google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 3 Agustus 2017 Langsung ke konten utama

Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 3 Agustus 2017

Market Review 3 Agustus 2017
(Investment Information Team,  Mirae Asset Sekuritas Indonesia)

IHSG ditutup melemah 43 poin (-0.74%) ke level 5,780.576 pada perdagangan hari ini. Tercatat 135 saham menguat dan 219 saham melemah. Mayoritas sektor melemah dipimpin oleh sektor mining (-2.52%), infrastructure (-0.89%) dan finance (-0.89%). Sementara hanya sektor agriculture (+0.29%) dan property (+0.17%) yang ditutup menguat. Investor asing mencatatkan transaksi net sell sejumlah Rp305 miliar di seluruh Pasar hari ini. US Dollar menguat 3 poin (+0.02%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah melemah ke level Rp13,327 terhadap US Dollar di akhir perdagangan.

Unusual Market Activity (UMA)
- PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG)
Bursa Efek Indonesia (BEI) menginformasikan bahwa telah terjadi penurunan harga dan peningkatan aktivitas saham ENRG yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity). Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini.

Advance Stocks:

- SDPC: Harga saham SDPC ditutup menguat Rp6 (+5.26%) ke level Rp120 hari ini. SDPC akan melakukan right issue dan menerbitkan maksimal 590.909.091 saham baru dengan target dana Rp65 miliar. Perseroan bermaksud menggunakan seluruh dana hasil penerbitan saham baru tersebut membiayai rencana perseroan membeli 15% saham PT Errita Pharma suatu perusahaan yang bergerak di bidang produsen farmasi dan modal kerja perseroan.

- INTA: Menguat untuk hari kedua, harga saham INTA ditutup menguat Rp8 (+2.83%) ke level Rp290 pada perdagangan hari ini. INTA meraih pendapatan usaha sebesar Rp1,99 triliun hingga periode 30 Juni 2017 naik dibandingkan pendapatan usaha Rp724,54 miliar pada periode sama tahun sebelumnya. Namun, laba bersih periode berjalan perseroan tercatat turun dari Rp38,01 miliar menjadi Rp17,10 miliar.

Decline Stocks:

- IKBI: IKBI meraih penjualan neto sebesar US$32,89 juta hingga periode 30 Juni 2017 turun dibandingkan penjualan neto di periode sama tahun sebelumnya yang US$35,56 juta. Rugi periode berjalan tercatat sebesar US$30,03 ribu usai meraih laba sebesar US$1,99 juta pada tahun sebelumnya. Harga saham IKBI ditutup melemah Rp40 (-9.52%) ke level Rp380 pada perdagangan hari ini.

- BKSW: BKSW perseroan masih mencatatkan rugi bersih senilai Rp300,23 miliar dibandingkan Juni 2016 yang senilai Rp114,82 miliar. BKSW mencatatkan penurunan kredit sebesar 14,09% menjadi Rp16,69 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu. Untuk DPK perseroan juga mencatatkan penurunan sebesar 8,23% menjadi Rp18,5 triliun. Setelah berhasil menguat pada perdagangan kemarin, harga saham BKSW ditutup melemah Rp12 (-5.00%) ke level Rp228 pada penutupan hari ini.

- TAXI: Harga saham TAXI ditutup melemah Rp3 (-2.67%) ke level Rp109 hari ini. TAXI alami penurunan pendapatan sebesar 57,56 persen hingga periode 30 Juni 2017 menjadi Rp158,72 miliar dibandingkan pendapatan Rp374,06 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Rugi tahun berjalan tercatat meningkat menjadi Rp133,11 miliar dari rugi tahun sebelumnya sejumlah Rp42,89 miliar.

- ENRG: ENRG masih mencatat modal negatif sebesar US$3,22 juta pada kuartal I-2017. Sementara, periode yang sama tahun sebelumnya, defisiensi modal ENRG mencapai US$71,67 juta. Artinya, defisiensi modal tersebut sudah susut 95%.  Namun, Energi Mega masih menanggung liabilitas jangka pendek sebanyak US$569,07 juta. Melanjutkan pelemahan perdagangan kemarin, harga saham ENRG kembali ditutup melemah Rp14 (-9.21%) ke level Rp138 hari ini.

- AKPI: Setelah menguat empat hari berturut-turut pada perdagangan sebelumnya, harga saham AKPI ditutup melemah Rp20 (-2.10%) ke level Rp930 pada hari ini. AKPI mencatatkan laba periode berjalan sejumlah Rp18,54 miliar pada semester I-2017, turun dari Rp33,67 miliar pada periode sama tahun sebelumnya. Penjualan neto juga tercatat menurun menjadi Rp1,02 triliun dari sebelumnya Rp1,09 triliun.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator ADX | Indikator Kekuatan Trend

Perdagangan pada arah tren yang kuat mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Average Directional Index (ADX) digunakan untuk menentukan kapan harga sedang tren kuat. Dalam banyak kasus, ini adalah indikator tren utama. Bagaimanapun, tren adalah mungkin teman Anda, tentu menyenangkan untuk mengetahui siapa teman Anda. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang ADX sebagai indikator kekuatan tren. Memahami Indikator ADX ADX digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Perhitungan ADX didasarkan pada Moving Average dari ekspansi kisaran harga selama periode waktu tertentu. Pengaturan standarnya adalah 14 bar, meskipun periode waktu lain dapat digunakan. ADX dapat digunakan pada kendaraan perdagangan apa saja seperti saham, reksadana, dana yang diperdagangkan di bursa dan futures. ADX diplot sebagai garis tunggal dengan nilai-nilai mulai dari yang rendah dari nol sampai yang tinggi dari 100. ADX adalah non-directional; itu mencatat kekuatan tren apakah harga sedang t...

Cara Membaca Indikator Stochastic Oscillator dengan 3 Metode

Keberadaan stochastic telah sedikit disinggung sebagai indikator oscillator yang mampu menunjukkan kondisi jenuh harga. Dulunya, banyak trader mengetahui cara membaca indikator Stochastic hanya untuk penerapan praktis. Namun sebenarnya, Stochastic terdiri dari berbagai macam komponen dan memiliki lebih dari satu manfaat. Untuk mengungkapnya, kita akan mempelajari 3 cara membaca indikator Stochastic berikut. Baca juga: Memahami arti LOT dalam Investasi Saham 1. Cara Membaca Indikator Stochastic Sebagai Penanda Overbought Oversold Cara membaca indikator Stochastic menurut fungsi ini adalah yang paling mudah. Pada dasarnya, indikator ciptaan George Lane ini memiliki dua level ekstrim, yakni 80 dan 20. Masing-masing level tersebut berperan sebagai batas overbought dan oversold. Indikator Stochastic menunjukkan kondisi overbought ketika grafik berada di atas level 80. Sementara itu, cara membaca indikator Stochastic untuk mengenali oversold adalah dengan memperhatikan grafik yang sudah turu...