google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 14 November 2017 Langsung ke konten utama

Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 14 November 2017

Market Review 14 November 2017
(Investment Information Team,  Mirae Asset Sekuritas Indonesia)

IHSG ditutup melemah 33 poin (-0.55%) ke level 5,988.292 pada perdagangan hari ini, didorong oleh pelemahan seluruh sektor yang dipimpin oleh sektor consumer (-1.00%) dan finance (-0.86%). Tercatat 135 saham menguat dan 218 saham melemah. Investor asing mencatatkan transaksi net sell sejumlah Rp721 miliar di seluruh Pasar hari ini. Di akhir perdagangan, US Dollar melemah 1 poin (-0.01%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah menguat ke level Rp13,551 terhadap US Dollar.

Advance Stocks:

- BBTN: Harga saham BBTN ditutup menguat Rp40 (+1.37%) ke level Rp2.950 pada hari ini. Morgan Stanley Capital International (MSCI) kembali melakukan perubahan komposisi (rebalancing) portofolio indeksnya per bulan November dan saham BBTN termasuk dalam daftar MSCI Global Standard Index.

- BBNI: Di akhir perdagangan hari ini, harga saham BBNI ditutup menguat Rp25 (+0.31%) ke level Rp7.875. Menjelang tutup tahun 2017, BBNI berencana melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split) dan pembagian dividen. Kedua rencana itu akan direalisasikan pada tahun depan. Khusus stock split, rencana yang merupakan inisiasi perseroan ini terkait dengan kinerja BNI. Selain stock split, BNI juga rutin membagikan dividen kepada pemegang sahamnya. Untuk tahun buku 2017, perseroan akan mengajukan rasio dividen sebesar 25 persen.

- SQMI: Menguat untuk hari kedua, harga saham SQMI ditutup naik Rp44 (+10.89%) ke level Rp448 hari ini. Hingga Juni 2017, Renuka Coalindo Tbk (SQMI) tidak mencatatkan penjualan dan laba kotor dari penjualan US$1,16 juta dibanding laba kotor US$13,39 ribu di periode Juni tahun sebelumnya.  Rugi periode berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk perseroan tercatat turun menjadi US$57,84 ribu dari US$148,35 ribu di periode sama tahun sebelumnya.

- PGAS: Pada penutupan perdagangan hari ini, harga saham PGAS menguat Rp55 (+3.10%) ke level Rp1.825. PGAS dan PT Pertamina Gas (Pertagas) bersinergi membangun pipa gas Duri-Dumai sepanjang 64 kilometer (km) dengan diameter pipa 24 inci. Targetnya, pembangunan proyek akan memakan waktu 11 bulan atau selesai pada Oktober 2018 mendatang, dengan nilai investasi diperkirakan US$52,2 juta.

Decline Stocks:

- MNCN, SMRA, LPKR: Harga saham MNCN, SMRA dan LPKR ditutup melemah masing-masing Rp205 (-12.42%) ke level Rp1.445, Rp70 (-7.10%) ke level Rp915 dan Rp30 (-4.72%) ke level Rp605 pada perdagangan hari ini, setelah MSCI mengeluarkan saham tersebut dari daftar MSCI Global Standard Index per bulan November.

- ITMG: Harga saham ITMG ditutup melemah Rp400 (-1.90%) ke level Rp20.575 hari ini. ITMG pada tahun ini merevisi target produksi perusahaan dari sebelumnya 25 juta ton batubara menjadi hanya 22,6 juta ton saja. Penurunan target produksi sebesar 2,5 juta ton ini disebabkan curah hujan di sepanjang tahun ini, sehingga produksi menyusut. Selain itu, pada Kuartal IV-2017 ini perseroan akan lebih mengoptimalkan penambahan jumlah cadangan batubara di tengah perlambatan proses produksi China akibat isu standar keselamatan penambangan yang memicu kenaikan harga komoditas tersebut.

- BIPP: Di akhir perdagangan hari ini, harga saham BIPP melemah Rp2 (-2.66%) ke level Rp73. BIPP meraih penjualan sebesar Rp85,37 miliar hingga periode 30 September 2017 turun tipis dari penjualan Rp86,89 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Rugi yang dapat didistribusikan kepada entitas induk tercatat Rp6,60 miliar usai mencatatkan laba Rp17,25 miliar tahun sebelumya.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator ADX | Indikator Kekuatan Trend

Perdagangan pada arah tren yang kuat mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Average Directional Index (ADX) digunakan untuk menentukan kapan harga sedang tren kuat. Dalam banyak kasus, ini adalah indikator tren utama. Bagaimanapun, tren adalah mungkin teman Anda, tentu menyenangkan untuk mengetahui siapa teman Anda. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang ADX sebagai indikator kekuatan tren. Memahami Indikator ADX ADX digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Perhitungan ADX didasarkan pada Moving Average dari ekspansi kisaran harga selama periode waktu tertentu. Pengaturan standarnya adalah 14 bar, meskipun periode waktu lain dapat digunakan. ADX dapat digunakan pada kendaraan perdagangan apa saja seperti saham, reksadana, dana yang diperdagangkan di bursa dan futures. ADX diplot sebagai garis tunggal dengan nilai-nilai mulai dari yang rendah dari nol sampai yang tinggi dari 100. ADX adalah non-directional; itu mencatat kekuatan tren apakah harga sedang t...

Cara Membaca Indikator Stochastic Oscillator dengan 3 Metode

Keberadaan stochastic telah sedikit disinggung sebagai indikator oscillator yang mampu menunjukkan kondisi jenuh harga. Dulunya, banyak trader mengetahui cara membaca indikator Stochastic hanya untuk penerapan praktis. Namun sebenarnya, Stochastic terdiri dari berbagai macam komponen dan memiliki lebih dari satu manfaat. Untuk mengungkapnya, kita akan mempelajari 3 cara membaca indikator Stochastic berikut. Baca juga: Memahami arti LOT dalam Investasi Saham 1. Cara Membaca Indikator Stochastic Sebagai Penanda Overbought Oversold Cara membaca indikator Stochastic menurut fungsi ini adalah yang paling mudah. Pada dasarnya, indikator ciptaan George Lane ini memiliki dua level ekstrim, yakni 80 dan 20. Masing-masing level tersebut berperan sebagai batas overbought dan oversold. Indikator Stochastic menunjukkan kondisi overbought ketika grafik berada di atas level 80. Sementara itu, cara membaca indikator Stochastic untuk mengenali oversold adalah dengan memperhatikan grafik yang sudah turu...