google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Tarik Ulur Divestasi Saham Vale Indonesia (INCO) Jelang Perpanjangan Kontrak Karya Langsung ke konten utama

Tarik Ulur Divestasi Saham Vale Indonesia (INCO) Jelang Perpanjangan Kontrak Karya


Menjelang berakhirnya Kontrak Karya PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang akan habis pada 28 Desember 2025, pertanyaan tentang proses divestasi dan pembagian saham kepemilikan perusahaan terus mencuat dan menjadi perdebatan publik. Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan pada tanggal 24 Februari 2023 bahwa sebelum memperpanjang izin menambang di Sulawesi, PTVI harus mendivestasikan sahamnya sebanyak 11%. 

Walaupun entitas Indonesia belum menjadi pemilik saham mayoritas, namun tercatat sejatinya 40% saham INCO saat ini sudah dimiliki baik oleh pemerintah Indonesia maupun investor domestik. Kini, komposisi pemegang saham INCO adalah MIND ID, Publik terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), Vale Canada Limited, dan Sumitomo Metal Mining Co.

Sebenarnya, bagaimanakah perjalanan divestasi INCO sampai saat ini? Belum lama ini pengamat ekonomi Universitas Islam Sumatera Utara Gunawan Benyamin menyatakan bahwa INCO sebenarnya telah menawarkan 2% sahamnya per tahun ke pemerintah Indonesia sejak tahun 1980. Mengikuti perjanjian Kontrak Karya 1968 antara INCO dan Pemerintah Indonesia, pasal 10 menyebutkan bahwa INCO harus menawarkan kepemilikan sahamnya ke Indonesia setelah beroperasinya proses produksi.

“Melihat ke belakang, Vale Indonesia bukanlah perusahaan yang serakah dalam kepemilikan saham,” terang Gunawan beberapa waktu lalu. 

Namun pemerintah menolak tawaran INCO. Puncaknya terjadi tahun 1989, saat Pemerintah Indonesia melalui Surat Keputusan Direktorat Tambang No. 1657/251/DJP/1989 mengarahkan Vale Indonesia untuk menjual sahamnya melalui Jakarta Stock Exchange (sekarang Indonesia Stock Exchange) sebagai bentuk divestasi kepemilikan perusahaan PMA tersebut ke Indonesia sebanyak 20%. 

Pada tahun 2020, Vale Indonesia kembali melakukan divestasi dengan menjual 20% sahamnya ke Inalum yang kini termasuk dalam holding MIND ID, selaku BUMN pertambangan.

Kini INCO sedang dalam tahap memperpanjang Kontrak Karya konsesi pertambangan mereka di Sulawesi. Untuk mengubah Kontrak Karya ini menjadi Izin Usaha Khusus Pertambangan, UU No. 3 Tahun 2020 mensyaratkan bahwa 51% saham perusahaan pertambangan asing harus dimiliki Indonesia. 
 
Menilik sejarah di atas, maka INCO tinggal mendivestasikan 11% lagi sahamnya kepada Indonesia. Jumlah sisa divestasi ini telah diamini oleh Menteri ESDM, Arifin Tasrif. Ia mengatakan bahwa INCO memiliki kewajiban divestasi saham sebesar 11% untuk memenuhi syarat memperpanjang kontrak operator pertambangan di Indonesia dan merubah izinnya menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK). 

Hal senada juga disampaikan oleh Arya Sinulingga, Staf Khusus Menteri BUMN yang menyebut bahwa kewajiban divestasi Vale Indonesia tinggal 11%. Menimbang komposisi kepemilikan saham Vale Indonesia yang telah ada saat ini sudah 40% dimiliki entitas Indonesia, maka sekarang kita menunggu kelanjutan divestasi saham Vale Indonesia.
Author: Rizki
Sumber: emitennews-
Informasi lengkap pasar saham ada di Website Saham Online.  
Materi belajar trading dan investasi saham ada di Channel Youtube Saham Online. 

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Can...

Saham

Saham Saham adalah bagian dalam kepemilikan perusahaan. Saham mewakili klaim atas aset dan pendapatan perusahaan. Ketika Anda memperoleh lebih banyak saham, kepemilikan saham Anda di perusahaan lebih besar. Saham bisa ditransaksikan online . Untuk memahaminya, anda harus meluangkan waktu untuk belajar dengan seksama. Nabung saham menjadi populer saat ini karena saham merupakan instrumen investasi yang menarik secara keuntungan. Sebelum terjun di dunia saham, Anda harus memahami jenis-jenis saham dan bagaimana harga saham terbentuk. Gambar Contoh Saham Sebagai permulaan, definisi yang disebutkan di atas tidak sepenuhnya benar. Perlu Anda ketahui bahwa pemegang saham tidak memiliki perusahaan; mereka memiliki saham yang dikeluarkan oleh perusahaan. Tetapi korporasi adalah jenis organisasi khusus karena hukum memperlakukan mereka sebagai badan hukum. Dengan kata lain, korporasi mengajukan pajak, dapat meminjam, dapat memiliki properti, dapat dituntut, dll. Gagasan bahw...

Kisah Timothy Ronald, Miliarder Saham Berumur 20 Tahun

Dari usia muda, Timothy (20) terinspirasi investor saham sukses seperti Warren Buffett dan Cathie Wood. Namun setelah gagal melakukan trading cryptocurrency (mata uang kripto) di usia 16 tahun, ia bertekad untuk mempelajari seluk beluk pasar modal. Untuk mengumpulkan modal supaya bisa berinvestasi saham, Timothy memutuskan berdagang. Ia menjual pomade, jam tangan, hingga sedotan di marketplace saat hari kerja. Ia juga menjalankan part-time wedding organizer di saat akhir pekan. Ia melakoninya saat menduduki bangku SMA. Setelah itu, sembari kuliah, Timothy mendirikan advertising agency yang melayani beberapa klien UMKM sampai startup kecil. Uang yang didapatkan dari menjalankan beberapa usaha tersebut diinvestasikan seluruhnya di saham. Berbekal pengalaman melipatgandakan uangnya di pasar modal, Timothy mulai secara aktif sharing di social media mengenai investasi saham. "Investasi terbaik bukanlah berinvestasi di saham, melainkan investasi di ilmu," katanya. Buku seharga 400 ...