google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham ASSA | 15 Januari 2019 Langsung ke konten utama

Analisa Saham ASSA | 15 Januari 2019

Trimegah (LG)

ASSA BUY upgrade TP to 700 (fr 335)

Monetizing Its Giant Presence

On the verge to become the largest car auction and car rental company

ASSA’s car auction business, Adi Sarana Lelang (ASL – BidWin), started back in 2014 as its attempt to set a platform for secondary car market transactions. ASSA’s car auction is lucrative as it:
1) requires small capital,
2) takes advantage of its large land bank (20 ha of total car pool area) and
3) helps in selling a substantial number of its existing car units every year (car rentals usually sold >4 years). ASSA charges fee on both parties which are the buyer and seller; total fee obtained is ~3% of the car’s transaction value. ASL to book +106% CAGR revenue from 2014 to 2018 sourced from its ~9 auction areas located in big cities. This year we expect ASSA to be the largest auction company beating Astra’s Ibid (~40k units sold per year) via organic and inorganic growth. In addition to that, we expect ASSA to book new earnings stream coming from its courier business (synergies with SF; 2nd largest courier company in China) as to ride along the strong logistics industry growth. These initiatives are not reactive strategies in our view rather these strategies has been well thought out as it monetize managements’ competencies and existing assets.

Strong synergies across its car rental, logistic and auction business units

With never-ending competition in the auto market, we expect large-scale rental players such as ASSA to have:
1) Relatively high bargaining power in purchasing new cars at higher discount vs single buyers and
2) obtain lower cost of fund (~8.5%-9%) among rental companies in general. Furthermore, ASSA’s ability to sell its used-car assets (~2k-5k units per year) in an efficient manner is increasing given its strong car auction business growth. Founded by a well-respected businessman, Mr. TP Rachmat (one of the prominent figure in Astra International’s milestone) and run by competent ex-Astra professionals in the management board, we have little doubt on ASSA’s operational and financial capabilities. ASSA’s total fleet only accounts 0.14% of total registered cars in Indonesia, a very small proportion as it is only segmented to corporate customers. We see ASSA’s rental fleets used for leasing will catch up to ASII’s Trac (largest car leasing) in the long-run. Back in 2014, ASSA only had ~15k units vs Trac’s ~29k units. In 2017, ASSA had 20k units vs Trac’s 24k units.

Upgrade TP; a justified re-rating

We upgrade our DCF-based TP to Rp700 (from Rp335) as we take into account
1) Car auction expansion,
2) Higher car leasing growth assumptions,
3) Strong logistic business growth, 4) Re-rate on higher share price liquidity (a long-known culprit to depressed share price). Our new TP implies 15.4x 2019 P/E. ASSA is trading at 10.0x 2019 P/E and 6.6x 2019 EV/EBITDA, a 51%/66% discount to global car rental peers. Its 2019 P/E valuation is at a 69% discount to average valuation of its first 1 year after IPO (~17x PE; share price were liquid). ASSA used to trade below book value, large mispricing due to poor liquidity. Key risks: 1) Economic slowdown, 2) Severe interest rate hikes.


Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida

Mengenal Indikator Exponential Moving Average - EMA

Apa itu Exponential Moving Average - EMA? Exponential Moving Average (EMA) adalah jenis moving average (MA) yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Exponential Moving Average juga disebut sebagai Moving Average tertimbang secara eksponensial. Moving Average tertimbang secara eksponensial bereaksi lebih signifikan terhadap perubahan harga saat ini daripada rata-rata bergerak sederhana (SMA), yang menerapkan bobot yang sama untuk semua pengamatan pada periode tersebut. Memahami Indikator EMA EMA adalah Moving Average yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Seperti semua moving average, indikator teknis ini digunakan untuk menghasilkan sinyal beli dan jual berdasarkan crossover dan divergensi dari rata-rata historis. Pedagang sering menggunakan beberapa hari EMA yang berbeda - misalnya rata-rata bergerak 20 hari, 30 hari, 90 hari, dan 200 hari. Formula EMA Tiga langkah dasar untuk menghit