google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Ini Bos Kacamata Terkaya di Dunia, Hartanya Rp 355 T Langsung ke konten utama

Ini Bos Kacamata Terkaya di Dunia, Hartanya Rp 355 T


Orang bijak mengatakan niat dan kerja keras selalu memberikan hasil terbaik untuk usaha yang dilakukan. Dua kata tersebut menjadi pegangan seorang Leonardo Del Vecchio hingga bisa menjadi salah satu orang terkaya di dunia dalam daftar Forbes Billionaires.

Mungkin tak banyak yang tahu siapa itu Leonardo Del Vecchio. Dia adalah pemilik dari sebuah perusahaan kacamata terbesar di dunia, Luxottica. Luxottica memproduksi berbagai macam merk kacamata populer di dunia seperti Ray-Ban, Persol, Oakley, Chanel, Prada, Burberry, Giorgio Armani dan merk-merk dunia lainnya.

Pria yang lahir di Milan, Italia 83 tahun silam tersebut kini menjadi orang terkaya di dunia nomor 45 versi majalah Forbes. Total hartanya mencapai US$ 24 miliar atau setara Rp 355 triliun (kurs Rp 14.800).

Perjuangan Del Vecchio mengumpulkan hartanya benar-benar dimulai dari nol, bahkan minus. Dia lahir dari keluarga miskin yang harus berjuang untuk bertahan hidup.

Del Vecchio ditinggal pergi ayahnya yang meninggal beberapa bulan sebelum dia lahir. Saking sulitnya bertahan, Ibunya bahkan menyerahkan dia ke panti asuhan pada usia tujuh tahun lantaran tak punya cukup uang untuk menghidupi Del Vecchio kecil saat itu.

Hingga akhirnya Del Vecchio tumbuh besar di panti asuhan. Ia menyelesaikan pendidikan hingga tingkat sekolah menengah dan kemudian sudah bekerja pada usia 14 tahun di sebuah pabrik pembuatan medali dan lencana di Milan.

Setelah bekerja di pabrik, Del Vecchio muda menghabiskan waktunya belajar di Akademi Seni Rupa di Brera pada malam harinya. Hal tersebut dijalaninya selama tiga tahun.

Akhirnya seorang teman menawarinya pekerjaan sebagai pengawas montir yang fokus pada pengerjaan logam dan bagian-bagian khusus suku cadang kendaraan bermotor. Kemudian Del Vecchio mulai membuka usaha sendiri sebagai montir dan mendirikan bengkel stamping di Milan.

Pada usia 26 tahun, Luxottica bekerja di sebuah laboratorium produsen kacamata di kota Agordo di provinsi Belluno, Italia. Tempat itu merupakan produsen sebagian besar industri kacamata di negara ini. Dia bekerja sebagai pemasok komponen untuk produsen kacamata itu.

Tetapi Del Vecchio muda selalu ingin mandiri dan tak ingin tergantung pada orang lain. Ada ketergantungan kepada pembeli dan rekan bisnis perusahaan cukup mengganggu Leonardo waktu muda.

Pada tahun 1967 ia mulai menjual bingkai kacamata lengkap dengan nama merek Luxottica. Hingga empat tahun lamanya dia menjual bingkai kacamata tersebut, Delvecchio pun mengakhiri kontrak dengan perusahaan tempat dia bekerja dan memulai usaha sendiri.

Saat memutuskan untuk fokus dalam bisnis perakitan kacamata, saat itu bisnis kacamata begitu ketat persaingannya. Ini adalah taruhan besar dalam hidupnya untuk melangkah mengambil persaingan yang sangat ketat kala itu.

Dengan Luxottica, Del Vecchio ternyata semakin berkembang dan maju. Untuk memperluas pemasaran merk tersebut, Del Vecchio membuat sebuah terobosan spektakuler dengan mengambil segmen kacamata eksklusif sendiri.

Dalam melakukan pengembangan kacamatanya, Leonardo menggunakan penelitian untuk lebih mengembangkan strategi dalam distribusi. Hal ini sangat menunjang sebuah jaringan perusahaan yang efektif dan efisien.

Perlahan namun pasti, Luxottica semakin besar dan melakukan ekspansi bisnis bidang kacamata yang luar biasa. Kesuksesan Leonardo del Vecchio dalam memimpin perusahaan membuat perbesaran lapangan semakin luas. Secara bertahap, Luxottica berhasil mengakuisisi beberapa merek Italia terkenal. Lens Crafter, Porsol, Vogue, berhasil diambil alih oleh nya. Bahkan tidak hanya di Italia saja, merek yang sangat terkenal asal Amerika Ray-Ban pun juga turut dicaplok.

Kini, Luxottica memiliki lebih dari 6.000 toko ritel yang berada di seluruh dunia. Perusahaan yang dirintis dari seorang anak yatim yang miskin ini sekarang menjelma menjadi produsen kacamata terbesar di dunia. Gurita bisnis Leonardo del Vecchio booming pada akhir tahun 80an yang pada saat itu Leonardo mendekati desainer kondang Italia Georgio Armani.


sumber : detik.com

Lebih lengkapnya silahkan klik : Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d