google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham UNTR | 15 Januari 2019 Langsung ke konten utama

Analisa Saham UNTR | 15 Januari 2019

[SAMUEL MARKET UPDATE]
15 January 2019

Just a friendly reminder

Kami telah melakukan stress test sejak akhir tahun lalu dan memantapkan sudut pandang positif kami pada UNTR (lihat report kami: “Stronger Than You Thought”, 12 Des 2018).

Informasi rencana penurunan asumsi UNTR yang ramai diperbincangkan dan beredar di Whats Up hari ini, telah kami peroleh informasinya sejak tanggal 7 January 2019 dan telah kami update di hari yang sama (setelah kembali melakukan recheck).

Skenario kami pada UNTR tetap terbagi atas dua: (1) Skenario Moderate TP Rp42.000/saham (2) Skenario Worst Case Rp34.500/saham.

Hingga 11 Jan 2019 rekomendasi kami tetap BUY, TP42.000/saham (13.2x PE19E dan 2.5x PBV19E).

Dengan ragam seluruh alasan pasar yang menghukum UNTR hari ini turun hingga -6.5% ke Rp26.000, bagi kami di harga tersebut UNTR potensi layak untuk dijadikan sebagai salah satu saham dalam portofolio dengan mengacu pada TP stress test kami Rp34.500/saham.

Keyakinan kami juga didorong dan mengacu pada kinerja solid 9M18 EPS UNTR yang telah mencapai 88% dari FY18E consensus.

Penurunan -6.5% sebagai leading indicator ? betul, namun demikian bila seluruh whats up memberitakan asumsi penurunan (rata-rata 10%) EPS FY19E dan FY20E tanpa menurunkan EPS FY18E, maka EPS FY19E masih akan positif YoY (9M18E EPS telah mencapai 88% FY18E consensus). Hal ini tentu tidak sejalan dengan leading indicator theory yang berharap FY19E minus YoY vs FY18E.

Dan adalah sangat “berlebihan” bila consensus ramai-ramai menurunkan EPS FY18Enya. Itu berarti UNTR telah mencapai FY18E consensus di periode 9M18A, atau sama saja dengan mengasumsikan kinerja UNTR 4Q18 harus minus lebih dari 50% QoQ di 4Q18. Apa mungkin ?

Lalu apakah UNTR tidak pernah mencatat penurunan laba bersih ? Tentu saja pernah, penurunan terburuk terjadi pada FY15 -28.1%YoY.

Namun ingat, itu karena impairment loss sebesar Rp5.25tn yang dilakukan dengan menggunakan asumsi dasar perkiraan harga batu-bara US$52-72/ton (dan ini tidak akan terjadi lagi tahun ini maupun kedepannya).

Oleh karenanya, sambil menanti resminya rilis data guidance terkini dari UNTR (rencana UNTR minggu ini), kami masih yakin valuasi wajar UNTR sebaiknya tidak ditransaksikan dibawah Rp30.000.

YTD TP consensus UNTR masih Rp41.266. dan dengan closing Rp26.000, maka consensus harus ramai-ramai menurunkan TP hingga lebih dari 30%.

Per closing 15/1/19 (Rp26.000) UNTR ditransaksikan pada 8.2xP/E19E, 1.6xPBV19E, atau dibawah ST Dev -1 hist mean.

Akankah besok UNTR kembali dan terus turun tidak masuk akal, bahkan hingga dibawah Rp20.000 ? Let market be the Judge

Karena untuk mencapai asumsi nilai wajar (closing) Rp26.000, sentimen negatif atau alasannya harus lebih dari sekedar: (1) penurunan penjualan Komatsu sebanyak puluhan persen (2) selisih harga batu-bara yang melebihi 70% (3) harga batu-bara acuan berlanjut turun bahkan mencapai US$50 (4) penjualan batu-bara UNTR turun (5) diskon fee MC jauh diatas US$100juta (6) turunnya kinerja kontraktor pertambangan (7) china melanjutkan larangan impor batu-baranya (8) tambang martabe dianggap tidak memberikan kontribusi positif pada laba bersih (9) EPS 4Q18 UNTR -50%QoQ.

Semoga bermanfaat…

Regards,
Akhmad Nurcahyadi
Analyst Samuel Sekuritas Indonesia


Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator ADX | Indikator Kekuatan Trend

Perdagangan pada arah tren yang kuat mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Average Directional Index (ADX) digunakan untuk menentukan kapan harga sedang tren kuat. Dalam banyak kasus, ini adalah indikator tren utama. Bagaimanapun, tren adalah mungkin teman Anda, tentu menyenangkan untuk mengetahui siapa teman Anda. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang ADX sebagai indikator kekuatan tren. Memahami Indikator ADX ADX digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Perhitungan ADX didasarkan pada Moving Average dari ekspansi kisaran harga selama periode waktu tertentu. Pengaturan standarnya adalah 14 bar, meskipun periode waktu lain dapat digunakan. ADX dapat digunakan pada kendaraan perdagangan apa saja seperti saham, reksadana, dana yang diperdagangkan di bursa dan futures. ADX diplot sebagai garis tunggal dengan nilai-nilai mulai dari yang rendah dari nol sampai yang tinggi dari 100. ADX adalah non-directional; itu mencatat kekuatan tren apakah harga sedang t...

Cara Membaca Indikator Stochastic Oscillator dengan 3 Metode

Keberadaan stochastic telah sedikit disinggung sebagai indikator oscillator yang mampu menunjukkan kondisi jenuh harga. Dulunya, banyak trader mengetahui cara membaca indikator Stochastic hanya untuk penerapan praktis. Namun sebenarnya, Stochastic terdiri dari berbagai macam komponen dan memiliki lebih dari satu manfaat. Untuk mengungkapnya, kita akan mempelajari 3 cara membaca indikator Stochastic berikut. Baca juga: Memahami arti LOT dalam Investasi Saham 1. Cara Membaca Indikator Stochastic Sebagai Penanda Overbought Oversold Cara membaca indikator Stochastic menurut fungsi ini adalah yang paling mudah. Pada dasarnya, indikator ciptaan George Lane ini memiliki dua level ekstrim, yakni 80 dan 20. Masing-masing level tersebut berperan sebagai batas overbought dan oversold. Indikator Stochastic menunjukkan kondisi overbought ketika grafik berada di atas level 80. Sementara itu, cara membaca indikator Stochastic untuk mengenali oversold adalah dengan memperhatikan grafik yang sudah turu...