, PGN juga mempunyai konsep interkoneksi jaringan infrastruktur gas bumi di Jawa. Pipa Transmisi Gresik-Semarang (Gresem) sepanjang 268 KM diestimasikan dapat menyalurkan gas bumi sekitar 400 MMSFCD. Interkoneksi Pipa Gresem dengan Pipa Kalimantan Jawa (Kalija) juga telah diselesaikan untuk distribusi gas bumi yang direncanakan untuk dapat melayani industri area Semarang dan Kendal," tambah Heru.

Guna menyediakan fleksibilitas dan optimasi infrastruktur, PGN juga telah meresmikan Jumperline Tambak Lorok yang dapat mengalirkan gas dari Lapangan Kepodang sekitar 10-20 BBTUD ke sektor kelistrikan. Jumperline tersebut juga dapat menyalurkan gas ke mother station CNG Semarang sekitar 3 BBTUD dan melayani potensi pasar baru yang masih jauh dari infrastruktur pipa di Jateng atau sebagai quick win sebelum pipa distribusi gas meluas.

"Jika proyek interkoneksi infrastruktur ini tercapai, diharapkan pengelolaan demand dan pasokan di Pulau Jawa lebih handal, fleksibel dan tentunya efisien. Tentunya konsep ini akan disinergikan dengan strategi pemerintah dalam pengelolaan infrastruktur dan distribusi gas bumi nasional," tutup Heru.(end)

Sumber: IQPLUS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Indikator Stochastic Oscillator dengan 3 Metode

Keberadaan stochastic telah sedikit disinggung sebagai indikator oscillator yang mampu menunjukkan kondisi jenuh harga. Dulunya, banyak trader mengetahui cara membaca indikator Stochastic hanya untuk penerapan praktis. Namun sebenarnya, Stochastic terdiri dari berbagai macam komponen dan memiliki lebih dari satu manfaat. Untuk mengungkapnya, kita akan mempelajari 3 cara membaca indikator Stochastic berikut. Baca juga: Memahami arti LOT dalam Investasi Saham 1. Cara Membaca Indikator Stochastic Sebagai Penanda Overbought Oversold Cara membaca indikator Stochastic menurut fungsi ini adalah yang paling mudah. Pada dasarnya, indikator ciptaan George Lane ini memiliki dua level ekstrim, yakni 80 dan 20. Masing-masing level tersebut berperan sebagai batas overbought dan oversold. Indikator Stochastic menunjukkan kondisi overbought ketika grafik berada di atas level 80. Sementara itu, cara membaca indikator Stochastic untuk mengenali oversold adalah dengan memperhatikan grafik yang sudah turu...

Rekomendasi Saham BISI dan MCOL oleh Phillip Capital | 18 April 2023

Phillip Capital 18 April 2023 Technical Recommendations BISI Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trading Buy : 1680 Target Price 1 : 1740 Target Price 2 : 1770 Stop Loss : 1625 MCOL Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trade Buy : 6825 Target Price 1 : 7400 Target Price 2 : 7850 Stop Loss : 6250 - Informasi lengkap pasar saham ada di  Website Saham Online.    Materi belajar trading dan investasi saham ada di   Channel Youtube Saham Online. 

Analisa Saham ANTM | 3 Agustus 2018

CLSA (KZ) ANTM IJ – Aneka Tambang 2Q18 operational highlights by Andrew Hotama and Norman Choong Stock: Aneka Tambang, ANTM IJ Market cap, ADTO: US$1.6bn, US$4.6m Rec: BUY, TP: Rp1,100 Event: 2Q18 operational results 2Q18 operational result highlight: •     Gold production: 503 kg (-7% QoQ, +20% YoY), 6M18: 47% of 18CL •     Gold sales volume: 6,815 kg (-2% QoQ, +933% YoY), 6M18: 46% of 18CL •     Ferronickel production: 6,724 tni (+10% QoQ, +5% YoY), 6M18: 49% of 18CL •     Ferronickel sales volume: 7,516 tni (+40% QoQ, +44% YoY), 6M18: 50% of 18CL •     Nickel ore production: 1.7mn wmt (-21% QoQ, +58% YoY), 6M18: 63% of 18CL •     Nickel ore sales volume: 0.6mn wmt (-49% QoQ, +136% YoY), 6M18: 38% of 18CL Comment: •     Unaudited 2Q18 revenue came at Rp6.1tn (+7% QoQ, +350% YoY), we believe this is mostly on the back of higher ferronickel sales volume which w...