google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham ACES | 31 Januari 2019 Langsung ke konten utama

Analisa Saham ACES | 31 Januari 2019

ACES: Expecting slower growth this year

ACES mencatatkan peningkatan SSSG di Des’18 mencapai 19,0% (Nov’18: 11,1%) dan 12M18 13,5% (12M17: 11,7%). Sejalan dengan hal ini, penjualan di Des’18 meningkat signifikan menjadi Rp836 miliar (+43,6% MoM; +29,2% YoY) dan penjualan 12M18 tercatat mencapai Rp7,13 triliun (+23,3% YoY). Memasuki tahun 2019, manajemen memperkirakan SSSG akan turun ke kisaran 6%-7% dan pertumbuhan penjualan melambat ke kisaran 15% YoY disebabkan oleh potensi depresiasi Rupiah ditengah tahun politik. Mengantisipasi penurunan kinerja yang didorong oleh: 1) potensi penurunan SSSG ke single-digit dan perlambatan pertumbuhan penjualan yang disebabkan oleh depresiasi Rupiah, 2) ekspansi pembukaan gerai yang lebih konservatif dengan anggaran capex yang relatif sama, dan 3) efisiensi aktivitas operasional untuk meredam efek negatif perlambatan penjualan terhadap bottom line, sehingga kami merekomendasikan HOLD untuk ACES, dengan TP: Rp1.750, setara dengan +1,34x std.dev PE 5 tahun terakhir. Saat ini ACES diperdagangkan di PE 28,2x di 2019, 41,0% premium terhadap peers.

SSSG diperkirakan melambat menjadi single-digit. ACES mencatatkan peningkatan SSSG di Des’18 mencapai 19,0% (Nov’18: 11,1%) dengan perincian SSSG Jakarta 16,5% (Nov’18: 8,5%), Java outside Jakarta 19,6% (Nov’18: 11,3%), dan outside Java 20,4% (Nov’18: 13,3%). Dengan demikian SSSG kumulatif sampai dengan 12M18 mencapai 13,5% (12M17: 11,7%) dengan SSSG Jakarta mencapai 10,4% (12M17: 9,5%), Java outside Jakarta 13,3% (12M17: 12,0%), dan outside Java 16,5% (12M17: 13,8%). Pencapaian ini merupakan yang tertinggi sejak tahun 2013 dimana rata-rata SSSG hanya mencapai 4,3%. Peningkatan SSSG dipicu oleh berbagai promosi penjualan yang dilakukan oleh ACES seiring berlangsungnya libur natal dan tahun baru. Di tahun 2019, manajemen memperkirakan SSSG berada di level single-digit sekitar 6%-7% seiring potensi depresiasi kurs Rupiah.

Pertumbuhan penjualan diperkirakan melambat ditengah tahun politik. Perbaikan SSSG di tahun 2018 juga memicu peningkatan penjualan. Penjualan ACES di Des’18 mencapai Rp836 miliar (+43,6% MoM; +29,2% YoY) meningkat signifikan dibandingkan dengan pencapaian bulan sebelumnya dan Des’17. Sejalan dengan hal tersebut, penjualan kumulatif ACES di 12M18 tercatat Rp7,13 triliun (+23,3% YoY). Meskipun pertumbuhan penjualan meningkat signifikan di 2018, manajemen memperkirakan terdapat potensi penurunan pertumbuhan penjualan ke kisaran 15% YoY sejalan dengan penurunan SSSG yang dipicu oleh potensi depresiasi Rupiah. Dengan demikian, kami memperkirakan revenue growth ACES akan melambat ke kisaran 15,8% YoY di tahun 2019 menjadi Rp8,47 triliun.

Ekspansi bisnis diperkirakan lebih konservatif. Untuk ekspansi bisnis, ACES menganggarkan capex tahun 2019 sebesar Rp200-Rp250 miliar dengan target pembukaan gerai berkisar antara 20-25 gerai. Untuk anggaran capex di 2019 relatif sama dengan tahun 2018. Dengan ekspektasi perlambatan pertumbuhan penjualan, kami memperkirakan ACES akan lebih konservatif dalam berekspansi di 2019 dibanding tahun 2018 dimana pembukaan gerai mencapai 33 gerai atau melampaui target awal 10-15 gerai. Dengan demikian, diperkirakan pembukaan gerai akan mencapai 20 gerai dengan komposisi 15 gerai Ace Hardware dan 5 gerai Ace Xpress. Perusahaan akan lebih berfokus untuk membangun kedua jenis gerai tersebut disebabkan keterbatasan luasan lahan yang tersedia.

Marjin keuntungan diperkirakan stabil. Ditengah potensi melambatnya pertumbuhan penjualan, efisiensi operasional menjadi pilihan ACES. Saat ini, ACES sedang melakukan penyederhanaan SKU dari 80.000 SKU menjadi 60.000 SKU. Sampai dengan 9M18, jumlah SKU telah mencapai 64.000 SKU, sehingga target 60.000 SKU diperkirakan akan tercapai di 2019. Dengan demikian, kami memperkirakan penurunan penjualan tidak berdampak signifikan terhadap marjin keuntungan seiring meningkatnya efisiensi aktivitas operasional kedepan.

Merekomendasikan HOLD dengan target harga Rp1.750. Mengantisipasi penurunan kinerja yang didorong oleh: 1) potensi penurunan SSSG ke single-digit dan perlambatan pertumbuhan penjualan yang disebabkan oleh depresiasi Rupiah, 2) ekspansi pembukaan gerai yang lebih konservatif dengan anggaran capex yang relatif sama, dan 3) efisiensi aktivitas operasional untuk meredam efek negatif perlambatan penjualan terhadap bottom line, sehingga kami merekomendasikan HOLD untuk ACES, dengan TP: Rp1.750, setara dengan +1,34x std.dev PE 5 tahun terakhir. Saat ini ACES diperdagangkan di PE 28,2x di 2019, 41,0% premium terhadap peers.

Best Regards,
Panin Sekuritas


Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

3 Manfaat Menjadi Investor di Bursa Efek Indonesia

Anda ingin memiliki passive income? Menjadi investor adalah salah satu cara yang bisa dicoba. Manfaat menjadi investor di Bursa Efek Indonesia sangat banyak dan menjanjikan. Saat Anda menjadi investor, uang akan mengalir tanpa perlu pusing memikirkan cara mengelolanya.  Dengan menjadi investor Anda memiliki menciptakan passive income sendiri. Pada kesempatan kali ini, akan dijelaskan mengenai 3 manfaat saat menjadi investor saham di Bursa Efek Indonesia. Manfaat Saat Menjadi Investor di Bursa Efek Indonesia (BEI)  Ketika Anda telah menjadi investor di salah satu perusahan pastinya akan mendapatkan keuntungan. Untuk besaran keuntungan sendiri akan disesuaikan dengan kondisi pasar modal Indonesia.  Keuntungan yang didapatkan bisa menjadi passive income hidup Anda. Namun, untuk mencapai nilai passive income yang besar. Anda harus juga memiliki jumlah saham yang besar pula.  Dengan memiliki saham Anda bisa mendapatkan sejumlah manfaat yang menguntungkan.  DIsini akan disebutkan 3 manfaat i