google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 25 September 2017 Langsung ke konten utama

Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 25 September 2017

Market Review 25 September 2017
(Investment Information Team,  Mirae Asset Sekuritas Indonesia)

Menutup perdagangan awal pekan ini, IHSG ditutup melemah 17 poin (-0.28%) ke level 5,894.612. Tercatat 119 saham menguat dan 210 saham melemah. Mayoritas sektor ditutup melemah dipimpin pelemahan sektor mining (-1.38%), sementara sektor basic industry menguat tertinggi dengan ditutup naik 0.22%. Investor asing mencatatkan transaksi net sell sejumlah Rp154 miliar di seluruh Pasar hari ini. US Dollar menguat 13 poin (+0.1%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah melemah ke level Rp13,325 terhadap US Dollar di akhir perdagangan.

Unusual Market Activity (UMA)
- PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD)
Bursa Efek Indonesia (BEI) menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga dan aktivitas saham LEAD yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity). Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini.

Advance Stocks:

- CENT: Harga saham CENT ditutup menguat Rp14 (+14.00%) ke level Rp114 pada perdagangan hari ini, di tengah beredarnya kabar bahwa TBIG yang dikabarkan akan mencaplok sebagian saham CENT. Kehadiran TBIG diharapkan dapat memacu kinerja CENT yang kini berbisnis tower telekomunikasi.

- TOTL: Di akhir perdagangan, harga saham TOTL berhasil ditutup menguat Rp10 (+1.35%) ke level Rp750. TOTL telah berhasil mengantongi kontrak baru sebesar Rp 3,15 triliun hingga minggu ketiga September 2017. Itu artinya, perseroan telah berhasil merealisasikan 78,5% dari target yang telah dipatok tahun ini. TOTL menargetkan kontrak baru sebesar Rp 4 triliun. Dengan begitu, perusahaan tinggal mengejar proyek sekitar Rp 850 miliar lagi guna mencapai target mereka.

Decline Stocks:

- MDKI: Pada perdagangan perdananya, harga saham MDKI ditutup melemah Rp20 (-3.33%) ke level Rp580 hari ini. MDKI mencatatkan perdagangan saham perdananya pada hari ini dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 307,2 juta saham atau setara 17% dari modal yang disetor perusahaan. Adapun harga penawaran dipatok pada level Rp 600 per saham. MDKI akan membangun dua pabrik untuk produk turunan dari karbit (carbide), yaitu high grade silica alloy dan carbide desulphuriser (kalsium karbida dalam bentuk serbuk). Keduanya merupakan produk yang dibutuhkan dalam industri baja.

- BMRI: Harga saham BMRI turut terkena sentimen negatif dari salah satu debiturnya, PT Tirta Amarta Bottling (TAB),yang tengah berada dalam kasus hukum. Harga saham perseroan ditutup melemah Rp25 (-0.37%) ke level Rp6.575 pada perdagangan hari ini. Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung M Roem bahkan menyebut, TAM telah menggunakan uang fasilitas kredit, antara lain sebesar Rp 73 miliar yang tidak sesuai dengan perjanjian kredit investasi dan kredit modal kerja.

- INKP: Harga saham INKP ditutup melemah Rp310 (-7.20%) ke level Rp3.990 pada perdagangan hari ini. Polda Riau akan menindaklanjuti dugaan pencemaran lingkungan yang ditimbulkan oleh INKP di Perawang, Kabupaten Siak. Ini merupakan tindaklanjut dari aksi demonstrasi massa di Kantor PT IKPP Pekanbaru dan di Mapolda Riau, beberapa hari lalu. INKP diketahui telah menggunakan bahan Klorin (penghancur kertas) yang sangat berbahaya karena mampu membunuh makhluk hidup yang menghirupnya secara perlahan jika bahan tersebut pecah di udara.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator ADX | Indikator Kekuatan Trend

Perdagangan pada arah tren yang kuat mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Average Directional Index (ADX) digunakan untuk menentukan kapan harga sedang tren kuat. Dalam banyak kasus, ini adalah indikator tren utama. Bagaimanapun, tren adalah mungkin teman Anda, tentu menyenangkan untuk mengetahui siapa teman Anda. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang ADX sebagai indikator kekuatan tren. Memahami Indikator ADX ADX digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Perhitungan ADX didasarkan pada Moving Average dari ekspansi kisaran harga selama periode waktu tertentu. Pengaturan standarnya adalah 14 bar, meskipun periode waktu lain dapat digunakan. ADX dapat digunakan pada kendaraan perdagangan apa saja seperti saham, reksadana, dana yang diperdagangkan di bursa dan futures. ADX diplot sebagai garis tunggal dengan nilai-nilai mulai dari yang rendah dari nol sampai yang tinggi dari 100. ADX adalah non-directional; itu mencatat kekuatan tren apakah harga sedang t...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...