google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham Sektor Farmasi Terkerek Bailout BPJS | 25 September 2018 Langsung ke konten utama

Saham Sektor Farmasi Terkerek Bailout BPJS | 25 September 2018


Rencana pemerintah menambal defisit Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dari cukai rokok turut mengerek kinerja sejumlah saham emiten farmasi. Apalagi, para produsen obat tersebut telah meracik strategi sejalan dengan peluang meningkatnya permintaan obat di dalam negeri.

Berdasarkan pemberitaan Bisnis.com, Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi menyebut Presiden Joko Widodo telah meneken Peraturan Presiden tentang pemberian dana talangan bagi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dari cukai rokok. Terhitung sejak pernyataan tersebut pada, Selasa (18/9), pergerakan saham beberapa emiten farmasi merangkak naik sampai dengan penutupan perdagangan, Senin (24/9).

Bloomberg mencatat harga saham PT Kalbe Farma Tbk. merangkak naik 6,61% pada rentang 19 September 2018—24 September 2018. Tercatat, pergerakan harga emiten berkode KLBF itu naik dari Rp1.210 per saham menjadi Rp1.290 per saham.

Selain itu, harga saham PT Kimia Farma (Persero) Tbk. juga tumbuh 5,17% sepanjang periode tersebut. Harga saham emiten bersandi KAEF tercatat naik dari Rp2.320 per saham menjadi Rp2.440 per saham.

Adapun, saham PT Indofarma (Persero) Tbk. juga melesat 33,55% pada rentang waktu tersebut. Terjadi kenaikan harga saham emiten berkode INAF itu dari Rp3.010 per saham menjadi Rp4.020 per saham.

Aditya Perdana Putra, analis Semesta Indovest menilai rencana pemerintah untuk menambal defisit BPJS Kesehatan lewat cukai rokok mendapat respons positif dari investor. Pasalnya, INAF dan KAEF merupakan dua emiten yang menjadi pemasok obat untuk program tersebut.

“Sementara ini memang itu bisa menjadi salah satu katalis positif [untuk emiten farmasi],” ujarnya saat dihubungi, Senin (24/9).

Di sisi lain, Frederik Rasali, Vice President Research Artha Sekuritas menjelaskan bahwa dalam 2 bulan ke belakang pergerakan harga sejumlah emiten farmasi belum memasuki fase uptrend. Menurutnya, pergerakan masih cenderung terkonsolidasi.

Frederik menilai melesatnya harga saham sejumlah emiten farmasi karena penurunan yang terjadi beberapa minggu lalu. Dengan demikian, rencana pemerintah terhadap defisit BPJS Kesehatan bukan menjadi faktor utama pendorong pergerakan saham para produsen obat tersebut.

“Karena BPJS tidak hanya cover untuk obat tetapi juga biaya lainnya seperti peralatan rumah sakit dan biaya inap di rumah sakit tersebut. Jadi, dampaknya tidak akan terasa signifikan,” jelasnya.

Dia memberikan rekomendasi netral untuk saham sektor farmasi. Akan tetapi pihaknya masih menjadi KLBF sebagai pilihan utama sejalan dengan kinerja fundamental perseroan.

//STRATEGI//

Sementara itu, Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius mengatakan pihaknya telah mempersiapkan strategi sejalan dengan potensi meningkatnya permintaan produk untuk pemenuhan program jaminan kesehatan nasional. Salah satunya dengan mempersiapkan produk yang sesuai dengan kebutuhan BPJS Kesehatan.

Dia mengatakan porsi penjualan produk untuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS) Kesehatan telah diperoleh saat proses e-catalogue. Menurutnya, kontribusi pendapatan dari segmen tersebut masih terbilang kecil namun terus mengalami pertumbuhan.

“Akan diusahakan growth sekitar 10%—15% pada tahun depan,” ujarnya.

Terkait dengan pertumbuhan penjualan pada kuartal III/2018, Vidjongtius menyebut belum memiliki gambaran pasti. Akan tetapi, pihaknya berharap pencapaian mampu menyamai periode kuartal II/2018.

Berdasarkan laporan keuangan semester I/2018, emiten berkode saham KLBF tersebut membukukan pertumbuhan penjualan 3,12% secara tahunan. Jumlah yang dikantongi naik dari Rp10,06 triliun pada semester I/2017 menjadi Rp10,38 trililiun.

Akan tetapi, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun tipis 0,03% secara tahunan. Pencapaian Rp1.215,86 miliar pada semester I/2018 turun dari periode yang sama tahun lalu Rp1.216,25 miliar.

Secara terpisah, Sekretaris Perusahaan Kimia Farma Ganti Winarno menyatakan pihaknya akan membantu pemerintah dalam memenuhi kebutuhan obat bagi masyarakat. Diperkirakan, kebutuhan obat akan meningkat dari tahun ke tahun.

Sebelumnya, Direktur Keuangan Kimia Farma I.G.N. Suharta Wijaya mengungkapkan perseroan juga membidik peluang meningkatnya penjualan produk generik. Strategi itu menyusul perluasan program JKN.

Untuk strategi di hilir, KAEF akan mengintegrasikan antara apotik dan klinik. Artinya, perseroan akan menyatukan antara apotik, klinik, hingga laboratorium diagnostik untuk menggenjot pendapatan.

“Dengan strategi itu KAEF dapat menangkap peluang peningkatan penjualan dari perluasan program JKN,” paparnya.
http://market.bisnis.com/read/20180925/192/841773/saham-emiten-farmasi-terkerek-bailout-bpjs-kesehatan

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

3 Manfaat Menjadi Investor di Bursa Efek Indonesia

Anda ingin memiliki passive income? Menjadi investor adalah salah satu cara yang bisa dicoba. Manfaat menjadi investor di Bursa Efek Indonesia sangat banyak dan menjanjikan. Saat Anda menjadi investor, uang akan mengalir tanpa perlu pusing memikirkan cara mengelolanya.  Dengan menjadi investor Anda memiliki menciptakan passive income sendiri. Pada kesempatan kali ini, akan dijelaskan mengenai 3 manfaat saat menjadi investor saham di Bursa Efek Indonesia. Manfaat Saat Menjadi Investor di Bursa Efek Indonesia (BEI)  Ketika Anda telah menjadi investor di salah satu perusahan pastinya akan mendapatkan keuntungan. Untuk besaran keuntungan sendiri akan disesuaikan dengan kondisi pasar modal Indonesia.  Keuntungan yang didapatkan bisa menjadi passive income hidup Anda. Namun, untuk mencapai nilai passive income yang besar. Anda harus juga memiliki jumlah saham yang besar pula.  Dengan memiliki saham Anda bisa mendapatkan sejumlah manfaat yang menguntungkan.  DIsini akan disebutkan 3 manfaat i