google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Rencana Ekspansi PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) Langsung ke konten utama

Rencana Ekspansi PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kimia Farma (Persero) Tbk ingin mengerek pertumbuhan bisnis secara lebih signifkan. Makanya, perusahaan farmasi pelat merah tersebut ingin menghadirkan dua pabrik baru dan mengakuisisi tiga rumah sakit.

Proses pembangunan dua pabrik baru masih berlangsung hingga kini. Kedua pabrik berlokasi di Jawa Barat, yakni Banjaran (Bandung) dan Cikarang (Bekasi).

Rencana akuisisi rumah sakit juga belum tuntas. "Akuisisi masih due diligence, tapi kami bakal melakukan yang terbaik untuk bisa menyelesaikan satu sampai dua transaksi dalam tahun ini," tutur Honesti Basyir, Direktur Utama PT Kimia Farma (Persero) Tbk kepada KONTAN, Minggu (12/8).

Rumah sakit yang menjadi incaran Kimia Farma adalah  segmen C dan D di Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur. Alasan perusahaan itu adalah mengincar pengguna fasilitas jaminan kesehatan yang diadakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Mengenai sumber pembiayaan ekspansi, jauh-jauh hari Kimia Farma sudah mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 3,5 triliun untuk tahun ini. Sebanyak Rp 1,2 triliun di antaranya untuk menunjang ekspansi organik. Kemudian Rp 2,3 triliun untuk membiayai akuisisi rumah sakit.

Sembari mengawal jalannya dua rencana ekspansi, Kimia Farma berupaya mengejar pertumbuhan kinerja sebesar 20% pada tahun ini. Sebagai perbandingan, tahun lalu perusahaan dengan kode saham KAEF di Bursa Efek Indonesia tersebut membukukan penjualan Rp 6,13 triliun. Sementara laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih tercatat Rp 326,79 miliar.

Sepanjang semester I 2018, pendapatan Kimia Farma terhitung naik 28,79% year on year (yoy) menjadi Rp 3,40 triliun sedangkan laba bersihnya tumbuh 28,32% yoy menjadi Rp 121,99 miliar. "Kami pun masih optimistis mempertahankan pertumbuhan positif sampai akhir tahun nanti," ujar Honesti.

Menambah gerai

Demi mengejar target pertumbuhan dobel di tahun ini, Kimia Farma mendorong segmen penjualan ritel. Perusahaan tersebut menargetkan penambahan 200 gerai baru hingga tutup tahun 2018.

Selama Januari hingga Juli lalu, Kimia Farma merealisasikan pembukaan 105 gerai baru. Alhasil, sampai bulan ketujuh tahun 2018, mereka memiliki lebih dari 1.000 apotek, 522 klinik kesehatan dan 10 gerai optik.

Selain segmen bisnis ritel, Kimia Farma memacu dua segmen bisnis lain. "Pokoknya semua potensi kami maksimalkan, baik dari manufaktur, distribusi maupun ritel," ungkap Ganti Winarno, Sekretaris Perusahaan PT Kimia Farma (Persero) Tbk kepada KONTAN, Minggu (12/8).

Mengintip laporan keuangan per 30 Juni 2018, Kimia Farma memiliki empat kategori. Adapun segmen ritel dan distribusi menjadi dua kontributor penjualan dengan catatan penjualan masing-masing lebih dari Rp 1 triliun (lihat tabel).

Kimia memasarkan beragam produk meliputi obat generik, obat ethical-lisensi-narkotik, obat bebas atau over the counter (OTC), bahan baku serta pil KB dan alat kesehatan. Obat ethical menyumbang penjualan terbesar hingga lebih dari Rp 1,2 triliun. Obat ethical  hanya dapat diperoleh dengan resep dokter atau dibeli di apotek dengan tanda khusus.

Menurut materi paparan publik pada 19 April 2018, Kimia Farma telah mengembangkan tiga bisnis non-inti, yakni Hotel Moxy (Bandung), Hotel Matraman (Jakarta) dan Rumah Sakit Saharjo (Jakarta). Mereka juga bekerjasama dengan Dawaa Medical Limited Company asal Arab Saudi, Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dan BUMN lain.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida

Mengenal Indikator Exponential Moving Average - EMA

Apa itu Exponential Moving Average - EMA? Exponential Moving Average (EMA) adalah jenis moving average (MA) yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Exponential Moving Average juga disebut sebagai Moving Average tertimbang secara eksponensial. Moving Average tertimbang secara eksponensial bereaksi lebih signifikan terhadap perubahan harga saat ini daripada rata-rata bergerak sederhana (SMA), yang menerapkan bobot yang sama untuk semua pengamatan pada periode tersebut. Memahami Indikator EMA EMA adalah Moving Average yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Seperti semua moving average, indikator teknis ini digunakan untuk menghasilkan sinyal beli dan jual berdasarkan crossover dan divergensi dari rata-rata historis. Pedagang sering menggunakan beberapa hari EMA yang berbeda - misalnya rata-rata bergerak 20 hari, 30 hari, 90 hari, dan 200 hari. Formula EMA Tiga langkah dasar untuk menghit