google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Pendapatan PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA) Naik 8,3% Jadi Rp970,57 Miliar Di Tahun 2022 Langsung ke konten utama

Pendapatan PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA) Naik 8,3% Jadi Rp970,57 Miliar Di Tahun 2022


Dalam kondisi ekonomi global yang tidak menentu, PT Cisadane Sawit Raya Tbk (Kode Saham Bloomberg: CSRA IJ) menerbitkan laporan keuangan audit tahun 2022 (FY22) dengan pencapaian pendapatan luar biasa, sekali lagi Perusahaan mampu menunjukkan kekuatan dan daya tahan kinerja keuangannya.

Di akhir tahun 2022, prospek kinerja keuangan penuh dengan ketidakpastian sehubungan dengan adanya isu resesi, yang mengakibatkan Perusahaan harus menerapkan strategi yang bijak dan hati-hati. Namun demikian, selama tahun 2022 operasional CSRA dapat berjalan baik dan kinerja keuangan lebih baik dari yang telah diantisipasi. Kinerja keuangan Perusahaan pada FY22 sangat kuat.

Dalam siaran pers CSRA (29/3) disebutkan Pendapatan tercatat melompat 8,3% menjadi sebesar Rp970,57 miliar di tahun 2022, kinerja yang positif tersebut menunjukkan perbaikan berkelanjutan dalam operasional dan pengelolaan keuangan. Laba kotor FY22 tercatat menguat menjadi sebesar Rp571,76 miliar atau tumbuh 12,6% dibandingkan tahun lalu sebesar Rp507,73 miliar dengan marjin laba kotor meningkat menjadi 58,9% dibandingkan 56,7% pada 2021.

Beban usaha selama FY22 dikelola secara efisien sehingga menghasilkan laba usaha sebesar Rp396,18 miliar, dibandingkan Rp388,55 miliar pada FY21. Pencapaian ini diraih berkat penerapan disiplin dalam alokasi modal, kehati-hatian pada manajemen risiko, serta upaya lebih lanjut dalam efisiensi dan menjaga keseimbangan neraca, dikombinasikan dengan aktivitas operasional yang ramping sepanjang tahun. Kinerja penjualan Perusahaan yang sehat dan kuat tersebut berkaitan dengan lancarnya hubungan kerjasama CSRA terhadap pelanggannya, yang terutama berasal dari industri hilir sawit.

Disamping itu, peningkatan laba usaha juga disebabkan oleh tingginya level utilisasi produksi yang berkorelasi dengan efisiensi peralatan operasional, serta tingginya harga jual rata-rata yang diperoleh selama tahun berjalan. Laba usaha CSRA yang luar biasa dan sehat juga dikaitkan dengan keberhasilan pengembangan operasional yang sedang berlangsung yang meliputi digitalisasi dan mekanisasi, penerapan tata kelola yang baik, strategi produktivitas dan pengembangan sumber daya manusia.

Perusahaan membukukan produksi TBS internal sebesar 342,5 ribu ton atau naik 7,3% dari 319,1 ribu ton pada tahun lalu antara lain disebabkan oleh penerapan strategi operasional yang efektif dan perencanaan optimalisasi biaya yang baik.

Sementara itu Laba bersih diperoleh sebesar Rp252,41 miliar atau turun 2,8% dibandingkan tahun lalu yaitu sebesar Rp259,65 miliar. Hal ini mengakibatkan penurunan marjin bersih menjadi 26,0% dibandingkan 28,9% pada tahun lalu.

Posisi aset CSRA berada di Rp 1,83 triliun, 4,7% lebih tinggi dari posisi 31 Desember 2021 di Rp1,75 triliun. Sementara itu, total liabilitas perusahaan di FY22 sebesar Rp872,14 miliar, turun dibandingkan dengan Rp971,95 miliar pada akhir tahun 2021 dan ekuitas sebesar Rp963,11 miliar dibandingkan Rp781,29 miliar pada akhir tahun 2021, menandakan CSRA memiliki struktur modal yang kuat. . Net Debt/Equity di FY22 berada pada level 0,63x, lebih rendah dari level 0,77x pada tahun 2021 menunjukkan struktur keuangan CSRA yang solid.

Pada bulan November 2022, CSRA mendistribusikan dividen interim tunai sebesar Rp51,25 miliar yang berasal dari pendapatan tahun berjalan 2022. Distribusi dividen interim saat ini telah tuntas dan jumlah remunerasi final pemegang saham akan diumumkan pada saat RUPS Tahunan. (end)
Sumber: iqplus-
Informasi lengkap pasar saham ada di Website Saham Online.  
Materi belajar trading dan investasi saham ada di Channel Youtube Saham Online. 

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham GS IDX | 21 Agustus 2017

Watchlist Ganesha Stock IDX (day trade) : Senin, 21 Agustus 2017 - PUDP (Scalping) - TGRA (Scalping) - WAPO (Scalping) - BBTN - MPPA - BOGA - PTRO - INDY - INCO - DOID Batasi resiko masing2 ya..  Sharing is caring. Salam cerdas investasi! Warning : Watchlist scalping, rata-rata watchlist copet pada saham-saham dengan likuiditas rendah. Jika belum terbiasa copet, hati-hati. — Disclaimer : Bukan perintah jual/ beli, disiplin dengan trading plan masing-masing, resiko dan cuan ditanggung ma

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Membaca Candlestick Saham

Cara membaca candlestick saham sebenarnya cukup mudah dan tidak perlu banyak menghafal. Anda cukup memahaminya saja secara garis besar, maka akan sukses membaca candlestick saham.  Di grafik atau chart saham, kita menemui puluhan pola saham yang berbeda. Di sana ada  Three Black Crows, Concealing Baby Swallow, Unique Three River Bottom dan lain sebagainya. Jika anda harus menghafalkannya, maka akan membutuhkan tenaga yang banyak. Maka dengan artikel ini harapannya Anda mampu cara memahami atau membaca candlestick saham dengan mudah. Dasar-dasar dalam Membaca Candlestick Saham Buyer Versus Seller Sebelum kita mulai mendalami elemen-elemen penting untuk analisa candlestick, kita harus punya cara pandang yang benar terlebih dulu. Anggap saja pergerakan harga itu terjadi karena perang antara Buyer dan Seller. Setiap candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memegang kontr