google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Kawasan Industri JIIPE Memoles Prospek AKR Corporindo (AKRA) Langsung ke konten utama

Kawasan Industri JIIPE Memoles Prospek AKR Corporindo (AKRA)



[Saham AKRA] Kawasan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik menjadi penopang baru bagi kinerja PT AKR Corporindo Tbk (AKRA). Penjualan lahan di kawasan industri ini pun laris manis.

Presiden Direktur AKR Corporindo Haryanto Adikoesoemo mengatakan, saat ini AKRA sudah memiliki satu pelanggan yang akan masuk menjadi tenant dengan total hampir 38 hektare (ha). Selain itu, dia berharap ada costumer dengan skala yang lebih kecil yang akan masuk menjadi tenant.

“Target penjualan 40 ha bisa tercapai. Ini akan mendorong laba AKRA yang diharapkan bisa lebih baik dari tahun lalu,” kata Haryanto dalam paparan kinerja yang digelar Samuel Sekuritas Indonesia, Selasa (22/3). Sehingga, kontribusi JIIPE terhadap laba kotor atau gross profit AKRA bisa naik dari semula 18% di 2021 menjadi 28%-30% pada 2024.

Sedangkan dalam empat tahun mendatang, kontribusi JIIPE terhadap laba kotor bisa mencapai 30%-35%. Nah, pada 2023-2024, kontribusi JIIPE tidak hanya dari penjualan lahan, tetapi juga berasal dari pemanfaatan utilitas seperti listrik.

Tahun lalu, segmen Kawasan industri mencatatkan kinerja ciamik. Pendapatan JIIPE tumbuh 68% mencapai Rp 535 miliar. Ini didorong oleh peningkatan penjualan lahan dan perjanjian sewa dari proyek smelter PT Freeport.

Selain JIIPE, AKRA juga memasang outlook positif untuk bisnis segmen bahan bakar minyak (BBM) dan bahan kimia. Ekspektasi pertumbuhan untuk kedua bisnis ini yakni doble digit untuk kimia dan high single digit untuk BBM tahun ini. Sebagai pembanding, volume penjualan bahan kimia naik 22% sementara realisasi volume distribusi BBM naik 7% tahun lalu.

Tahun ini, AKRA tidak banyak menggelontorkan belanja modal atau capital expenditure (capex). AKRA hanya mengalokasikan capex sekitar Rp 300 miliar sampai Rp 400 miliar, yang akan digunakan untuk keperluan infrastruktur dan bisnis SPBU. Kecilnya angka capex karena AKRA sudah melakukan investasi besar-besaran di tahun sebelumnya.

Analis Samuel Sekuritas Indonesia Farras Farhan menilai, AKRA bisa mencapai target pertumbuhan yang dipasang tahun ini, mengingat permintaan di sektor kimia akan meningkat kembali terutama di industri tekstil.

Menurut Farras, target penjualan lahan JIIPE cukup realistis mengingat tahun ini sudah mulai  terjadi pemulihan ekonomi dan akan ada banyak industri yang ingin masuk di JIIPE. “Namun mungkin risiko yang ada adalah harga jual lahan JIIPE yang relatif mahal untuk kawasan industri,” terang Farras kepada Kontan.co.id, Selasa (22/3).


sumber : kontan

Lebih lengkapnya silahkan klik :  Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida

Mengenal Indikator Exponential Moving Average - EMA

Apa itu Exponential Moving Average - EMA? Exponential Moving Average (EMA) adalah jenis moving average (MA) yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Exponential Moving Average juga disebut sebagai Moving Average tertimbang secara eksponensial. Moving Average tertimbang secara eksponensial bereaksi lebih signifikan terhadap perubahan harga saat ini daripada rata-rata bergerak sederhana (SMA), yang menerapkan bobot yang sama untuk semua pengamatan pada periode tersebut. Memahami Indikator EMA EMA adalah Moving Average yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Seperti semua moving average, indikator teknis ini digunakan untuk menghasilkan sinyal beli dan jual berdasarkan crossover dan divergensi dari rata-rata historis. Pedagang sering menggunakan beberapa hari EMA yang berbeda - misalnya rata-rata bergerak 20 hari, 30 hari, 90 hari, dan 200 hari. Formula EMA Tiga langkah dasar untuk menghit