google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham BNGA | 22 Februari 2019 Langsung ke konten utama

Analisa Saham BNGA | 22 Februari 2019

Bank CIMB Niaga (BNGA IJ): FY18: Above Expectations; EPS Up 17% YoY
(Alvin Baramuli, Henry Wibowo - RHB Research) 

Maintain BUY, IDR1,550 TP offers 25% upside with 2% FY19F yield. Bank CIMB Niaga recently hosted its FY18 conference call, where CEO Mr Tigor Siahaan, newly-appointed CFO Mr Lee Kai Kwong and the board of directors were present. 4Q18 earnings of IDR890bn (+8% QoQ, +14% YoY) was driven by non-II and improvement in CoC, which brought FY18 net profit to IDR3.5trn (+17% YoY), at 102% of both RHB and Street estimates – above expectations. Loan growth remained soft at 1.8% YoY (9M18: +2.2%) on its subdued commercial, corporate and auto segments. Our rating on the stock is premised on its attractive valuation (0.7x P/BV, ie cheapest in our coverage), improving loan outlook and steady credit cost. 

FY18 earnings driven by non-II and provisions. Net interest income in FY18 dipped 3.2% YoY (4Q18: -0.8% QoQ, -1.1% YoY) due to a higher interest expense post a 175bps hike in Bank Indonesia’s 7-day reverse repo rate. Accordingly, NIM narrowed to 5.1% in FY18, vs 5.6% in FY17 – although this is at a steady level when compared with 9M18’s 5.1%. Earnings were driven by higher non-II, which mainly came from syndication fees (+112% YoY) though PPOP was still down 4.3% YoY (4Q18: -0.9% QoQ, -8.9% YoY) on higher opex (+5.7% YoY, 4Q18: -2.9% QoQ, +3.7% YoY). Provision expense was down to 25.7% YoY (4Q18: -5% QoQ, -22% YoY), improving CoC to 1.6% (9M18: 1.7%, FY17: 2.2%) – the lowest since 2014. Management expects CoC to be steady around 1.5% going forward, due to further improvement in asset quality. 

FY18 loans growth soft at 2%, but serves as an upside. Total loans stood at IDR188.5trn, up 1.8% YoY vs 2.2% in 9M18. Management expects 2019 loan growth, at mid-single digits, to be driven by consumer and SME – with potential upside from top-tier corporates and infrastructure-related drawdowns. It also expects to see an acceleration in economic activity in 2H19 – which could lead to potential high single-digit loans growth.

FY18 NPL improved to 3.1%, LDR at 97%. Asset quality improved, with NPL dropping to 3.1% for FY18 from 3.4% in 9M18 (FY17: 3.8. Additionally, total deposits increased by 0.8%, with CASA (53%) up 0.9%, while time deposits ticked up by 0.6%, bringing the LDR to 97% (9M18: 92%, FY17: 96%).

Report Link: 
https://research.rhbtradesmart.com/attachments/63/rhb-report-ind_cimb-niaga_results-review_20190221_rhb-593735010654253155c6dd0aea85ed.pdf 


Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida

Mengenal Indikator Exponential Moving Average - EMA

Apa itu Exponential Moving Average - EMA? Exponential Moving Average (EMA) adalah jenis moving average (MA) yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Exponential Moving Average juga disebut sebagai Moving Average tertimbang secara eksponensial. Moving Average tertimbang secara eksponensial bereaksi lebih signifikan terhadap perubahan harga saat ini daripada rata-rata bergerak sederhana (SMA), yang menerapkan bobot yang sama untuk semua pengamatan pada periode tersebut. Memahami Indikator EMA EMA adalah Moving Average yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Seperti semua moving average, indikator teknis ini digunakan untuk menghasilkan sinyal beli dan jual berdasarkan crossover dan divergensi dari rata-rata historis. Pedagang sering menggunakan beberapa hari EMA yang berbeda - misalnya rata-rata bergerak 20 hari, 30 hari, 90 hari, dan 200 hari. Formula EMA Tiga langkah dasar untuk menghit