google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Berita Saham SMBR | 4 Januari 2018 Langsung ke konten utama

Berita Saham SMBR | 4 Januari 2018

SEMEN BATURAJA GANDENG TELKOM KEMBANGKAN DIGITAL BISNIS

IQPlus, (04/01) - PT Semen Baturaja (Persero) mulai mengembangkan digitalisasi untuk mempermudah proses bisnis korporat dengan menggandeng PT Telkom Indonesia sebagai mitra.

Hal itu dikemukakan Direktur Utama (Dirut) SMBR, Jobi Triananda Hasjim dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Kamis.

Jobi mengemukakan sistem yang digunakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dipimpinnya juga banyak diterapkan oleh perusahaan-perusahaan terkemuka di dunia.

Pada hari kedua di tahun baru 2019, PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) mulai mengimplementasikan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) terdepan berbasis System Application and Product In Data Processing (SAP).

Jadi tidak berlebihan jika saya mengatakan SMBR siap menghadapi revolusi industri 4.0 dan menuju perusahaan kelas dunia, katanya.

Jobi mengemukakan proyek implementasi ERP berbasis SAP di SMBR bernama GADING Project, yang merupakan singkatan dari Great Achievement, Absolute Team Work & Respect, Do your Best, Integration All, Never Give Up, Go Success. ERP Berbasis SAP ini diterapkan agar manajemen data/informasi menjadi lebih terintegrasi dan teratur.

Jobi menambahkan SMBR menjalin kerja sama dengan PT Telkom Indonesia sebagai salah satu bentuk Sinergi antar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam mengimplementasikan sistem ERP berbasis SAP di SMBR. "Kick off project ini sendiri telah dilaksanakan pada 12 Februari 2018 yang lalu, dan project ini menjadi salah satu project yg on schedule karena berhasil diselesaikan dalam kurun waktu 10 (sepuluh) bulan saja" katanya Menurut Jobi, sebelumnya SMBR juga telah menerapkan sistem ERP yang juga cukup banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar.

Namun, Jobi mengutarakan jika setelah dilakukan riset yang lebih mendalam, BUMN yang dipimpinnya memerlukan sebuah sistem ERP yang mampu mengintegrasikan proses bisnis perusahaan yang semakin kompleks. Sehingga perlu ditangani dengan bantuan teknologi informasi (TI) yang lebih memadai, terintegrasi dan mutakhir, katanya.

Karena itu, manajemen SMBR menurut Jobi akhirnya memutuskan mencari solusi baru yang bisa mengintegrasikan proses bisnis dari hulu ke hilir. Jobi menegaskan jika manajemen berkeinginan memiliki sistem informasi yang bisa dipakai untuk menunjang aspek operasional, taktis bahkan strategis. Jobi mengatakan jika sistem juga harus mampu menciptakan kemudahan, kecepatan dan kenyamanan bagi mata rantai bisnis di lingkungan perusahaan. Baik bagi pemasok, pelanggan, unit-unit kerja di lingkungan SMBR, serta stakeholder lainnya. Untuk itulah dipilih ERP berbasis SAP yang dinilai mampu mengakomodir kebutuhan tersebut, ujarnya.(end)


Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator ADX | Indikator Kekuatan Trend

Perdagangan pada arah tren yang kuat mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Average Directional Index (ADX) digunakan untuk menentukan kapan harga sedang tren kuat. Dalam banyak kasus, ini adalah indikator tren utama. Bagaimanapun, tren adalah mungkin teman Anda, tentu menyenangkan untuk mengetahui siapa teman Anda. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang ADX sebagai indikator kekuatan tren. Memahami Indikator ADX ADX digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Perhitungan ADX didasarkan pada Moving Average dari ekspansi kisaran harga selama periode waktu tertentu. Pengaturan standarnya adalah 14 bar, meskipun periode waktu lain dapat digunakan. ADX dapat digunakan pada kendaraan perdagangan apa saja seperti saham, reksadana, dana yang diperdagangkan di bursa dan futures. ADX diplot sebagai garis tunggal dengan nilai-nilai mulai dari yang rendah dari nol sampai yang tinggi dari 100. ADX adalah non-directional; itu mencatat kekuatan tren apakah harga sedang t...

Mengenal Indikator Chaikin Money Flow (CMF)

Chaikin Money Flow adalah indikator volume yang dikembangkan oleh Marc Chaikin. Chaikin Money Flow mengukur jumlah Volume Aliran Uang selama periode tertentu. Volume Aliran Uang membentuk dasar untuk Jalur Distribusi Akumulasi. Alih-alih total kumulatif Volume Aliran Uang, Chaikin Money Flow hanya menjumlahkan Volume Aliran Uang untuk periode sebelumnya tertentu, biasanya 20 atau 21 hari. Indikator yang dihasilkan berfluktuasi di atas / di bawah garis nol seperti halnya osilator. Chartis menimbang keseimbangan tekanan beli atau jual dengan tingkat absolut Chaikin Money Flow. Chartis juga dapat mencari persilangan di atas atau di bawah garis nol untuk mengidentifikasi perubahan pada aliran uang. Perhitungan Indikator CMF Ada empat langkah untuk menghitung Chaikin Money Flow (CMF). Contoh di bawah ini didasarkan pada 20 periode. Pertama, hitung Pengganda (Multiplier) Aliran Uang untuk setiap periode. Kedua, kalikan nilai ini dengan volume periode untuk menemukan Volume Aliran Ua...