google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham ASRI | 25 Januari 2019 Langsung ke konten utama

Analisa Saham ASRI | 25 Januari 2019

ASRI: Still cautious

ASRI dimiliki oleh The Ning King Family dengan portofolio produk yang tersebar di Jakarta, Tangerang dan Bali. Marketing sales mencatatkan perbaikan di 2018 namun tekanan masih tinggi dimana per 9M18 marketing sales tercatat sebesar Rp3,6 triliun, 187,8% yoy, didorong oleh performa yang positif dari penjualan apartemen Lloyd serta penjualan tanah ke China Fortune Land Development (CFLD). Kami mengestimasikan mendatarnya marketing sales di 2019, ke level Rp4,3 triliun. ASRI menargetkan pendapatan berulang (recurring income) berkontribusi 20% terhadap total pendapatan (saat ini: 11,6%) dimana pendapatan ini dapat menjadi buffer dari perlambatan segmen residential kedepannya. Re-initiation HOLD dengan target harga Rp370 (implied 81% discount to NAV), +8,2% potensi upside, disebabkan oleh: (1) kenaikan tingkat suku bunga serta antisipasi investor di tahun politik yang akan menghambat investasi di segmen properti (2) minimnya launching di 2019 yang akan menekan marketing sales serta (3) tingginya tingkat hutang dibandingkan peers.

Product-mix berfokus di Jakarta & Bali. ASRI dimiliki oleh The Ning King Family melalui 2 perusahaan yaitu: Tangerang Fajar Industrial Estate (25,2%), Manunggal Prime Development (21,3%), dengan portofolio produk yang tersebar: Jakarta (The Tower & Wisma Argo Manunggal), Tangerang (Alam Sutera & Suvarna Sutera) serta Bali (GWK). Produk menargetkan segmen menengah, seperti misalnya: Alam Sutera (mulai dari 2,5 miliar), Paddington Heights (mulai dari 1,5 miliar), Pasar Kemis (mulai dari 1,2 miliar).

Marketing sales mencatatkan perbaikan di 2018 namun tekanan masih tinggi. Marketing sales di 9M18 tercatat sebesar Rp3,6 triliun, +187,8% yoy, didorong kontribusi yang kuat dari segmen apartment karena positifnya performa Lloyd (marketing sales per 9M18 ~Rp800 miliar) serta penjualan tanah ke CFLD, dimana ASRI melakukan MoU untuk menjual tanah seluas 500ha untuk 5 tahun dari tahun 2017. Selain itu, kenaikan marketing sales juga didorong oleh pembangunan ruas jalan tol seperti Kunciran – Serpong (2019) serta Kunciran – Soekarno Hatta (2021) yang akan meningkatkan akses ke Alam Sutera. Meskipun pertumbuhan marketing sales mengalami perbaikan di 9M18, namun kami mengestimasikan flatnya marketing sales di 2019, sebesar Rp4,3 triliun, didorong oleh: (1) minimnya launching produk (2) ketidakpastian yang tinggi karena pemilihan umum serta (3) kenaikan tingkat suku bunga mortgage yang berkontribusi 45% terhadap payment profile di 9M18.

Recurring income akan menjadi buffer perlambatan residential. ASRI menargetkan pendapatan berulang (recurring income) berkontribusi 20% terhadap total pendapatan (saat ini: 11,6%), didorong oleh segmen rent & other hospitality (Rp226 miliar, kontribusi 7,1% ke total pendapatan) serta town management (Rp75 miliar, 2,3% ke total pendapatan). Kami melihat tren kenaikan recurring income ini akan positif dan dapat menjadi buffer dari perlambatan segmen residential kedepannya.

Pelemahan USD akan berdampak positif. Tren kenaikan belanja modal di 2015-2018 mengakibatkan net gearing mengalami kenaikan, di level 0,81% (peers: 45%) selain itu patut diketahui bahwa interest bearing liabilities sebesar Rp8,0 triliun, didominasi oleh USD debt (88%) sehingga pelemahan USD akan berdampak positif terhadap performa ASRI. Patut diketahui, bahwa di 9M18, kerugian dari selisih kurs tercatat sebesar Rp516,6 miliar (16,1% dari pendapatan).

Re-initiation HOLD dengan target harga Rp370. (implied 81% discount to NAV), +8,2% potensi upside, disebabkan oleh: (1) kenaikan tingkat suku bunga serta antisipasi investor di tahun politik yang akan menghambat investasi di segmen properti (2) minimnya launching di 2019 yang akan menekan marketing sales serta (3) tingginya tingkat hutang dibandingkan peers. Upside risk, untuk rekomendasi kami adalah penguatan Rupiah dibanding estimasi kami.

Best Regards
Panin Sekuritas


Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d