google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Intraco Penta (INTA) Perbesar Porsi Penjualan Lini Noncoal Langsung ke konten utama

Intraco Penta (INTA) Perbesar Porsi Penjualan Lini Noncoal



Bisnis.com, JAKARTA – Emiten alat berat PT Intraco Penta Tbk. menggeser penjualan produk perseroan dari sektor pertambangan batu bara ke sektor lainnya, guna menangkal risiko pelemahan harga emas hitam.

Investor Relations Strategist Intraco Penta Ferdinand D. menyampaikan bahwa harga batu bara terus mengalami fluktuasi. Pergeseran penjualan alat berat ke sektor lain merupkan strategi perseroan untuk menekan risiko saat harga batu bara lesu. “Perseroan terus memantau pergerakan harga komoditas, termasuk batu bara. Kami menyiapkan upaya untuk menghadapi fluktuasi harga seperti diversifikasi penjualan alat berat kami,” ungkap Ferdinand di Jakarta pekan lalu.

Berdasarkan catatan perseroan, emiten dengan sandi INTA tersebut membukukan penjualan alat berat sebesar 841 unit selama Januari—November 2018. Sebesar 45% di antaranya dipasarkan pada pertambangan batu bara. Porsi tersebut menurun dibandingkan dengan penjualan ke sektor serupa pada November 2017 yang tercatat sebesar 61%.

Menurut Ferdinand, perseroan terus menjajaki sektor-sektor lain untuk dapat menyerap penjualan alat berat. Dari hasil pergeseran penjualan tersebut, perseroan mendistribusikan lebih banyak ke sektor manufaktur, migas, dan transportasi.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, INTA membukukan pendapatan usaha sebesar Rp2,24 triliun, meningkat 46,69% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp1,53 triliun. Pada periode tersebut, perseroan membukukan rugi bersih Rp232,32 miliar, membengkak 49,11% secara yoy.
Pada tahun ini, Intraco Penta menargetkan dapat meningkatkan penjualan alat berat sebesar 25% dari tahun lalu. Perseroan optimistis target tersebut dapat tercapai di tengah pergerakan harga komoditas global yang lebih stabil dibandingkan 2018.

Jika mengacu pada angka penjualan alat berat selama Januari—November 2018,  penjualan emiten dengan sandi INTA tersebut akan menyentuh nyaris 1.100 unit pada tahun ini. Perseroan masih merampungkan perhitungan angka penjualan setahun penuh selama 2018.

Ferdinand menyampaikan dengan target unit penjualan sebesar 25% dari tahun lalu tersebut, perseroan memprediksi dapat mengejar pertumbuhan pendapatan sebesar 20% pada 2019 dibandingkan tahun lalu.

Pada 2018, Ferdinand menyampaikan perseroan telah mendistribusikan hingga 841 unit alat berat per November. Capaian tersebut lebih tinggi dari target penjualan yang ditetapkan perseroan pada awal tahun lalu yaitu sebesar 808 unit.

“Sektor pertambangan masih menjadi penyumbang dominan terhadap penjualan kami sepanjang Januari—November tahun lalu yaitu mencapai 65% dari total penjualan. Dari 65% tersebut, sebesar 45%-nya disumbangkn oleh sektor batu bara. Selebihnya untuk alat pertambangan lainnya,” ungkap Ferdinand.


Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham GS IDX | 21 Agustus 2017

Watchlist Ganesha Stock IDX (day trade) : Senin, 21 Agustus 2017 - PUDP (Scalping) - TGRA (Scalping) - WAPO (Scalping) - BBTN - MPPA - BOGA - PTRO - INDY - INCO - DOID Batasi resiko masing2 ya..  Sharing is caring. Salam cerdas investasi! Warning : Watchlist scalping, rata-rata watchlist copet pada saham-saham dengan likuiditas rendah. Jika belum terbiasa copet, hati-hati. — Disclaimer : Bukan perintah jual/ beli, disiplin dengan trading plan masing-masing, resiko dan cuan ditanggung ma

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Membaca Candlestick Saham

Cara membaca candlestick saham sebenarnya cukup mudah dan tidak perlu banyak menghafal. Anda cukup memahaminya saja secara garis besar, maka akan sukses membaca candlestick saham.  Di grafik atau chart saham, kita menemui puluhan pola saham yang berbeda. Di sana ada  Three Black Crows, Concealing Baby Swallow, Unique Three River Bottom dan lain sebagainya. Jika anda harus menghafalkannya, maka akan membutuhkan tenaga yang banyak. Maka dengan artikel ini harapannya Anda mampu cara memahami atau membaca candlestick saham dengan mudah. Dasar-dasar dalam Membaca Candlestick Saham Buyer Versus Seller Sebelum kita mulai mendalami elemen-elemen penting untuk analisa candlestick, kita harus punya cara pandang yang benar terlebih dulu. Anggap saja pergerakan harga itu terjadi karena perang antara Buyer dan Seller. Setiap candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memegang kontr