google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Info Sektor : Kimia, 3 Januari 2016 Langsung ke konten utama

Info Sektor : Kimia, 3 Januari 2016


Kinerja emiten kimia di tahun 2016 banyak tertolong oleh penurunan harga bahan baku yang berkorelasi dengan tren penurunan harga minyak global. Selain itu, penurunan harga gas di Indonesia juga menguntungkan emiten sektor kimia yang sangat bergantung pada gas.
Analis NH Korindo sekuritas, Bima Setiaji mengatakan, sektor industri kimia tahun ini masih akan mengalami tren positif. Untuk meningkatkan margin yang lebih baik, pengembangan usaha petrokimia perlu melakukan diversifikasi produk. Sebab, dalam industri petrokimia adakalanya satu produk dengan produk lainnya memiliki perbedaan tingkat margin.
“Dengan portofolio produk yang terdiversifikasi, saya optimistis akan memperkuat performa emiten kimia pada masa yang akan datang,” ujar Bima kepada KONTAN, Senin (02/1).
Selain itu, emiten kimia juga harus membangun pabrik bahan baku di Indonesia. Sebab sebagian besar biaya produksi emiten kimia itu digunakan untuk membeli bahan baku. Sementara 90% bahan baku itu berasal dari impor.
Selanjutnya, untuk memacu kinerja keuangan, emiten kimia ini harus mengandalkan pasar dalam negeri dan mengurangi ekspor. Meskipun demikian, tahun 2017 tantangan cukup berat bagi beberapa emiten sebab persaingan akan semakin ketat dengan produk impor asal China.
Menurut Bima, emiten PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII) diprediksi akan ciamik di tahun ini sebab akan melakukan ekspansi ke Indonesia Timur. “Bahan baku AGII yang berupa oksigen murni dan nitrogen, bukan merupakan gas alam melainkan udara bebas. Jadi menurut saya harga tak fluktuatif terpengaruh pasar internasional sehingga kinerjanya bakal lebih stabil,” paparnya.
Ada beberapa emiten yang bergelut di sektor kimia di antaranya: PT Barito Pacifik Tbk (BRPT), PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), PT Unggul Indah cahaya Tbk (UNIC), PT Sorini Agro Asia Corporindo (SOBI), PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk (DPNS), PT Ekadharma International Tbk (EKAD), PT Indo Acidatama Tbk (SRSN), PT Intanwijaya Internasional Tbk (INCI) dan Eterindo Wahanatama Tbk (ETWA).

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d