google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo LAKUKAN TENDER OFFER, BSDE BAKAL BUY BACK OBLIGASI SENILAI USD300 JUTA Langsung ke konten utama

LAKUKAN TENDER OFFER, BSDE BAKAL BUY BACK OBLIGASI SENILAI USD300 JUTA


PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) melalui anak usahanya, Global Prime Capital Pte. Ltd (GPC). menggelar penawaran tender (Tender Offer). Aksi korporasi ini dilakukan dalam rangka pembelian kembali atas sebagian obligasi yang diterbitkan anak usahanya tersebut senilai US$300 juta dengan bunga 5,95% yang akan jatuh tempo pada tahun 2025.

Seperti diketahui, obligasi senior senilai US$300 juta setara Rp4,7 triliun ini telah diterbitkan GPC dan dijamin oleh BSDE. "Tender offer ini dilaksanakan dalam rangka sebagai bagian dari tanggung jawab manajemen, yang tecermin dalam neraca keuangan GPC. GPC berencana untuk meneruskan pengaturan neraca keuangan secara aktif dan akan mempertimbangkan lebih lanjut untuk membeli kembali utang senior tersebut, walaupun tidak ada kewajiban untuk itu," kata Direktur BSDE Hermawan Wijaya, dalam keterangan tertulisnya, yang dikutip, Kamis (19/10/2023).

Ia menambahkan bahwa pelaksanaan tender offer akan diajukan kepada para pemegang surat utang 2025, mulai 19 Oktober sampai dengan 3 November 2023 pukul 17.00 (central european time), kecuali periode pelaksanaan tender offer diperpanjang, dibuka kembali, diubah dan/atau diakhiri.

Ia menegaskan, tender offer akan berdampak positif terhadap neraca keuangan BSDE. Adapun langkah tersebut tidak memberikan dampak negatif terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, serta kelangsungan usaha perseroan

"Perseroan akan melaksanakan kewajiban untuk mengumumkan penyelesaian tender offer pada waktunya sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku," tegasnya. (end)
Sumber: iqplus-
Materi video tutorial belajar trading dan investasi saham ada di Channel Youtube Saham Online. 

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida