google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Fitch sematkan rating B+ untuk surat utang anak usaha Medco Energi (MEDC) Langsung ke konten utama

Fitch sematkan rating B+ untuk surat utang anak usaha Medco Energi (MEDC)


Lembaga pemeringkat Fitch Ratings menetapkan calon senior notes yang akan diterbitkan anak usaha PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dengan peringkat  B+ dan peringkat recovery rating ‘RR4’. Surat utang ini akan diterbitkan oleh anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh MEDC, yakni Medco Laurel Tree Pte. Ltd.,

Surat utang yang dijamin oleh Medco dan beberapa anak perusahaan utamanya ini berada pada peringkat yang sama dengan Issuer Default Rating (IDR) MEDC. Hal ini karena notes tersebut merupakan kewajiban langsung, tidak bersifat subordinasi dan tanpa jaminan.

Dalam laporannya, Senin (1/11), Fitch menyebut MEDC akan menggunakan dana hasil penerbitan obligasi tersebut untuk menyelesaikan akuisisi yang direncanakan atau untuk membiayai kembali (refinancing) beberapa surat utang berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) yang ada yang akan jatuh tempo pada tahun 2025 dan 2026.

Pemeringkatan yang dilakukan oleh Fitch ini mengasumsikan bahwa surat utang yang diusulkan MEDC akan digunakan sepenuhnya untuk membiayai kembali sebagian dari notes berdenominasi dolar AS yang jatuh tempo tahun 2025 dan 2026. Akibatnya, Fitch tidak berekspektasi adanya perubahan material pada leverage berbasis utang bruto MEDC dari surat utang yang diusulkan.

Jika MEDC menggunakan dana hasil penerbitan obligasi untuk melakukan akuisisi, Fitch akan memasukkan dampak dari akuisisi tersebut bersama dengan strategi pendanaan yang diusulkan.

Dengan tidak adanya  asumsi akuisisi, Fitch memperkirakan leverage MEDC  (yang diukur dengan utang bersih per EBITDA) akan meningkat menjadi sekitar 3,1 kali pada 2021. Pada 2020 tingkat leverage sebesar 4,8 kali. Tingkat leverage MEDC akan tetap mendekati  angka 3 kali hingga 2025.

Membaiknya leverage MEDC mencerminkan harga minyak mentah yang solid saat ini dan adanya ekspektasi harga minyak yang akan moderat harga pada tahun 2022. Dalam hal ini, Fitch mengecualikan anak perusahaan MEDC yang dimiliki sepenuhnya, PT Medco Power Indonesia (MPI), saat menghitung rasio leverage.

Di saat yang sama, Fitch memperkirakan produksi MEDC akan  menurun menjadi sekitar 88  ribu barel setara minyak bumi per hari (mboepd) pada tahun 2021, menurun dari  93 mboepd pada 2020. Penurunan ini akibat dari pemeliharaan, downtime yang tidak direncanakan di beberapa lapangan eksplorasi, dan permintaan gas yang lemah di sembilan bulan pertama 2021. Namun, Fitch memperkirakan produksi akan pulih mulai dari kuartal keempat 2201 dengan asumsi adanya peningkatan permintaan.

Sumber : Kontan

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida

Mengenal Indikator Exponential Moving Average - EMA

Apa itu Exponential Moving Average - EMA? Exponential Moving Average (EMA) adalah jenis moving average (MA) yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Exponential Moving Average juga disebut sebagai Moving Average tertimbang secara eksponensial. Moving Average tertimbang secara eksponensial bereaksi lebih signifikan terhadap perubahan harga saat ini daripada rata-rata bergerak sederhana (SMA), yang menerapkan bobot yang sama untuk semua pengamatan pada periode tersebut. Memahami Indikator EMA EMA adalah Moving Average yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Seperti semua moving average, indikator teknis ini digunakan untuk menghasilkan sinyal beli dan jual berdasarkan crossover dan divergensi dari rata-rata historis. Pedagang sering menggunakan beberapa hari EMA yang berbeda - misalnya rata-rata bergerak 20 hari, 30 hari, 90 hari, dan 200 hari. Formula EMA Tiga langkah dasar untuk menghit