google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo PEFINDO NAIKKAN PERINGKAT LAUTAN LUAS MENJADI "idA". Langsung ke konten utama

PEFINDO NAIKKAN PERINGKAT LAUTAN LUAS MENJADI "idA".


[Saham LTLS] PEFINDO menaikan peringkat PT Lautan Luas Tbk (LTLS), Obligasi Berkelanjutan II/2017 seri B dan Obligasi Berkelanjutan III/2020 menjadi "idA" dari "idA-". Prospek untuk peringkat Perusahaan adalah "stabil".

Kenaikan peringkat tersebut mencerminkan ekspektasi kami terhadap indikator rasio struktur modal dan proteksi arus kas yang lebih kuat, didorong oleh perbaikan pengelolaan modal kerja dan permintaan yang stabil seiring dengan pemulihan makroekonomi dalam jangka waktu dekat hingga menengah. Selama tiga tahun terakhir, Perusahaan secara intensif menurunkan tingkat utang di tengah kontraksi ekonomi dan fluktuasi harga bahan baku, yang menghasilkan profil kredit Perusahaan yang membaik.

Perusahaan berencana untuk melunasi Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Tahun 2017 senilai Rp200,0 yang akan jatuh tempo pada 21 Juni 2022 dengan menggunakan kas internal dan fasilitas kredit dari bank. Per 31 Desember 2021, Perusahaan memiliki kas dan fasilitas bank yang belum digunakan masing-masing senilai Rp499,1 miliar dan USD177,0 juta, yang dianggap memadai untuk melunasi obligasi yang akan jatuh tempo.

Obligor dengan peringkat idA memiliki kemampuan yang kuat dibandingkan obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya. Walaupun demikian, kemampuan obligor mungkin akan mudah terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi dibandingkan obligor dengan peringkat lebih tinggi.

Peringkat mencerminkan posisi pasar LTLS yang kuat di industri ditopang oleh usaha yang terdiversifikasi dengan baik, operasi bisnis yang terintegrasi dan jaringan distribusi yang baik, serta profit margin yang stabil. Namun, peringkat dibatasi oleh leverage keuangan Perusahaan yang moderat, dan sensitivitas terhadap perubahan kondisi makro ekonomi.

Peringkat dapat dinaikkan jika LTLS secara substansial melebihi target pendapatan dan EBITDA secara berkelanjutan, serta terus untuk dapat menurunkan level utang dalam jangka waktu dekat hingga menengah. Peringkat dapat diturunkan jika arus kas Perusahaan melemah secara substansial sebagai akibat dari kinerja bisnis yang lebih rendah dari ekspektasi dan/atau menarik utang yang lebih tinggi dari proyeksi, tanpa diimbangi dengan peningkatan yang signifikan dalam profil bisnisnya.

LTLS merupakan perusahaan distribusi dan produsen kimia dasar dan khusus terdepan di Indonesia yang telah berdiri sejak tahun 1951. Perusahaan memperoleh pendapatan dari tiga divisi: distribusi, manufaktur, dan service. Per 31 Desember 2021, pemegang saham Perusahaan terdiri dari PT Caturkarsa Megatunggal (54,7%), publik (43,6%, masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%), sedangkan sisanya dimiliki oleh manajemen. (end)


sumber : IQPLUS

Lebih lengkapnya silahkan klik : Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida

Mengenal Indikator Exponential Moving Average - EMA

Apa itu Exponential Moving Average - EMA? Exponential Moving Average (EMA) adalah jenis moving average (MA) yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Exponential Moving Average juga disebut sebagai Moving Average tertimbang secara eksponensial. Moving Average tertimbang secara eksponensial bereaksi lebih signifikan terhadap perubahan harga saat ini daripada rata-rata bergerak sederhana (SMA), yang menerapkan bobot yang sama untuk semua pengamatan pada periode tersebut. Memahami Indikator EMA EMA adalah Moving Average yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Seperti semua moving average, indikator teknis ini digunakan untuk menghasilkan sinyal beli dan jual berdasarkan crossover dan divergensi dari rata-rata historis. Pedagang sering menggunakan beberapa hari EMA yang berbeda - misalnya rata-rata bergerak 20 hari, 30 hari, 90 hari, dan 200 hari. Formula EMA Tiga langkah dasar untuk menghit