google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Menyikapi Kondisi Indeks Yang Merah | 31 Januari 2018 Langsung ke konten utama

Menyikapi Kondisi Indeks Yang Merah | 31 Januari 2018

Menyikapi Kondisi Indeks Yang Merah

Menyikapi kondisi masih uncertain nya kondisi bursa karena blm adanya sentiment positif baik di dalam negeri maupun dari market global maka kita harus cermati kondisi secara rasional dan jangan panik

1. Kembali lagi ke tujuan kita transaksi saham untuk apa ? Investasi atau Trading ? Dengan mengetahui kedua hal ini maka kita akan memiliki pembatasan resiko yang cukup jelas dan disesuaikan dengan timeframe dari transaksi kita

2. Trader cenderung memiliki timeframe yang pendek (biasanya dibawah 1 bulan) sedangkan Investor cenderung timeframe yang lebih lama (mungkin diatas 1 tahun). Sehingga ketika terjadi penurunan harga akan memiliki 2 respond yang berbeda

3. Trader cenderung akan merealisasikan profit (proteksi profit) bisa sudah terkena PROTECTIVE PROFIT nya dan melakukan cut sebagai cara untuk membatasi resiko nila sudah terkena level STOP LOSS nya. Dengan melakukan ini maka  Trader akan bisa memiliki resource untuk melakukan BUYBACK atau NEW BUY saat market terjadi reversal

4. Investor cenderung wait and see dan hold dalam kondisi seperti sekarang dan akan mengambil posisi REACUMULATE saat saham saham tersebut mulai menyentuh level support terkuatnya dan memantul (rebound) sehingga dapat melakukan averaging

5. Untuk Trader yang mendadak Investor dan tidak mau melakukan CUT LOSS dalam mengikuti pola nomor 4 untuk melakukan averaging saat terjadi reversal untuk perbaikan harga

6. From time to time dalam kondisi market menuju BEARISH (3 candle merah berturut-turut turun) ada peluang terjadi Technical Rebound. Trader dapat menggunakan waktu tersebut untuk melakukan Sell On Strength agar mendapatkan harga jual yang terbaik di level Proteksi Profit dan Pembatasan Resiko nya

7. Munculnya expectation dari market luar setelah dari DOW FUT dan S&P FUT yang terjadi technical rebound sehingga bisa menjadi harapan bahwa di Indonesia harga saham akan mengalami hal yang sama mengikui DOW after market.

8. Fasten your seat-belt and try not to be panic at anytime now. Gunakan Money Management dan Pembatasan Resiko adalah hal terbaik saat menyikapi koreksi

9. Semoga informasi ini bisa membantu semua pengambilan keputusan hari ini baik untuk trading maupun untuk investasi

by TemanTrader

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...